Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Harga Daging Sapi, Perkiraan Harga Jelang Lebaran dan Respons Pemerintah

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO
Ponirah saat memotong daging sapi di kiosnya di Beringharjo, Jumat (25/2/2022)
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Tidak hanya harga tahu dan tempe yang naik, harga daging sapi juga mengalami lonjakan sejak Senin (21/2/2022).

Diberitakan Kompas.com, Senin (21/2/2022), seorang pedagang daging sapi di Pasar Slipi, Hamid, mengatakan bahwa harga daging sapi sempat mencapai Rp 140.000 per kilogramnya.

Naiknya harga daging sapi ini membuat sejumlah penjual resah, karena jika harga kian naik atau mahal, maka berimbas pada tidak adanya pembeli.

Berikut 4 hal yang perlu diketahui soal kenaikan harga daging sapi pada pekan ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Akhir Pekan, Harga Cabai Rawit Merah dan Daging Sapi Kompak Naik

1. Harga daging sapi naik

Saat dikonfirmasi, Hamid mengatakan, harga daging sapi terus naik-turun.

"Awalnya di angka Rp 140.000 per kilogram, turun di angka Rp 125.000, sekarang naik lagi ke angka Rp 140.000," ujar Hamid.

Kondisi harga pangan yang serba naik membuat para pedagang harus memutar otak agar bisa terus berdagang.

Ia juga menjelaskan, pedagang bisa mengirim daging ke rumah makan, namun hanya sebatas per porsi, karena ada harga per porsinya.

"Kalau kita kan kirim-kirim ke rumah makan biasanya per porsi ada hitungannya, sekarang juga bingung karena harga naik. Kita enggak mungkin jual di bawah harga," imbuhnya.

2. Beberapa kenaikan bahan pangan

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/2/2022), para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati pun mengeluhkan hal serupa.

Bahkan ada pula sejumlah kenaikan bahan pangan seperti cabai rawit, bawang merah, dan juga daging ayam.

"Kemarin masih Rp 55.000 atau Rp 60.000 per kilogram, sekarang Rp 70.000 yang rawit," ujar pedagang cabai, Adha.

Sementara untuk cabai keriting merah mengalami kenaikan Rp 5.000 per kilogram, dari semula Rp 40.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram.

Adha menyampaikan, kenaikan harga tersebut berasal dari pengepul.

"Sudah naik seminggu belakangan. Bawang merah juga naik, biasanya jual Rp 25.000-Rp 30.000 per kilogram, sekarang Rp 40.000," kata dia.

Kemudian pedagang daging ayam, Moh, mengungkapkan bahwa harga daging ayam juga sempat mengalami kenaikan pada Januari 2022.

Ia mengatakan, harga daging ayam tahun lalu sempat menyentuh angka Rp 45.000 per ekor, sementara saat ini harga daging ayam sudah normal yakni Rp 25.000 hingga Rp 38.000 per ekor.

Berdasarkan info pangan Jakarta, kenaikan harga pangan tersebut merupakan perbandingan pada harga per 19 Februari 2022 dengan harga pangan pada 20 Februari 2022.

Baca juga: Harga Kedelai Impor Meroket, Pemerintah Dinilai Kurang Perhatian pada Kedelai Lokal

3. Jelang Lebaran daging sapi bisa naik jadi Rp 150.000

Seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (22/2/2022), pedagang daging sapi di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jejen mengatakan dirinya mengalami penurunan omzet akibat harga daging sapi yang naik.

"Sebelumnya Rp 120.000 per kilogram. Omzetnya menurun selama dua tahun terakhir, penjualannya berkurang sekarang cuma dapat sekitar Rp 30 juta sehari," ujar Jejen.

Sebelum pandemi, omzet daging sapi yang dijual Jejen selalu menembus Rp 50 juta dalam sehari. Namun, kini ia tidak pernah lagi mencapai omzet sebesar itu.

Dengan kenaikan harga daging sapi saat ini, Jejen memperkirakan harga daging sapi jelang Lebaran bisa melebihi Rp 150.000 per kilogram.

Ia berharap pemerintah dapat menstabilkan harga pangan, terutama di tengah pandemi di mana daya beli masyarakat menurun.

4. Pedagang bakal mogok jualan

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Kamis (24/2/2022), para pedagang daging sapi bakal melakukan aksi mogok berjualan mulai 28 Februari hingga 4 Maret 2022.

Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi mengatakan, aksi tersebut dilakukan lantaran tingginya harga daging sapi. 

Sebab, harga sapi yang tinggi membuat para pedagang merugi.

Asnawi mengungkapkan, aksi mogok ini akan dilakukan serentak oleh para pedagang di wilayah Jabodetabek.

Baca juga: Daftar Harga BBM Nonsubsidi Mulai 12 Februari dan Alasan di Balik Kenaikannya...

5. Tanggapan pemerintah

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah mengatakan, seharusnya harga daging sapi tidak naik, mengingat data ketersediaan daging sapi aman bahkan surplus.

"Melihat data stok daging yang ada, mestinya saat ini tidak ada kenaikan harga daging sapi," ujar Nasrullah kepada Kompas.com, Jumat (25/2/2022).

Nasrullah mengatakan, berdasarkan hasil pendataan dan verifikasi secara faktual data ketersediaan daging sapi/kerbau bulan Februari hingga Mei 2022 sebanyak 240.948,5 ton, sedangkan kebutuhan sebanyak 238.211,8 ton, sehingga masih ada surplus sebanyak 2.736,7 ton.

Komposisi ketersediaan daging tersebut terdiri dari produksi sapi/kerbau lokal sebanyak 564.360 ekor atau setara daging 101.596,0 ton, jenis sapi bakalan impor siap potong sebanyak 174.264 ekor atau setara daging 33.404,7 ton dan daging sapi/kerbau beku impor sebanyak 105.947,8 ton.

Dari laporan adanya kenaikan daging sapi ini, Nasrullah meminta Satgas Pangan untuk menelusuri kenaikan harga daging sapi tersebut.

"Kami mohon Satgas Pangan dapat menelusuri lebih jauh para pelaku yang bermain di dalamnya," ungkap Nasrullah.

(Sumber: Kompas.com/Reza Agustian, Nirmala Maulana Achmad, Annisa Ramadhani Siregar, Elsa Catriana | Editor: Nursita Sari, Kristian Erdianto, Erlangga Djumena)

Baca juga: Daftar Kenaikan Tarif Tol Dalam Kota Jakarta yang Akan Naik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi