Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Membuat Kolam Renang di Rumah, dari Material, Biaya, hingga Perawatannya

Baca di App
Lihat Foto
ecooutdoor.com.au
Ilustrasi kolam renang.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sisa lahan yang ada di samping atau belakang rumah bisa dimanfaatkan menjadi taman atau kolam renang.

Membuat kolam renang pada sisa lahan bisa menambah kesegaran dan kesejukan rumah, apalagi jika dipadukan dengan beberapa tanaman hias.

Biasanya, ukuran kolam renang rumahan berkisar 3x6 meter atau 18 meter persegi.

Lalu, apa saja tips dalam membuat kolam renang di sisa lahan berukuran 3x6 meter di area rumah?

Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra mengatakan bahwa pertimbangan utama dalam membuat kolam renang di rumah tentu saja terkait dengan ketersediaan lahan dan juga kebutuhan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Untuk kolam renang rumah, sebenarnya ada 3 pilihan, yang bersifat permanen, semi permanen, atau portabel," ujar Ashar saat dihubungi Kompas.com, Minggu (20/2/2022).

Kolam renang permanen

Ia menjelaskan, untuk kolam renang permanen, maka dibuat dengan konstruksi permanen seperti beton bertulang.

"Kolam renang permanen biasanya dibuat dengan menggali tanah, dan permukaan kolam akan kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah atau lantai," ujar Ashar.

Kolam renang semi permanen

Kolam renang semi permanen bisa dibuat dari bahan papan-papan kayu yang dirangkai dengan teknik khusus menjadi dinding kolam, lalu diberi lapisan kedap air agar bisa menampung air.

Model kolam renang ini biasanya ada di atas tanah, semacam bak air besar di atas tanah. Untuk masuk ke kolam diperlukan semacam tangga kecil.

Ashar memaparkan, bahan pembuat kolam renang semi permanen sekarang sudah tersedia juga selain kayu.

Misalnya bahan komposit kayu-plastik, pvc, atau lembaran logam yang bisa dirangkai menjadi dinding dan kolam dan diberi bahan kedap air untuk bisa menampung air kolam.

Kolam renang portable

Sementara, untuk kolam renang portable biasanya dibuat dari bahan karet khsusus yang digelembungkan dengan tekanan udara untuk bisa membentuk bak air besar.

"Kolam renang portabel ini tentu akan berada atau diletakkan di atas permukaan tanah, dan untuk masuk kolam digunakan tangga kecil," ujar Ashar.

Bahan karet akan dipompa dengan pompa listrik, setelah terbentuk bak air, baru diisi dengan air.

Menurut Ashar, ketiga jenis kolam renang ini bisa dipilih untuk lahan ukuran 3x6 meter.

Baca juga: Lebih Baik Mana antara Beton atau Bata Merah untuk Dinding Rumah?

Biaya pembuatan kolam renang

Ashar mengatakan, untuk pembuatan kolam renang permanen, biayanya tergantung dengan komponen finishing-nya.

Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada komponen pelaksanaan pekerjaan, seperti pekerjaan penggalian, pekerjaan dasar dan dinding beton bertulang, pekerjaan finishing pelapisan permukaan, pekerjaan mekanikal pompa, jaringan pipa, dan kelistrikan.

"Secara kasar, pekerjaan kolam renang biayanya sekitar Rp 5 juta per meter persegi kolam, jadi kalau 18 meter persegi biayanya sekitar Rp 100 juta," ujar Ashar.

Ia menambahkan, harga Rp 5 juta ini dengan spesifikasi bahan standar atau kelas menengah.

"Kalau dignakan bahan finishing dengan kualitas premium, tentunya harganya akan lebih mahal," imbuhnya.

Untuk pembagian pendanaannya kurang lebih penggalian 10 persen, beton bertulang sekitar 30 persen, finishing 35 persen, mekanikal dan elektrikal sekitar 25 persen.

Baca juga: Mengenal Glass Block, Kaca Pelindung dan Pemercantik Dinding Rumah

Perawatan kolam renang

Secara teknis, upaya untuk membuat dinding dan dasar kolam tidak bocor adalah dengan menggunakan beton kedap air, yaitu beton yang diberi bahan tambahan khusus untuk menghasilkan beton kedap air.

"Kalau di lapangan sering disebut dengan beton integral," kata Ashar.

Setelah itu, untuk tambahan perlindungan, umumnya akan diberikan lapisan kedap air yang ditempel pada permukaan dalam dinding kolam renang.

Ada beberapa tipe lapisan kedap air, bisa berupa cairan yang dioleskan atau lembaran yang ditempel dengan pemanasan. Lapisan kedap air ini akan dilindungi dengan plaster, baru ditutup dengan finishing.

Sementara, untuk operasional dan pemeliharaan, pada jaringan perpipaan harus disediakan fasilitas penyaringan air dan pengaliran agar air senantiasa bertukar melalui sistem pompa, perpipaan dan pengolahan airnya.

Jika sistem ini sudah bekerja dengan baik, penggantian dan pengurasan bisa dilakukan lebih jarang, sehingga tidak boros air.

"Untuk mengurangi lumut, biasanya ditambahkan dengan cairan kimia yang tidak berbahaya bagi kesehatan pengguna, namun akan menekan pertumbuhan lumut," ujar Ashar.

Namun setelah beberapa waktu tertentu, kolam renang tetap perlu dikuras dan diganti airnya agar kebersihan terjaga.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mencicil Rumah, Sebelum atau Sesudah Menikah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi