Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Vaksin Booster Pfizer dan Moderna Memberikan Perlindungan?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi Booster Covid-19
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Vaksinasi booster Covid-19 penting untuk melindungi terhadap infeksi varian Omicron dan menurunkan risiko orang dirawat di rumah sakit.

Selain itu, muncul pula wacana vaksin dosis keempat atau booster kedua Covid-19.

Seperti vaksin Covid-19 sebelumnya, perlindungan terhadap Covid-19 dapat mengalami penurunan seiring waktu, sehingga memerlukan booster.

Baca juga: Kemenkes Resmi Tambah Sinopharm Jadi Regimen Booster, Total Ada 6 Jenis Vaksin yang Digunakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini beberapa penelitian tentang berapa lama vaksin booster atau dosis ketiga bertahan:

Vaksin booster Pfizer

Para peneliti memiliki perkiraan awal tentang berapa lama suntikan ketika vaksin Pfizer akan bertahan.

Dilansir NPR, 19 Januari 2022, menurut para peneliti Badan Keamanan Kesehatan Inggris, perlindungan terhadap infeksi kemungkinan bersifat jangka pendek.

Perlindungan berlangsung kurang dari enam bulan, tetapi perlindungan terhadap penyakit parah tampaknya lebih kuat.

Secara khusus, para peneliti menemukan bahwa tepat setelah suntikan ketiga vaksin Pfizer, perlindungan terhadap infeksi simtomatik cukup baik. Dua minggu setelah suntikan, booster mengurangi risiko sekitar 70 persen.

Tapi perlindungan itu dapat turun dengan cepat. Dalam tiga bulan, booster mengurangi risiko infeksi simtomatik hanya sekitar 50 persen.

Dalam analisis kedua, para peneliti Inggris memperkirakan perlindungan akan menurun lebih jauh, turun menjadi sekitar 40 persen sekitar empat bulan setelah suntikan ketiga.

“Kemanjuran vaksin melawan infeksi bergantung pada tingkat antibodi kita karena mereka benar-benar merupakan garis pertahanan pertama kita melawan SARS-CoV-2,” kata ahli imunologi Jennifer Gommerman di University of Toronto.

Dia mengatakan dengan vaksin apa pun, tingkat antibodi meningkat dengan cepat setelah suntikan dan kemudian berkurang lagi seiring waktu. Hal itu merupakan hal yang normal.

Baca juga: Ribuan Vaksin Kedaluwarsa di Malang Bakal Digunakan untuk Vaksinasi Booster

 

Vaksin Covid-19 tetap memicu kekebalan

Di sisi lain, kata Jennifer, perlindungan terhadap penyakit parah tidak terlalu bergantung pada antibodi. Vaksin memicu bagian lain dari sistem kekebalan yang membantu menjaga infeksi agar tidak lepas kendali.

Penelitian dari Inggris menemukan bahwa booster menawarkan perlindungan yang lebih kuat terhadap penyakit parah daripada terhadap infeksi.

Secara khusus, para peneliti menemukan bahwa setelah suntikan ketiga Pfizer, perlindungan terhadap rawat inap di atas 95 persen (dua minggu setelah suntikan) dan tetap sekitar 80 persen bahkan setelah empat bulan.

Sementara itu menurut pada peneliti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, vaksin booster Pfizer kehilangan efektivitas substansial setelah sekitar empat bulan, seperti diberitakan The Washington Post, 11 Februari 2022.

Meski begitu keduanya masih memberikan perlindungan yang signifikan dalam menjaga orang dirawat di rumah sakit selama gelombang Omicron.

Baca juga: Efek Samping Sinopharm yang Resmi Jadi Regimen Vaksin Booster Covid-19

Vaksin Covid-19 Moderna

Menurut CDC vaksin Moderna juga kehilangan efektivitas substansial setelah sekitar empat bulan.

Meskipun demikian, vaksin Covid-19 Moderna masih memberikan perlindungan yang signifikan dalam menjaga orang dirawat di rumah sakit selama gelombang Omicron.

Lebih lanjut diungkapkan dalam penelitian CDC, vaksin itu 91 persen efektif dalam mencegah orang yang divaksinasi dirawat di rumah sakit selama dua bulan setelah suntikan booster. Namun setelah empat bulan, perlindungan turun menjadi 78 persen.

Sementara itu menurut penelitian lainnya, seperti dilansir dari Time, 26 Januari 2022, pada booster vaksin Moderna, antibodi terhadap Omicron ini mulai berkurang setelah sekitar enam bulan.

Setelah mencapai puncaknya sekitar sebulan setelah booster, tingkat antibodi penetralisir turun 6,3 kali lipat.

Penurunan ini terjadi lebih cepat daripada penurunan terhadap virus asli yang menjadi target vaksin tersebut.

Baca juga: 4 Cara Mencegah atau Mengurangi Efek Vaksin Booster 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi