KOMPAS.com - Sebagian orang menilai, lesung pipi menambah penampilan semakin menarik, baik pada wanita maupun laki-laki.
Lesung pipi merupakan lekukan atau cekungan yang tampak pada kedua pipi manusia saat tertawa.
Sayangnya, tak semua orang memiliki lesung pipi. Mengapa demikian? Apakah faktor genetik berpengaruh?
Penyebab munculnya lesung pipi
Secara sederhana, lesung pipit hanyalah cacat anatomis yang terjadi pada otot-otot wajah, dikutip dari ScienceABC.
Lesung pipi bisa terjadi baik karena otot zygomaticus mayor ganda maupun bifid di wajah.
Saat seseorang tersenyum, otot menarik kulit ke dalam, memperlihatkan lubang di tengahnya di mana tidak ada otot di bawahnya.
Inilah alasan mengapa lesung pipi akan tampak ketika seseorang tersenyum.
Baca juga: Selain Jual Beli Tanah, Mengurus SIM dan STNK Juga Wajib Pakai BPJS
Faktor genetik
Lesung pipi mengikuti bentuk pewarisan autosomal dominan.
Pewarisan sifat autosomal ini tidak bergantung pada jenis kelamin orang tua atau keturunannya, sebagai lawan dari pewarisan terkait jenis kelamin.
Sifat-sifat dominan mengacu pada sifat-sifat yang hanya membutuhkan satu salinan gen dasar untuk diwarisi oleh keturunannya.
Ini berbeda dengan sifat-sifat resesif yang membutuhkan dua salinan gen, satu dari setiap orang tua.
Artinya, sifat ini terletak pada kromosom non-seks dan selalu terlihat pada siapa saja yang membawa satu salinan gen sekali pun.
Oleh karena itu, hanya dibutuhkan satu orang tua (tanpa memandang jenis kelamin) dengan lesung pipit untuk dapat mewarisi keturunannya.
Baca juga: Apa Menu Keseharian Penduduk yang Tinggal di Kota Terdingin di Dunia?
Namun, kemungkinan pewarisan tergantung pada susunan genetik dari orang tua yang berlesung pipit.
Sebab peluang mewarisi lesung pipi lebih tinggi jika orang tua berlesung pipi mengandung dua salinan gen lesung pipi.
Gen yang bertanggung jawab untuk lesung pipit dibawa oleh kromosom 5 dan memengaruhi pembentukan jaringan ikat selama perkembangan embrio.
Mewarisi salinan gen tersebut akan menyebabkan otot utama zygomaticus yang rusak berkembang dan menghasilkan pembentukan lesung pipit. Oleh karena itu, lesung pipi adalah cacat genetik kecil.
Dalam budaya China, lesung pipi dianggap sebagai simbol keberuntungan, sementara orang Arab menganggapnua sebagai tanda kecantikan.
Maka, tak heran apabila banyak orang rela operasi plastik untuk membuatnya.
Nantinya, ahli bedah akan membuat lesung pipi dengan memberi bekas luka di dermis wajah dan mengikis perlekatan otot di daerah tersebut.
Ini akan mengakibatkan kulit mengalah saat otot tersenyum, sehingga memperlihatkan lesung pipit yang tampak alami.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.