Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Andhika Sudarman, Lulusan UI dan Harvard Law School yang Membangun Platform Edukasi Sejutacita.id

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Andhika Sudarman.
Andhika Sudarman, orang Indonesia pertama yang berpidato di wisuda Harvard Law School.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Siapa yang tidak mengenal mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama?

Sebagai seorang presiden AS, latar belakang pendidikannya pun tidak diragukan lagi. Obama diketahui merupakan lulusan Harvard Law School (HLS), salah satu kampus paling prestisius di dunia.

Selain Obama, sejumlah tokoh dunia lainnya, mulai dari mantan Presiden India Shankar Dayal Sharma (1992-1997), mantan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (2008-2016), hingga mantan Presiden Bank Dunia Robert Zoellick juga merupakan satu almamater dengan Obama di HLS.

Kesempatan berharga itu juga didapatkan oleh Andhika Putra Sudarman, pemuda asal Tanjungpinang, Kepulauan Riau yang juga merupakan alumni Universtas Indonesia (UI).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 10 Prodi Paling Sepi dan Paling Diminati di UI pada Jalur SNMPTN

Mendirikan Sejutacita.id

Setelah lulus dari HLS pada 2020, Andhika membangun sebuah platform edukasi bernama Sejutacita.id yang menawarkan berbagai fitur, termasuk informasi acara atau kegiatan kampus.

Menurutnya, Sejutacita.id lahir berkat keresahannya di masa lalu yang tak banyak memiliki akses informasi terkait pengembangan diri.

Sejak dirilis, aplikasi tersebut telah diunduh sekitar 2,5 juta kali dan meraih penghargaan sebagai Best Apps of 2021 dari Google Play, mengalahkan beberapa unicorn dunia.

"Ngalahin 3 unicorn (Shipper, Canva, Clubhouse) dan puluhan kandidat lainnya," kata Andhika kepada Kompas.com, Sabtu (19/2/2022).

Baca juga: Sri Mulyani Masuk Daftar 100 Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia Versi Forbes

Ini sekaligus mencatatkan nama Sejutacita.id sebagai aplikasi pertama dari Indonesia yang berhasil menyandang penghargaan itu.

Tak hanya itu, Andhika menjelaskan bahwa aplikasinya itu juga mendapatkan pendanaan dari Y Combinator.

"Y Combinator adalah akselerator startup teknologi Amerika yang menyediakan pendanaan awal untuk startup. Total valuasi startup yang telah dibiayai lebih dari 400 miliar dollar AS, termasuk di antaranya Airbnb, Reddit, Coinbase, Stripe, DoorDash, Instacart, Dropbox, dan Twitch adalah alumninya," jelas dia.

Baca juga: Sri Mulyani Larang PNS Eselon III dan IV Berdinas Naik Pesawat Kelas Bisnis

"Kalau di Indonesia ada Ajaib & PayFazz. Kita diterima dan dapat funding di angkatan Winter 2022, disebut YC W22," tambahnya.

Berhenti berinovasi bukanlah pilihan bagi Andhika. Ia terus mengembangkan Sejutacita.id agar lebih banyak memberi manfaat.

Saat ini, Sejutacita.id bahkan memiliki data mahasiswa paling aktif dan menonjol di Indonesia. Nantinya, Sejutacita.id akan menjadi job portal bagi perusahaan-perusahaan yang ingin mengakses "top early talents" di Indonesia.

Baca juga: Lowongan Kerja RSUI untuk 6 Posisi bagi Lulusan D3 dan S1, Berikut Info Lengkapnya

Ingin hidup lebih berarti

Bagi Andhika, bukan hal sulit untuk bekerja di tempat lain yang secara finansial lebih menjanjikan. Terlebih, membangun sebuah usaha baru tidak semudah membalikkan telapak tangan.

"Berat sebenarnya. Ternyata membuka usaha tidak segampang itu, apalagi jika memulai sesuatu yang business model-nya unproven," ujarnya.

Kendati demikian, ia masih percaya untuk bisa menjalani hidup lebih berarti melalui Sejutacita.id.

Tanpa sebuah keberuntungan dan usaha, Andhika percaya dirinya tak akan bisa berada di posisi saat ini. Untuk itu, ia selalu ingin mengabdikan diri di bidang pengembangan diri.

"Alasan utama karena memang dulu dari Tanjungpinang, kalau bukan beruntung karena dapat pendidikan, mungkin tidak akan berada di posisi saya sekarang. Jadi ingin berkontribusi di bidang self-development," kata alumni Fakultas Hukum UI ini.

Baca juga: Seni Perlawanan Anak Muda di Balik Poster Lucu Pendemo

Pengalaman berpidato saat wisuda di HLS

Sebagai informasi, Andhika merupakan orang Indonesia pertama yang berpidato saat acara wisuda di HLS.

Menurutnya, proses untuk bisa berpidato di acara kelulusan itu tidak sederhana dan berlangsung sejak bulan pertama kuliah.

"Di HLS itu unik, karena sistem seleksinya berbeda dengan lain yang rata-rata itu submit CV dan naskah pidato, kemudian dipilih," paparnya.

"Kalau di HLS itu harus nyalon dulu dan voting di bulan pertama, istilahnya sebagai perwakilan kelas atau semacam jenderal. Kemudian dari situ kita berkompetisi, sebelum lulus ada seleksi satu lagi," lanjutnya.

Baca juga: Peringatan Ahli Harvard, Bagaimana Penanganan SARS, Flu Burung, MERS, dan Virus Corona di Indonesia?

Pada tahap terakhir, hanya ada enam mahasiswa yang tersisa. Andhika merupakan satu-satunya mahasiswa yang berasal dari Asia, empat di antaranya berasal dari AS, dan satu lainnya dari Afrika.

Setelah melalui diskusi panjang, akhirnya Andhika terpilih untuk berpidato saat acara wisuda.

"Dari berenam itu harus pinter-pinter nego. Diskusinya itu panjang dan berat karena semua orang bertentangan interest-nya," jelasnya.

Pada saat kelulusan, Andhika juga sukses meraih Harvard Law School's Dean's Award, sebuah penghargaan yang dipilih berdasarkan tingkat keunggulan dan dampak dari aktivitas penerima.

Baca juga: Kisah Andhika Sudarman, Mahasiswa Indonesia Pertama yang Pidato di Wisuda Harvard Law School

Sempat kesulitan adaptasi

Meski demikian, kuliah di salah satu kampus paling prestisus di dunia merupakan tantangan tersendiri baginya. Pada beberapa bulan pertama, ia mengaku hanya mampu memahami 50 persen materi yang disampaikan oleh para dosen.

Andhika pun bersyukur lingkungan di HLS sangat membantunya dalam mengatasi masalah tersebut.

"Rasa minder itu antara ada dan tiada. Saya orangnya enjoy aja makanya tidak terlalu minder. Orang-orang di sana itu juga sangat membangun," tutur dia.

Seakan tak mau menyia-nyiakan waktunya di HLS, Andhika pun ikut terlibat dalam sejumlah kegiatan dan perlombaan.

Baca juga: Kisah Arta, Berawal dari Mimpi Adegan Film Kini Kuliah di Harvard

Peserta American Democratic Debate

Kegiatan yang diikutinya antaranya adalah American Democratic Debate, sebuah acara rutin di HLS yang digelar menjelang pemilihan Presiden AS.

"HLS kan orangnya politik banget. Jadi setiap kali ada pencalonan presiden, mereka bakal ngadain simulasi. Mereka akan pilih orang untuk menjadi role play dan memposisikan diri sebagai calon presidennya," jelas dia.

"Aku beruntung karena waktu itu ada peserta yang mundur. Beberapa hari sebelum debat itu baru dipilih," sambungnya.

Meski sempat ragu, dia pun akhirnya menerima tawaran tersebut setelah diyakinkan oleh salah satu temannya.

"Karena kesempatan itu tidak datang dua kali. itu pun susah banget untukmu orang asia. Apalagi orang Asia banyak dipandang sebelah mata, makanya aku mikir kesempatan langka, kalau enggak diambil saya bakal nyesel," kata Andhika.

Juara di MIT

Kendati seorang mahasiswa dari bidang ilmu sosial, Andhika juga sempat menjuarai kompetisi hackaton yang diadakan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Berbekal dari mata kuliah computer science yang diambilnya saat duduk di semester 2 di HLS, Andhika memutuskan untuk ikut kompetisi itu bersama dua rekannya di MIT.

"Coding itu logikanya sama seperti nulis essai, sebenarnya enggak susah. Belajar coding di semester 2, ambil computer science di HLS. Pas itu saya sudah punya basic," jelas dia.

Baca juga: Cerita Arta Kuliah di Harvard, Mengajar Tari Bali di AS, hingga Didanai MIT

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi