Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Tidak Boleh "Gas Pol" Saat Panaskan Mobil karena Bisa Merusak Mesin, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi posisi kaki di mobil
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi pertanyaan apakah benar saat memanaskan mobil tidak boleh digas maksimal karena bisa merusak mesin, ramai di media sosial.

Unggahan itu dibagikan akun ini di grup Facebook Motuba, Senin (21/2/2022).

"Mbah.....Apa betul, saat panasin mobil g boleh di gas poll..? Apa bisa merusak mesin to mbah..?," demikian tulis pengunggah.

Hingga Jumat (25/2/2022) malam, unggahan tersebut telah disukai 225 kali dan dikomentari 403 kali oleh warganet Facebook.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Foto Laporan Keuangan Jaminan Keanggotaan Golf BPJS Ketenagakerjaan Senilai Rp 3 Miliar

Lantas, benarkah memanaskan mobil dengan cara digas maksimal bisa merusak mesin?

Penjelasan ahli mesin

Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady mengatakan, memanaskan mesin mobil memang tidak perlu digas secara maksimal.

"Manasin mesin itu ya enggak boleh digas pol. Jadi harus tahu filosofi manasin mesin," ujar Jayan, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/2/2022).

Ia menjelaskan, tujuan memanaskan mesin adalah supaya suhu mesin naik menjadi ideal.

Sebab, jika mesin beroperasi pada suhu rendah, efisiensinya akan rendah sehingga bensin akan lebih boros.

"Yang kedua, supaya sirkulasi pelumas dapat melumasi seluruh komponen dengan baik setelah pelumas terendap cukup lama," kata dia.

Baca juga: Unggahan Viral Mengapa Bus Tak Pernah Matikan Mesin Saat Isi BBM, Ini Jawabannya

Mesin modern (injeksi) tidak perlu dipanaskan

Jayan mengatakan, untuk mesin-mesin modern, permasalahan efisiensi yang rendah karena suhu dingin sejatinya bukanlah masalah besar.

Hal itu dikarenakan mesin sudah dikompensasi oleh injeksi bahan bakar yang dikendalikan komputer.

"Kalau mesin-mesin modern (injetion yang sudah dikendalikan komputer) mungkin bisa dibilang sudah tidak perlu-perlu banget warming up. Tapi saran saya minimal 30 detik dalam kondisi idle sudah cukup ya," tutur dia.

Baca juga: Daftar Harga BBM Nonsubsidi Mulai 12 Februari dan Alasan di Balik Kenaikannya...

Dijelaskan, alasan mesin injeksi tidak perlu dipanaskan karena pada umumnya jumlah injeksi bahan bakar ke dalam mesin sudah diperhitungkan atau kompensasikan dengan kondisi suhunya.

Menurut Jayan, berbeda halnya dengan mesin karburator. Perlu waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu mesin ideal.

"Intinya gini, mesin itu akan berjalan efisien bila suhu sudah mencapai suhu ideal operasi. Bila suhu mesin masih dingin maka efisiensinya rendah. Makanya perlu di-warming up dulu untuk mesin karburator," ujarnya.

Baca juga: Geber Gas Sebelum Matikan Mesin Mobil, Perlukah Dilakukan?

Efek panaskan mesin dengan digas pol

Menurutnya, ada sejumlah efek yang dapat ditimbulkan jika memanaskan mesin mobil dengan cara digas maksimal.

Pertama, mesin akan cepet aus.

"Mesin mungkin belum terlumasi sempurna tapi harus sudah bekerja dalam putaran tinggi," terangnya.

Baca juga: Viral, Video Petugas SPBU di Bintaro Lakukan Kecurangan Mengurangi Jumlah Liter BBM Pelanggan, Ini Kata Pertamina

Efek yang kedua, yakni boros.

Hal itu dikarenakan putaran yang tinggi menyebabkan konsumsi bahan bakar tinggi.

Ia menyarankan, apabila ingin memanaskan mesin, sebaiknya pada putaran idle sekitar 800-1.000 rpm. Tentu tergantung mesinnya.

"Saya personal enggak pernah manasi mesin dengan lama, paling 15-30 detik, sambil pasang seat belt atau merapikan barang," tandas Jayan.

Baca juga: Viral, Video Menyebut Jakarta Digempur Chemtrail pada Tengah Malam, Ini Kata TNI AU

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi