Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips dari Psikolog dalam Memilih Jurusan Kuliah agar Tidak Menyesal

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Universitas Katolik Parahyangan
Ilustrasi mahasiswa Unpar.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

 

KOMPAS.com - Memilih jurusan dan kampus tempat kuliah menjadi hal yang penting saat memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. 

Seperti pada saat-saat ini ketika masa pendaftaran SNMPTN 2022 sedang dibuka. 

Calon mahasiswa perlu mempertimbangkan sejumlah hal secara matang, dan jangan memilih jurusan atau kampus hanya karena kota tertentu atau fasilitasnya seperti kuliner dan makanannya. 

Hal itu agar tidak menyesal nantinya di kemudian hari. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bagaimana Cara Memilih Jurusan Kuliah agar Tidak Salah? Ini Tipsnya

Tips dari psikolog

Psikolog klinis dan Co-Founder Ohana Space Veronica Adesla mengatakan, sejumlah fasilitas termasuk fasilitas makanan yang beragam di kota kampus tujuan merupakan bonus, bukan tujuan utama.

"Anak-anak SMA itu yang lagi mau nyari kampus itu kan pikiannya nyleneh, butuh guidance makanya. Tentunya kalau milih tempat kuliah, jurusan, bukan berdasarkan hal demikian ya," kata Vero saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/2/2022).

"Kalau ternyata kampus yang kita pilih kebetulan menyediakan akses makanan yang beragam dan ternyata kita pengen, itu bonus," tambahnya.

Pertimbangan memilih kampus

Ia menjelaskan, pertimbangan utama dalam memilih kampus tujuan seharusnya berdasarkan rating dan kualitas terbaik.

Hal itu bisa diketahui dengan cara mencari informasi di Google dan membuka laman-laman terpercaya yang menyediakan rating kampus.

Setelah memilih kampus yang sesuai, siswa kemudian harus memilih bidang studi yang cocok.

"Pada dasarnya adalah cari bidang studi yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kepribadian. Nah nanti dari situ kita proyeksi karier ke depannya," jelas dia.

Baca juga: Apa Sebenarnya Garis Putih di Langit yang Kerap Dikaitkan dengan Hoaks Chemtrail?

Jangan sampai menyesal memilih kampus

Apabila memilih kampus dengan pertimbangan lain, seperti adanya tempat makan tertentu, risikonya adalah menyesal di kemudian hari.

Sebab, fasilitas makanan merupakan secondary variable, bukan primary variable.

"Jadi yang penting adalah rating kualitas terbaik untuk bidang studi dan bidang karier yang kita pilih. karena itu adalah jaminan kita untuk nanti setelah lulus kuliah, kita bisa berkarir dan bekerja di bidang itu," ujarnya.

Baca juga: Minyak Goreng Masih Langka dan Mahal, Apa Penyebabnya?

Pendampingan akademik

Karena anak SMA kerap memiliki alasan "nyeleneh" saat memilih kampus tujuan, Vero menyebut sekolah biasanya melakukan pendampingan-pendampingan akademik.

Pendampingan itu dilakukan untuk menggali rencana kampus dan bidang studi tujuan serta alasan siswa untuk memilih keduanya.

Menurutnya, ketika pertanyaan-pertanyaan itu dibagikan bersama di kelas, ia meyakini siswa akan berbicara beragam alasan yang dimiliki untuk memilih kampus tertentu.

"Biasanya melalui diskusi-diskusi di kelas, anak-anak pasti akan ngomong, misalnya ada satu saja yang ngomong 'Bu, di sana makanannya enak-enak', nanti pasti ada lagi yang nyaut misalnya 'Pacar saya di sana, Bu'," kata dia.

"Dari jawaban-jawaban inilah kemudian guru bisa membimbing dan mengarahkan.

Baca juga: Kasus Covid-19 pada Anak Meningkat 160 Persen di Malaysia, Bagaimana di Indonesia?

Misalnya karena pacar, kalau putus bagaimana. Yang gara-gara makanan, kalau tutup bagaimana," tambahnya.

Dengan diskusi-diskusi semacam itu, anak-anak akan belajar melihat konsekuensi dan risiko di balik pengambilan keputusan yang kurang tepat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi