Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Terjadi Fenomena Hujan Es di Indonesia? Berikut Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Tangkapan layar video hujan es di Surabaya, Senin (21/2/2022) yang direkam warga
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Fenomena hujan es terjadi di sejumlah daerah di Indonesia beberapa waktu lalu. Seperti terjadi di Lampung, Bekasi, dan Surabaya. 

Hujan es bukan fenomena yang sering terjadi di Indonesia yang termasuk dalam wilayah tropis. 

Apakah terdapat kondisi anomali dengan adanya fenomena hujan es di sejumlah daerah beberapa waktu lalu? 

Baca juga: Ketahui Penyebab dan Tanda-tanda Hujan Es Akan Terjadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BMKG

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto mengatakan, fenomena hujan es yang terjadi beberapa waktu lalu tidak ada kaitannya dengan perubahan iklim atau kerusakan lingkungan. 

"Bukan, ini hanya masalah bentuk hujan hasil dari proses pendinginan uap air yang jatuh ke Bumi, bisa berupa air hujan, air supercooling, dan butiran es," kata Guswanto saat dihubungi, Rabu (23/2/2022).

"Hal ini karena downdraft yang begitu cepat membawa butiran es ke Bumi," lanjut dia.

Dihubungi terpisah, Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca, Miming Saepudin juga menyatakan hujan es merupakan fenomena yang lumrah terjadi.

"Fenomena tersebut lumrah, artinya fenomena yang biasa terjadi di Indonesia, tapi memang jarang saja kejadiannya," ujar Miming, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Kenapa Terjadi Hujan Es? Ini Penjelasannya Menurut Sains

Apa itu downdraft?

Downdraft adalah aliran massa udara turun yang ada di sistem awan Cumulonimbus (Cb).

"Besarnya butiran es dan kuatnya downdraft dapat menyebabkan butiran es yang cukup besar terbentuk di puncak awan Cb turun ke dasar awan hingga keluar dari awan dan menjadi fenomena hujan es," jelas Guswanto.

Kecepatan downdraft yang terjadi secara signifikan dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara.

Akhirnya, butiran-butiran es itu akan sampai di permukaan Bumi dengan bentuk yang masih sama.

Ini lah yang dikenal sebagai hujan es.

Baca juga: Fenomena Hujan Es di Sejumlah Daerah, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Proses terbentuknya hujan es

Guswanto menjelaskan butiran es tersebut terbentuk akibat adanya kondisi labilitas udara signifikan di dalam awan Cb.

Hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cb yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi.

"Hal itu menandakan bahwa adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar," jelas Guswanto.

Sementara itu, Miming menyebut peristiwa hujan es semacam ini masih dapat terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan.

"Hingga Maret-April mendatang, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem seperti hujan es, puting beliung, waterspout, hujan lebat disertai petir, dan angin kencang," ujar Miming.

Baca juga: Fenomena Hujan Es Terjadi di Beberapa Daerah, Apa Penyebabnya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi