Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bom Termobarik, Senjata Mematikan Rusia Lawan Ukraina

Baca di App
Lihat Foto
AFP/VASILY MAXIMOV
TOS-1 Rusia menembak saat forum militer internasional Army-2015 di Kubinka, luar Moskwa, 16 Juni 2015.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pihak Ukranina mengatakan bahwa Rusia menggunakan bom Termobarik dalam invasinya.

Duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat (AS) Oksana Markarova mengatakan bahwa Rusia telah menggunakan senjata termobarik yang dikenal sebgai bom vakum dalam invasinya di Ukraina.

"Mereka menggunakan bom vakum hari ini," kata Markarova setelah pertemuan dengan anggota parlemen AS, dikutip dari Reuters, Senin (1/3/2022)

"Kehancuran yang coba ditimbulkan oleh Rusia di Ukraina sangat besar," lanjutnnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom vakum atau senjata termobarik merupakan senjata yang dilarang digunakan oleh berbagai organisasi internasional.

Lantas, seperti apakah senjata termobarik?

Baca juga: Daftar 9 Negara Pemilik Nuklir Terbanyak di Dunia, Rusia Peringkat Satu

Senjata Termobarik

Bom vakum atau senjata termobarik merupakan senjata yang dapat mengisap oksigen dari udara sekitar untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi.

Ledakan bom termobarik biasanya menghasilkan gelombang ledakan dengan durasi yang jauh lebih lama daripada ledakan konvensional dan mampu menguapkan tubuh manusia.

Dilansir dari Guardian, belum dikonfirmasi terkait penggunaan senjata tersebut oleh Rusia, meskipun dari rekaman pihak Ukraina telah menunjukkan peluncur roket termobarik pada kendaraan TOS-1 Rusia.

Analis senior di Institut Kebijakan Strategis Australia Marcus Hellyer mengatakan, meskipun tidak ada kejelasan apakah Rusia mengerahkan senjata termobarik di Ukraina.

Namun, menurutnya kejelasan penggunaan senjata tersebut itu hanya tinggal menunggu masalah waktu.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Antonov 225 Milik Ukraina yang Dihancurkan Rusia

Cara kerja senjata Termobarik

Senjata termobarik atau dikenal juga dengan bom aerosol adalah amunisi yang bekerja dalam dua tahap.

Tahap pertama, yaitu pelepasan material yang sangat halus ke udara.

Tahap kedua, yaitu memicu material tersebut, sehingga menghasilkan bola api, gelombang kejut, dan mengisap oksigen yang ada di sekitar.

Gelombang ledakan bisa bertahan lebih lama dibanding peledak biasa, dan dapat dengan mudah memusnahkan tubuh manusia.

Senjata Termobarik digunakan untuk berbagai tujuan dan memiliki ukuran yang beragam.

Hellyer mengatakan, Rusia kemungkinan menggunakan senjata tersebut untuk merusak formasi bertahan Ukraina.

Untuk versi peluncuran udara yang besar, senjata termobarik biasanya dirancang untuk menghancurkan gua dan terowongan.

Baca juga: Rusia Invasi ke Ukraina, Apa Saja yang Dilakukan Amerika Serikat?

Seberapa berbahaya senjata Termobarik?

Menurut Hellyer, senjata termobarik sangat efektif untuk menghancurkan formasi pertahanan.

Meskipun, senjata tersebut tidak dapat menembus tank, tetapi senjata termobarik bisa digunakan sebagai senjata yang sangat merusak kompleks apartemen dan berbagai bangunan.

“Mereka tidak ilegal, meskipun efeknya bisa sangat mengerikan, karena efeknya menciptakan ruang hampa dan menyedot udara keluar dari paru-paru pasukan pertahanan,” katanya.

Mengerikan untuk yang diketahui tentang taktik Rusia, yakni mereka bersedia menghancurkan segalanya.

“Jelas bahwa Ukraina bersembunyi di beberapa kota, karena hal tersebut terus berlanjut Rusia akan semakin banyak menggunakan senjata apapun yang mereka miliki termasuk senjata termobarik di daerah perkotaan," sambungnya.

Baca juga: Operasi Militer Rusia ke Ukraina, Siapa Saja Sekutu Keduanya?

Sejarah penggunaan senjata Termobarik

Senjata Termobarik telah digunakan oleh pasukan Rusia dan Barat sejak 1960-an.

AS menggunakan senjata tersebut untuk melenyapkan Al-Qaeda di pegunungan di Afganistan.

Hellyer mengungkapkan bahwa Rusia sebenarnya lebih lama menggunakan senjata tersebut daripada pihak Barat, dari senjata taktis kecil hingga bom besar yang diluncurkan dari udara.

Separatis di wilayah Donbas yang didukung Rusia juga telah menggunakan senjata termobarik selama beberapa tahun ini.

Pada 2000, Human Rights Watch mengutuk Rusia atas penggunaan senjata termobarik di Chechnya.

Menurut Human Rights Watch, tindakan Rusia sangat berbahaya dan memiliki implikasi kemanusiaan signifikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi