KOMPAS.com – Jumlah kasus virus corona di Indonesia masih menunjukkan adanya peningkatan.
Melansir data dari Worldometers, sampai dengan Kamis (24/12/2022) jumlah kasus virus corona di Indonesia tercatat ada sebanyak 429.751.563. Adapun jumlah korban meninggal ada sebanyak 5.935.181, dan mereka yang telah sembuh ada sebanyak 358.313.033.
Berikut ini update 10 besar negara-negara yang terimbas virus corona:
- Amerika Serikat: 80.341.986 kasus, 966.053 meninggal, dan 52.352.280 sembuh
- India: 42.880.507 kasus, 512.954 meninggal, dan 42.209.519 sembuh
- Brasil: 28.485.502 kasus, 646.490 meninggal, dan 25.772.807 sembuh
- Perancis: 22.468.239 kasus, 137.489 meninggal, dan 20.010.065 sembuh
- Inggris: 18.734.683 kasus, 160.979 meninggal, dan 17.011.869 sembuh
- Rusia: 15.795.570 kasus, 347.816 meninggal, dan 12.836.228 sembuh
- Jerman: 14.092.621 kasus, 122.622 meninggal, dan 10.234.100 sembuh
- Turki: 13.762.181 kasus, 93.258 meninggal dan 12.949.425 sembuh
- Italia: 12.603.758 kasus, 153.764 meninggal, dan 11.228.571 sembuh
- Spanyol: 10.914.105 kasus, 98.936 meninggal, dan 8.978.634 sembuh
Baca juga: 37 Balita Meninggal akibat Covid-19, Bagaimana Melindungi Balita agar Tak Terinfeksi?
Berikut ini informasi lebih detail mengenai sejumlah update seputar virus corona di beberapa negara:
1. Indonesia
Jumlah penambahan kasus virus corona di Indonesia ada sebanyak 61.488 dalam waktu 24 jam terakhir.
Dengan penambahan jumlah tersebut maka total jumlah kasus virus corona di Indonesia kini ada sebanyak 5.350.902.
Sementara itu jumlah pasien sembuh di Indonesia kini bertambah sebanyak 39.170. Total, jumlah kasus sembuh ada sebanyak 4.632.355.
Sementara untuk jumlah korban meninggal ada sebanyak 571.522, yakni bertambah sekitar 147.025.
2. Italia
Megutip dari NYTimes Pemerintah Italia berencana mengakhiri keadaan darurat Covid-19 pada 31 Maret 2022.
Hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh Perdana Meteri Italia Mario Draghi pada Rabu (23/2/2022).
Dirinya menjanjikan Italia akan kembali normal secara bertahap setelah lebih dari dua tahun mengalami krisis.
Sementara untuk kasus dan kematian akibat virus di Italia juga telah surut dalam beberapa pekan terakhir.
Pemerintah juga telah mendapat tekanan dari lini bisnis dan beberapa partai politik untuk membatalkan pembatasan sejak 2020 lalu.
"Kami akan terus memantau situasi pandemi dengan cermat, siap untuk campur tangan jika terjadi wabah. Tetapi tujuan kami adalah untuk membuka kembali sepenuhnya, sesegera mungkin," kata Draghi.
Baca juga: Kenali, Ini Gejala Omicron pada Anak dan Orang Dewasa
3. Hong Kong
Dikutip dari Reuters, Hong Kong melaporkan adanya 8.674 kasus infeksi baru Covid-19 pada Rabu (23/2/2022).
Negara itu kini mengumumkan pembatasan sosial yang ketat di masa pandemi. Di antaranya adalah memberlakukan pengujian yang sifatnya wajib bagi penduduk.
Selain itu mulai hari ini, Kamis (24/2/2022), penduduk Hong Kong juga harus menunjukkan catatan vaksin ketika ingin mengakses tempat-tempat publik seperti supermarket, mal, dan restoran.
Setiap warga Hong Kong wajib mengenakan masker untuk semua latihan di luar ruangan.
Saat ini negara itu tengah mengejar strategi nol covid dinamis yang mirip dengan yang dilakukan China dengan tujuan untuk memberantas wabah.
Pemerintah Hong Kong saat ini berusaha mengurangi arus lalu lintas masyarakat sebanyak mungkin.
Adapun otoritas Kesehatan melaporkan adanya 24 kematian .
4. Kamboja
Kamboja mulai melakukan vaksinasi Covid-19 pada usia anak-anak semuda mungkin, yakni mulai anak usia 3 tahun pada Rabu (23/2/2022).
Kamboja menjadi negara pertama yang memvaksinasi kelompok usia di bawah lima tahun.
Mengutip dari Reuters, negara ini telah memvaksinasi lebih dari 90 persen populasinya.
Adapun pada Januari negara ini juga telah meluncurkan dosis keempat untuk mereka yang berisiko tinggi.
5. Korea Selatan
Perdana Menteri Korea Selatan pada Rabu (23/2/2022) meminta orang-orang untuk tidak panik dengan adanya peningkatan besar infeksi virus corona.
Hal ini karena kasus di Korea Selatan melonjak naik melewati 170.000 kasus untuk pertama kalinya.
Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo-kyum mengatakan peningkatan kasus dan kematian serius berada pada level yang masih bisa dikelola meskipun rekor kasus disebabkan varian Omicron.
"Meskipun kesadaran dan penerapan aturan anti-COVID kita tidak boleh dilonggarkan, tidak ada alasan sama sekali untuk takut atau panik tentang jumlah kasus baru seperti di masa lalu," kata dia.
Adapun Korea Selatan melaporkan adanya 171.452 kasus virus corona baru pada Selasa (22/2/2022). Jumlah tersebut meningkat tajam dari hari sebelumnya yakni sebanyak 99.5763.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Transisi Pandemi Covid-19 Ke Endemi, Apa Artinya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.