KOMPAS.com - Saat ini virus corona varian Omicron kian meluas, baik di Asia, Afrika, Eropa maupun Amerika Serikat.
Bahkan jika varian ini terus menyebar, bisa jadi Omicron menjadi varian dominan mengungguli pendahulunya, yakni varian Delta.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa terpapar oleh virus yang menyerang saluran pernapasan ini.
Mengutip Verywell Health, (19/1/2022), kasus infeksi Omicron pada anak-anak meningkat pesat.
Meskipun belum banyak penelitian mendalam tentang Omicron pada anak-anak, namun ada beberapa penelitian awal dan laporan anekdotal yang melukiskan gambaran tentang bagaimana rasanya terinfeksi varian ini.
Baca juga: Kasus Covid-19 pada Anak Meningkat 160 Persen di Malaysia, Bagaimana di Indonesia?
Gejala Omicron pada anak
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan ada 11 gejala Covid-19 pada anak, yaitu:
- Demam atau kedinginan
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Hilangnya kemampuan perasa atau penciuman/pembau
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau pilek
- Mual atau muntah
- Diare
Dikutip dari India, (30/1/2022), gejala virus corona pada orang dewasa berbeda dengan anak-anak.
Gejala Omicron pada dewasa ini meliputi:
- Batuk
- Kelelahan
- Penyumbatan saluran napas
- Pilek
- Sakit kepala
Orang dewasa mengalami hidung meler sebagai tanda pertama. Kemudian diikuti sakit kepala, kelelahan dan bersin-bersin.
Gejala langka yang dialami anak-anak bisa meliputi diare dan munculnya ruam.
Baca juga: Hati-hati, Long Covid pada Anak Bisa Berpotensi Menghambat Kecerdasan
Waspadai gejala croup
"Kedengarannya seperti anjing laut yang menggonggong ketika mereka batuk," ujar Ganjian.
Croup biasanya disebabkan oleh infeksi dan lebih sering terjadi pada musim gugur dan musim dingin daripada waktu lain dalam setahun.
Sementara seorang profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School, Maya Ramagopal, MD, mengatakan bahwa gejala Omicron pada anak-anak dapat serupa dengan yang terlihat pada orang dewasa.
"Omicron menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas, menyebabkan batuk yang khas, mirip seperti suara anjing laut," ujar Ramagopal.
Ia menjelaskan, hal itu disebabkan karena saluran napas bagian atas pada anak-anak jauh lebih sempit daripada saluran pada dewasa.
Pembengkakan di saluran napas, juga disebutkan bisa memicu croup.
Baca juga: Covid-19 Bisa Memicu Diabetes pada Anak, Ini yang Harus Dilakukan
Cara mengobati croup pada anak
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengobati croup akibat Covid-19 pada anak, yakni:
1. Bawa anak ke udara yang sejuk
Langkah ini dapat membantu menenangkan saluran pernapasan mereka dan memudahkan mereka untuk bernapas.
2. Gunakan alat penguap di kamar anak di malam hari
Udara hangat dan lembab yang dihasilkan oleh alat penguap membantu mengendurkan pita suara.
3. Tahan mereka di kamar mandi beruap
Konsepnya sama dengan vaporizer. “Uap panas yang dihasilkan dengan menjalankan pancuran dapat membantu meringankan [gejala] yang tiba-tiba,” kata Ramagopal.
4. Usahakan agar anak tetap tenang
“Mereka biasanya bernapas lebih baik ketika mereka tidak menangis,” kata Ganjian.
Jadi agar croup tak semakin menjadi-jadi, tenangkan anak agar tangisnya mereda dan mereka bisa bernapas dengan lancar.
Baca juga: Kemenkes Sebut Kasus Covid-19 pada Anak Naik, Apa Saja Gejalanya?
Kapan waktu yang tepat untuk menghubungi dokter
Ganjian mengatakan, jika anak Anda mengalami croup atau tanda-tanda Covid-19 lainnya, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
"Anda tidak bisa berasumsi itu Covid-19 atau 'hanya' Covid-19," ujar Ganjian.
Kemudian, Anda juga sebaiknya menghubungi dokter sesegera mungkin jika anak mengalami demam tinggi, lesu, dan sakit tenggorokan yang sangat parah sehingga mereka tidak dapat makan atau minum.
Secara umum, kebanyakan anak yang terkena Omicron akan baik-baik saja. Tetapi Anda harus waspada terhadap tanda-tanda infeksi yang lebih serius.
Sebagai upaya pencegahan, jika anak berada dalam kelompok usia 15 hingga 17 tahun, maka ikutkan anak dalam program vaksinasi secepat mungkin.
Vaksinasi mengurangi tingkat keparahan pada anak-anak dan mengurangi risiko infeksi serius.
Pastikan pula anak mengikuti semua protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yang diperlukan seperti memakai masker, mengikuti kebersihan yang layak, dan tidak keluar rumah sampai benar-benar diperlukan.
Baca juga: Pengobatan untuk Meringankan Gejala Omicron Sewaktu Isoman di Rumah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.