KOMPAS.com - Setiap tahun, badai terjadi di berbagai tempat. Badai punya sebutan yang berbeda-beda, seperti angin topan, badai, angin puting beliung, dan sebagainya.
Badai atau angin topan adalah fenomena alam berupa cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju, hingga badai pasir dan debu.
Dilansir dari laman NASA, angin yang dihasilkan memiliki kecepatan 119 kilometer per jam atau lebih tinggi. Itu lebih cepat dari seekor cheetah, hewan tercepat di darat.
Angin dari badai dapat merusak bangunan dan pohon. Badai terbentuk di atas perairan laut yang hangat.
Ketika badai mencapai daratan, badai mendorong dinding air laut ke darat. Dinding air ini disebut gelombang badai. Hujan deras dan gelombang badai dapat menyebabkan banjir.
Baca juga: Apa Itu Bintang, Bagaimana Sebuah Bintang Lahir dan Mati?
Jenis-jenis badai
- Kategori 1: Angin 119-153 km/jam (74-95 mph) - lebih cepat dari cheetah
- Kategori 2: Angin 154-177 km/jam (96-110 mph) - secepat atau lebih cepat dari bola cepat pelempar bisbol
- Kategori 3: Angin 178-208 km/jam (111-129 mph) - serupa, atau mendekati, dengan kecepatan servis banyak pemain tenis profesional
- Kategori 4: Angin 209-251 km/jam (130-156 mph) - lebih cepat dari rollercoaster tercepat di dunia
- Kategori 5: Angin lebih dari 252 km/jam (157 mph) - serupa, atau mendekati, dengan kecepatan beberapa kereta berkecepatan tinggi.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Nebula, Tempat Lahirnya Bintang di Luar Angkasa
Pengertian badai, siklon, dan topan
Badai adalah fenomena alam berupa cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju, hingga badai pasir dan debu.
Para ilmuwan hanya menyebut badai ini sebagai hal yang berbeda tergantung di mana mereka terjadi.
Di Atlantik dan Pasifik utara, badai disebut hurricanes, setelah dewa kejahatan Karibia, dinamai Hurrican.
Di Pasifik barat laut, badai kuat yang sama disebut topan. Di tenggara Samudra Hindia dan Pasifik barat daya, mereka disebut siklon tropis parah.
Di Samudra Hindia bagian utara, mereka disebut badai siklon yang parah. Di barat daya Samudra Hindia, mereka hanya disebut siklon tropis.
Untuk diklasifikasikan sebagai badai, topan, atau siklon, badai harus mencapai kecepatan angin minimal 74 mil per jam.
Baca juga: Apa Itu Black Hole dan Bisakah Lubang Hitam Memakan Bumi?
Proses terbentuknya badai
Gangguan tropis terkadang tumbuh menjadi depresi tropis. Ini adalah area badai petir yang berputar dengan kecepatan angin 62 km/jam (38 mph) atau kurang.
Depresi tropis menjadi badai tropis jika kecepatan anginnya mencapai 63 km/jam (39 mph). Badai tropis menjadi badai jika kecepatan anginnya mencapai 119 km/jam (74 mph).
Para ilmuwan tidak tahu persis mengapa atau bagaimana badai terbentuk. Tetapi mereka tahu bahwa dua bahan utama diperlukan untuk membuat badai.
Bahan pertama adalah air hangat. Air laut yang hangat menyediakan energi yang dibutuhkan badai untuk menjadi badai.
Biasanya, suhu air permukaan harus 26 derajat Celcius atau lebih tinggi untuk membentuk badai.
Bahan lainnya adalah angin yang tidak banyak berubah dalam kecepatan atau arah saat mereka naik di langit.
Angin yang banyak berubah dengan ketinggian dapat merobek badai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.