KOMPAS.com - Pengusaha sekaligus anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Arifin Panigoro meninggal dunia di usia 77 tahun.
Arifin wafat saat menjalani perawatan di Mayo Clinic, Rochester, Amerika Serikat, pada 27 Februari sekitar pukul 14.45 waktu setempat atau 28 Februari pukul 03.45 WIB.
Informasi tersebut dikonfirmasi oleh epidemiolog asal Universitas Indonesia Pandu Riono dalam akun Twitter resminya.
“Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia, Pak Arifin Panigoro di Mayo Clinic, Rochester USA, jam 14.45 27 Febr (atau 03.45 WIB 28 Feb),” tulis Pandu, dalam akun Twitter-nya @drpriono1, Senin (28/2/2022).
Berikut profil Arifin Panigoro:
Baca juga: Pengusaha Arifin Panigoro Meninggal Dunia
Pendiri Medco Group
Arifin Panigoro lebih dikenal sebagai pengusaha yang berkecimpung di bidang energi.
Setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung pada 1973, ia bersama rekan-rekannya mencetuskan gagasan untuk membangun bisnis jasa pengeboran minyak dan gas (migas) pada 1980-an, sebagaimana dikutip dari Kompas.com (13/12/2019).
Arifin dan rekan-rekannya pun berhasil mendirikan Meta Epsi Pribumi Drilling Company atau yang lebih dikenal dengan Medco.
Sepuluh tahun berselang, Medco mulai berkembang menjadi perusahaan migas dengan mengakuisisi Tesoro Indonesia Petroleum Company pada 1992.
Bahkan pada 1994, Medco berhasil mengakuisisi operasi Stanvac, perusahaan minyak tertua milik asing di Indonesia dan mengganti namanya menjadi Exspan.
Bisnis yang dijalani Medco kian berkembang. Sepuluh tahun berikutnya, Medco mulai mengakuisisi blok-blok migas internasional.
Hingga di tahun yang sama, Medco mulai merambah ke bisnis pembangkit listrik melalui Meo Power Indonesia.
Baca juga: Kiprah Arifin Panigoro dari Raja Migas hingga ke Panggung Politik
Jajaran orang terkaya Indonesia
Dilansir dari Kontan, Arifin merupakan salah satu jajaran orang terkaya di Indonesia.
Kekayaan Arifin pada 2016 mencapai 475 juta dollar Amerika Serikat, dan membuatnya berada di peringkat 18 orang terkaya di Indonesia.
Setahun berikutnya, Arifin mendapat penghargaan dari Direktorat Jenderal Pajak lantaran menjadi pengusaha dengan pembayar pajak terbesar.
Namun, setelah tahun tersebut, nama Arifin tidak lagi masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia.
Merambah dunia politik
Selain sebagai pengusaha, Arifin Panigoro juga dikenal sebagai politisi. Ia pernah bergabung dengan PDI Perjuangan dan menduduki kursi wakil rakyat sejak tahun 1999 hingga 2004.
Hingga pada 2005, Arifin dipecat PDI Perjuangan lantaran ketertarikannya dengan Gerakan Pembaruan (GP) PDI Perjuangan.
Ia pun kemudian turut bergabung mendirikan partai baru pada 2005, yang diberi nama Partai Demokrasi Pembaruan.
Baca juga: Pendiri Medco Group Arifin Panigoro Meninggal Dunia, Ini Kata Sang Adik
Aktif di bidang olahraga
Arifin Panigoro juga aktif di bidang olahraga.
Kecintaannya terhadap sepak bola Indonesia, membuat Arifin mengagas Liga Primer Indonesia (LPI) yang digelar di luar kompetisi milik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Dilansir dari KompasTV, tujuan digagasnya LPI kala itu adalah untuk menyelenggarakan kompetisi sepak bola nasional yang lebih bersih.
Bahkan, Arifin menyebut LPI sebagai liga reformasi di industri sepak bola Indonesia.
Penerima Bintang Mahaputera Nararya
Arifin Panigoro merupakan penerima Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 13 Agustus 2019.
Dilansir dari laman Kementerian Sekretariat Negara, Bintang Mahaputera Nararya adalah tanda kehormatan yang diberikan negara kepada seseorang, institusi, pemerintah, atau organisasi atas darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara.
Masih tahun yang sama, tepatnya pada 13 Desember 2019, Jokowi juga mendaulat Arifin Panigoro sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.