Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truth Social, Aplikasi Buatan Donald Trump Mulai Diuji Coba

Baca di App
Lihat Foto
App Store
Tangkapan layar aplikasi Truth Social buatan Donald Trump di App Store.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 Donald Trump meluncurkan aplikasi media sosial bernama Truth Social. 

The Trump Media and Technology Group (TMTG), perusahaan media milik Donald Trump, secara resmi meluncurkan aplikasi Truth Social versi Beta untuk diujicobakan pada pekan ini (17/2/2022).

Dilansir dari Reuters, detail aplikasi media sosial ini mulai menyebar lantaran sebanyak 500 penguji sudah mulai menggunakannya.

Sementara untuk versi full dari Truth Social, diperkirakan baru diluncurkan pada Maret 2022 mendatang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Truth Social, Medsos Buatan Donald Trump, Akan Dirilis 21 Februari

Mirip dengan Twitter

Secara tampilan dan konsep, Truth Social sangat mirip dengan media sosial Twitter.

Hanya saja, setiap “tweet” dari media sosial ini disebut dengan “truth” atau kebenaran. Truth Social juga menggunakan istilah “re-truth” untuk menyebut “retweet” versinya.

Wayne Dupree, pendiri Wayne Dupree Media, menjadi salah satu penguji Truth Social.

Menurutnya, keaktifannya di Truth Social akan melampaui Twitter. Hal tersebut lantaran dirinya tidak akan ditekan sama seperti saat di Twitter sejak tahun 2016.

“Aku ingin pengikut melihatku lebih dari politik, dan aku merasa Truh Social akan memungkinkan audiens melihat diriku yang sengaja tidak dilihat Twitter,” ujarnya dikutip dari Reuters (17/2/2022).

Sebelumnya, TMTG memang telah berjanji untuk memberikan pengalaman yang menarik dan bebas sensor kepada para penggunanya.

Sama seperti keterangan yang tertulis pada situs resmi Truth Social, “Truth Social adalah ‘Tenda Besar’ media sosial Amerika yang mendorong keterbukaan, kebebasan, dan kejujuran percakapan global tanpa diskriminasi melawan ideologi politik.”

Namun, yang akan menjadi tantangan Trump ke depan adalah bagaimana mempertahankan aplikasi ini agar tidak “ditendang” dari App Store milik Apple maupun Play Store milik Google.

Baca juga: Donald Trump Umumkan Truth Social, Media Sosial Buatannya Sendiri

 

Ajang “balas dendam” karena diblokir

Trump pernah sesumbar ingin membuat media sosial setelah awal tahun 2021 lalu, dirinya diblokir oleh sejumlah media sosial, seperti Twitter, Facebook, dan Google.

Dikutip dari Kompas.com (2/10/201), sebelum diblokir, Trump kerap kali mengumumkan kebijakan dan membagikan opini kontroversial lewat Twitter dan Facebook.

Tidak jarang apa yang dia utarakan melalui media sosial tersebut menarik perhatian dunia.

Puncaknya, saat awal Januari 2021 Trump mengklaim kursi Presiden AS telah dicuri dan “mendorong” pendukungnya untuk melakukan unjuk rasa menolak penetapan Joe Biden sebagai Presiden AS.

Baca juga: Truth Social, Situs Media Sosial Donald Trump, Akan Digarap Bersama Pangeran Brasil

Unjuk rasa yang dilakukan di depan gedung Capitol tersebut berakhir ricuh dan menelan 5 korban jiwa serta 140 orang terluka.

Meski sudah menyiapkan media sosial buatannya sendiri, nyatanya Trump tetap berusaha meminta agar akun media sosialnya dibuka kembali.

Oktober 2021 lalu, Trump mengajukan gugatan ke pengadilan wilayah distrik, menggugat Twitter agar akun resmi pribadinya @realDonaldTrump, dipulihkan.

Sebelumnya, di bulan Juli 2021, Trump juga mengajukan gugatan ganti kerugian kepada Facebook, Twitter, dan YouTube karena telah menutup akun resminya.

Bukan hanya kepada perusahaan, gugatan Trump juga ditujukan secara pribadi kepada para pemilik media sosial yang memblokirnya, yakni CEO Facebook Mark Zuckerberg, CEO Twitter saat itu, Jack Dorsey, serta CEO Alphabet (induk dari Google dan YouTube) Sundar Pichai.

Baca juga: Pasien Covid-19 Tak Dapat WA Isoman dari Kemenkes, Hubungi 081110500567

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi