Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Memohon Mata Pelajaran Akhlak

Baca di App
Lihat Foto
TOTO SIHONO
Ilustrasi.
Editor: Sandro Gatra

BAHAGIA menyelinap ke lubuk sanubari akibat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim memaklumatkan Kurikulum Merdeka yang sebelumnya disebut Kurikulum Prototipe akan memberikan kemerdekaan bagi siswa untuk memilih mata pelajaran yang mereka minati.

Merdeka

Di SMA tidak akan ada lagi jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Siswa bisa bebas memilih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir saat SMA.

Kurikulum Merdeka mulai digunakan pada tahun ajaran 2022/2023. Sekolah diberi kebebasan untuk memilih kurikulum sesuai kesiapan masing-masing.

Menurut Mendikbudristek, konsep Kurikulum Merdeka sudah banyak digunakan di negara-negara maju.

Para guru akan diberikan kewenangan untuk merdeka menentukan alur pendidikan melalui kurikulum baru ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membahagiakan bahwa kepentingan kurikulum sebagai sekadar ciptaan manusia diorientasikan ke kepentingan manusia sebagai ciptaan Yang Maha Kuasa. Bukan sebaliknya.

Mulia

Sebagai warga Indonesia yang beruntung dapat menikmati nikmatnya kemerdekaan Indonesia maupun sebagai warga Indonesia yang pernah belajar dan mengajar di Jerman serta kini secara sederhana menyelenggarakan sekolah seni pergelaran di Indonesia, sepenuhnya saya setuju terhadap karsa mulia Mendikbudristek memerdekakan kurikulum pendidikan di Indonesia.

Namun mengingat catatan buruk di lembaran sejarah peradaban tentang manusia-manusia cerdas tanpa akhlak telah terbukti mengumbar kecerdasan mereka sebagai angkara murka merusak alam, menggusur rakyat miskin, menyengsarakan bahkan membinasakan sesama manusia.

Kecerdasan tanpa akhlak juga membuat para tentara Belanda yang berpendidikan tinggi tega hati membantai rakyat Indonesia yang tidak ingin kembali dijajah Belanda pada lingkup masa 1945-1949.

Berdasar segenap contoh buruk itu maka dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri untuk mengajukan sebuah permohonan kepada Mendikbudristek.

Permohonan

Permohonan saya dilandasi keyakinan bahwa sebelum menjadi ilmuwan setiap warga Indonesia sebaiknya terlebih dahulu wajib menjadi seorang insan manusia berakhlak luhur.

Tanpa akhlak dikhawatirkan pendidikan formal malah lebih banyak membawa mudarat ketimbang manfaat bagi umat manusia.

Maka permohonan saya sederhana saja, yaitu mohon di dalam Kurikulum Merdeka dapat dikutsertakan mata pelajaran wajib, yaitu mata pelajaran akhlak.

Pembanguan ultra struktur sebagai sukma manusia tidak kalah penting demi tidak menggunakan istilah lebih penting ketimbang pembangunan infrastruktur sebagai sukma benda yang dibangun oleh manusia.

Sebenarnya di masa lalu sudah pernah ada mata pelajaran budi pekerti, namun sayang atas berbagai alasan kemudian ditiadakan.

Mata Pelajaran Akhlak pada hakikatnya potensial berharga sebagai bekal peradaban bagi generasi muda Indonesia dalam menempuh perjalanan perjuangan masing-masing demi mengabdikan diri bergotong-royong membangun masyarakat adil dan makmur yang hidup bersama di sebuah negeri gemah ripah loh jinawi rata tenteram kerta raharja. MERDEKA.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi