Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 23 Februari 1947, Organisasi Standardisasi ISO Didirikan

Baca di App
Lihat Foto
dok. ISO.org
ISO
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Hari ini 75 tahun lalu, atau tepatnya pada 23 Februari 1947, Organisasi Internasional untuk Standardisasi atau yang biasa dikenal dengan ISO didirikan.

ISO adalah pemberi Standar Internasional sukarela terbesar di dunia.

Dikutip dari laman resminya, organisasi ini setidaknya telah menerbitkan sekitar 24.194 Standar Internasional yang mencakup hampir semua aspek teknologi dan bisnis.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gas Beracun di Dieng Tewaskan 149 Orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah pendirian ISO

Anggota ISO terdiri dari 167 negara dan memiliki sekitar 160 orang yang bekerja di kantor pusat di Jenewa, Swiss.

Pada 1946, sekelompok delegasi dari 25 negara berkumpul.

Delegasi ke 25 negara tersebut kemudian membahas pendirian ISO.

Selanjutnya, setahun kemudian pada 23 Februari 1947, ISO secara resmi terbentuk.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Produksi Film Animasi Toy Story Dimulai, Begini Ceritanya...

Tujuan pendirian ISO

Ketika itu para pendiri melihat Standar Internasional adalah kunci upaya rekonstruksi dunia.

Tujuan awal pendirian ISO adalah untuk memfasilitasi dan menyatukan standar yang dikembangkan oleh badan-badan anggotanya yang semuanya merupakan entitas standardisasi nasional di negara masing-masing.

Para pendiri kemudian memutuskan organisasi terbuka untuk setiap negara yang ingin berkolaborasi dengan hak dan kewajiban yang sama.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh di Kepulauan Seribu, Semua Penumpang dan Kru Tewas

Selanjutnya organisasi tersebut membentuk 67 kelompok ahli di bidang teknis tertentu seperti ulir sekrup, teknologi kelautan, makanan, tekstil, cat, dan peralatan laboratorium.

Selanjutnya pada 1951, standar ISO pertama yang disebut “Rekomendasi” yakni ISO/R 1:1951 pertama kali dikeluarkan oleh organisasi tersebut.

Selanjutnya pada 1961, organisasi tersebut membentuk Komite ISO yang bertugas mengatasi masalah negara berkembang yang disebut ISO/DEVCO.

Adapun saat ini, tiga perempat anggota ISO berasal dari negara berkembang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Sedotan Modern Pertama Kali Ditemukan

Dikutip dari laman PJR, seiring berjalannya waktu, selama beberapa dekade ISO membentuk komite dan menerbitkan standar untuk segala hal mulai dari satuan ukuran hingga kontainer pengiriman dan kualitas lingkungan.

Baru pada 1987, ISO 9001 yang merupakan salah satu standar paling dikenal saat ini diterbitkan sebagai standar manajemen mutu pertama ISO.

Pada 1996, Standar lingkungan ISO 14001 juga diterbitkan.

Sejak saat itu, ISO hanya meningkatkan keluaran pedoman barunya yang bercabang ke bidang-bidang seperti keamanan informasi, tanggung jawab sosial, manajemen energi, dan  integritas perusahaan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mohammad Hatta Mundur sebagai Wakil Presiden

Siapa saja anggota ISO?

Anggota ISO merupakan Indepen, sukarela, non-pemerintah dan organisasi internasional.

Perusahaan dan individu tak dapat menjadi anggota ISO.

Kini terdapat lebih dari 1.700 organisasi yang bekerjasama dengan ISO.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Ethiopian Airlines Dibajak dan Jatuh di Samudra Hindia karena Kehabisan Bahan Bakar, 125 Orang Tewas

Adapun organisasi terkemuka yang bekerjasama dengan ISO yakni:

  • Masyarakat Amerika untuk Kualitas (ASQ)
  • Masyarakat Amerika untuk Pengujian dan Material (ASTM)
  • Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)
  • Organisasi Internasional Produsen Kendaraan Bermotor (OICA)
  • Masyarakat Insinyur Otomotif
  • Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
  • Dewan Energi Dunia (WEC)
  • Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
  • Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Film Rocky Tayang Perdana

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi