Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Penyebab Gempa M 5,8 yang Mengguncang Sulut Hari Ini

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Andrey VP
Ilustrasi gempa terkini, gempa bumi, gempa tektonik, gempa tidak berpotensi tsunami.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Melonguane, Sulawesi Utara, Sabtu (26/2/2022), pukul 13.15 WIB.

Gempa terjadi berlokasi di laut pada jarak 30 km arah barat laut Miangas, Kepulauan Talaud pada kedalaman 118 km, berpusat 195 kilometer barat laut Melonguane, tepatnya di koordinat 5,73 LU – 126,37 BT.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan, gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Melonguane Sulut, Tak Berpotensi Tsunami

Penyebab gempa Sulut

BMKG menyebut gempa yang terjadi akibat adanya subduksi lempeng. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Stiyo Prayitno menyebutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah.

"Gempa akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina,” ujar Bambang dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/2/2022).

Ia mengatakan dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa yang terjadi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik.

Dampak gempa Sulut

Guncangan gempa terasa di daerah Miangas, Kepulauan Talaud dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Selain itu terasa di daerah Nanusa dan daerah Gemeh, Kepulauan Talaud dengan skala intensitas III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” ujarnya.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Melonguane Sulut, Berikut Analisis BMKG

 

Rekomendasi BMKG

Adapun rekomendasi dari BMKG, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tak terpengaruh isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu masyarakat diminta untuk menghindari bangunan yang retak dan rusak akibat gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” ujar Bambang. 

Hasil monitoring BMKG menunjukkan, belum ada aktivitas gempa susulan.

"Hingga pukul 13.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock)," ujarnya.

Bambang mengimbau agar masyarakat hanya memantau informasi gempa dari kanal resmi BMKG.

 
 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi