Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Turun, Apakah Indonesia Sudah Lewati Puncak Gelombang Ketiga?

Baca di App
Lihat Foto
covid19.com
Grafik kasus infeksi Covid-19 gelombang ke-3 di Indonesia
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Tren kasus infeksi Covid-19 harian di Indonesia mengalami penurunan dalam lima hari terakhir.

Tercatat jumlah kasus infeksi harian sejak tanggal 24-27 Februari 2022 terus menunnjukkan penurunan, yakni:

Kementerian Kesehatan juga melaporkan tingkat positivitas di sejumlah provinsi mengalami penurunan, seperti di Banten, DKI Jakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan lainnya.

Apakah Indonesia sudah melewati gelombang ketiga?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut tanggapan dari ahli:

Baca juga: Pemerintah Siapkan Transisi Pandemi Covid-19 Ke Endemi, Apa Artinya?

Masa puncak gelombang

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman tidak menampik bahwa puncak gelombang ini memang sudah terlalui.

Hal ini sebagaimana diprediksi sebelumnya bahwa puncak persebaran Omicron akan terjadi di akhir Februari atau awal Maret 2022.

Hanya saja, ia meminta agar tidak dapat bersenang diri terlebih dahulu. 

"Meskipun masa puncak ini akhir Februari, tetapi yang namanya masa puncak itu bukan berarti lepas dari masa situasi krisis," kata Dicky, Senin (28/2/2022).

Praktisi Global Health Security ini menjelaskan, masa puncak merupakan titik jenuh, di mana jumlah orang yang terinfeksi paling banyak sudah tercapai.

"Dia mulai melandai, tapi pada kelompok yang rawan dan berisiko tinggi di seluruh Indonesia ini mulai terus terdampak, karena ini titik jenuh sudah terekspos kelompok berisiko tinggi itu, sehingga potensi kematian, hunian rumah sakit meningkat setelah puncak," ungkap Dicky.

Hal itu terjadi pada fenomena infeksi varian Omicron ini. Pasalnya, sifat Omicron terutama dalam kemampuan penyebarannya melebihi varian sebelumnya, seperti Alpha dan Beta.

Bahkan, ia mengatakan, potensi kematian dan kasus dengan kebutuhan perawatan rumah sakit tidak hanya akan terjadi pada kalangan lansia, tetapi juga anak-anak.

"Artinya, ya harus dikejar cakupan perlindungannya, dengan vaksinasi, proteksi, dan kunjungan rumah (upaya aktif menemukan kasus)," pungkas Dicky.

Baca juga: Negara Lain Deklarasi Pandemi Berakhir, Epidemiolog: Indonesia Jangan Ikut-ikutan

Prediksi akhir pandemi

Lebih jauh, Dicky menyebut, akhir pandemi Covid-19 sesungguhnya sudah mulai terlihat dan dapat saja terjadi pada akhir 2022 atau tahun depan. 

"Sudah kelihatan ya, misalnya akhir tahun ini atau tahun depan, tapi banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Sehingga tidak bisa kita berandai-andai," ujar dia.

Perlu diketahui, penetapan status pandemi dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Begitu juga dengan pencabutan status itu.

Status pandemi baru akan dicabut ketika situasi global. Bukan situasi per negara yang sudah menunjukkan kondisi terkendali.

"Kita perlu berkontribusi pada percepatan akhir pandemi itu dengan cara mempercepat vaksinasi di atas 70 persen yang 2 dosis, 3 dosis juga harus dikejar di atas 50 persen," papar Dicky.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi