Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tahap Pembangunan IKN Dimulai 2022 Selesai 2045

Baca di App
Lihat Foto
YouTube
Beberapa alasan mengapa ibu kota negara pindah dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur akan dimulai tahun ini.

Melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (UU IKN) yang diresmikan pada 15 Februari lalu, pemerintah memberikan gambaran terkait bentuk dan tahapan pemindahan ibu kota.

Dilansir dari Kompas.com (28/2/2022), wilayah IKN Nusantara direncanakan meliputi daratan seluas 256.142 hektar dan perairan laut seluas 68.189 hektar.

Sementara tahapan pembangunannya, akan meliputi lima tahapan yang dimulai tahun 2022 hingga selesai 2045 mendatang, tepat saat peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-100.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: IKN Akan Dimulai dari Mana?

Apa saja tahapan pembangunan IKN?

Tahap pertama (2022-2024)

Pembangunan IKN tahap pertama terbagi dalam tiga alur kerja besar, yakni pembangunan perkotaan, pembangunan infrastruktur, serta pembangunan ekonomi.

Pembangunan perumahan dalam bentuk rumah tapak ataupun unit apartemen untuk ASN, TNI, Polri, dan BIN juga akan mulai dicicil pada tahap ini.

Sementara untuk relokasi, baik TNI, Polri, maupun BIN akan mulai direlokasikan pada 2023. Menyusul pada awal tahun 2024, relokasi untuk badan eksekutif, legislatif, yudikatif, serta ASN.

Sebelum relokasi dilakukan, IKN akan lebih dulu didominasi oleh pekerja konstruksi dan pertahanan keamanan.

Proses pembangunan IKN tahap pertama ini dinyatakan tercapai jika perpindahan ASN sudah dilakukan.

Tahap kedua (2024-2029)

Tahap kedua, infrastruktur utama IKN ditargetkan telah siap dihubungkan ke kawasan baru.

Pembangunan fasilitas penelitian dan pengembangan (litbang), perguruan tinggi kelas dunia, pusat inovasi, serta fasilitas kesehatan internasional juga ditargetkan dimulai pada 2023 hingga 2025.

Selain itu, fasilitas transportasi umum primer maupun sekunder pada tahap kedua ditargetkan telah siap untuk digunakan.

Baca juga: Di Mana Lokasi Titik Nol IKN Nusantara?

 

Tahap ketiga (2030-2034)

Sejumlah infrastruktur seperti angkutan umum massal, instalasi pengolahan limbah (IPAL), instalasi pengolahan air minum (IPAM), ditargetkan telah rampung pada tahap ketiga.

Tak hanya itu, fasilitas penunjang kota spons juga ditargetkan akan rampung pada tahap ini.

Seperti yang tercantum dalam Lampiran II UU IKN, kota spons mengacu pada kota yang berperan seperti spons, yakni mampu menahan air hujan dan meningkatkan peresapan air ke dalam tanah, sehingga air tidak langsung menuju saluran drainase.

Tahap ketiga ini juga menargetkan pengolahan sampah serta penambahan amenitas digital dan perkotaan telah tersedia.

Tahap keempat (2035-2039)

Tahap keempat ditandai dengan berkembang pesatnya bidang pendidikan dan kesehatan yang akan menjadi motor penggerak sektor ekonomi lain di IKN.

Misalnya, pembangunan kereta api regional dan pembangunan bendungan multiguna untuk memastikan ketersediaan air di wilayah tersebut.

Tahap kelima (2040-2045)

Pada tahap kelima, IKN diharapkan telah mencapai puncak yang ditandai dengan pengembangan industri berkelanjutan serta pertumbuhan penduduk yang stabil.

Populasi kawasan IKN sendiri ditargetkan akan mencapai 1,7 juta hingga 1,9 juta jiwa dengan kepadatan kawasan perkotaan sekitar 100 jiwa per hektar.

Tentunya, jumlah tersebut harus didukung dengan infrastruktur yang terbangun secara menyeluruh untuk masyarakat.

Baca juga: Pemerintah Mulai Patok Kawasan Inti IKN di Sepaku, Puluhan Rumah Warga dan Kebun Ditandai

(Sumber: Kompas.com/Penulis: Aisyah Sekar Ayu Maharani | Editor: Hilda B Alexander)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi