KOMPAS.com - Aplikasi Virtual Private Network (VPN) merupakan salah satu jenis aplikasi yang populer di Indonesia.
Bahkan, pada 2019, Indonesia menempati urutan pertama dalam pengunduhan VPN dengan mengalahkan China dan India.
Salah satu sebab lain VPN menjadi populer di Indonesia adalah karena pembatasan atau pemblokiran beberapa situs oleh pemerintah.
Baca juga: Hacker asal Sleman Raup Rp 31,5 Miliar dengan Meretas Perusahaan di AS
Dengan VPN, masyarakat dapat mengakali aturan tersebut agar dapat mengakses data atau situs yang dibatasi tersebut.
Dilansir dari Kompas.com (1/4/2021), ada banyak motif pengguna internet untuk menggunakan VPN di Indonesia, berikut macamnya:
- Mengakses situs hiburan
- Mengakses situs dewasa (porno)
- Mengakses situs yang diblokir
- Untuk melewati pembatasan penggunaan internet
- Mengakses situs hiburan
Baca juga: Tips dan Cara Jaga Keamanan Akun WhatsApp dari Hacker
Apa itu VPN?
VPN merupakan layanan koneksi di internet yang dikembangkan untuk mengubah jalur koneksi melalui penambahan server, sehingga memberikan akses atau jalur komunikasi secara aman (secure) dan pribadi (private).
Penambahan server di jalur komunikasi itu dilengkapi dengan metode untuk menyembunyikan pertukaran data yang terjadi di dalam komunikasi tersebut.
Masih dari Kompas.com, VPN adalah jaringan private yang menggunakan koneksi virtual untuk menghubungkan penggunanya ke internet melalui sebuah server yang disediakan oleh penyedia VPN tersebut.
Sewaktu mengakses internet, biasanya penyedia layanan internet (provider) akan mengetahui seluruh informasi riwayat situs yang diakses pengguna. Dan provider dapat membatasi akses pengguna di beberapa situs tertentu.
Namun, dengan menggunakan VPN, pengguna tidak akan lagi dapat dibatasi oleh provider karena lalu-lintas datanya tidak dapat dipantau oleh provider tersebut.
Baca juga: [HOAKS] Aplikasi Peduli Lindungi Rawan Phishing dan Malware
Cara kerja VPN
Ketika menggunakan VPN, maka server VPN akan memberikan IP Address baru kepada pengguna. Kegiatan tersebut membuat pembentukan saluran antara pengguna dengan server.
Kemudian data pengguna akan dikirim ke server VPN untuk dienskripsi sebelum dikirim kembali ke internet sehingga arus lalu-lintas data tersembunyi oleh pihak lain.
Dalam kerjanya, VPN dapat menggunakan beberapa jenis protokol berbeda, seperti PPTP, IPSec, L2TP, dan lain-lain.
VPN dapat memungkinkan orang untuk mengakses situs yang diblokir oleh pemerintah.
Namun, bagi pengguna VPN gratisan harus berpikir ulang, sebab pihak ketiga (hacker) dapat mencuri data penggunanya.
Baca juga: Simak Cara Scan PeduliLindungi Tanpa Koneksi Internet
Dampak VPN gratisan
Berbeda dengan VPN berbayar yang sudah diakui kredibilitasnya, VPN gratis memiliki beberapa ancaman yang berbahaya.
Berikut 4 bahaya menggunakan VPN gratisan dikutip dari Kompas.id:
1. Pencurian dataPenggunaan VPN gratisan berpotensi munculnya pencurian data.
Sebab ketika sudah terhubung dengan server VPN, maka pemilik server dapat melihat seluruh isi lalu lintas data pada ponsel yang terhubung.
Data yang bisa dilihat oleh pemilik server VPN misalkan data komunikasi, username atau password, hingga data keuangan, dan foto-foto pribadi Anda.
Saat data itu berpindah tangan, maka data tersebut dapat diperjualkan atau dimanfaatkan untuk hal lainnya.
Baca juga: Website Diretas Menjadi Dewan Penghianat Rakyat, Ini Penjelasan Sekjen DPR
2. MalwareJika anda menggunakan VPN gratisan, ponsel Anda berisiko untuk disusupi malware oleh pihak tak bertanggung jawab.
Selain bisa melakukan apa saja pada ponsel yang berhasil disusupi, biasanya serangan malware yang sering dirasakan masyarakat adalah iklan-iklan yang tiba-tiba muncul ketike mengakses VPN gratis.
3. Internet leletKarena memakai VPN, berarti pengguna menambah jalur arus data baru, maka jika banyak arus lalu-lintas data yang baru berarti koneksi akan semakin lambat.
Penyedia layanan VPN juga dapat membatasi besaran data yang digunakan, pembatasan ini membuat penggunanya dapat mengalami network endpoint.
4. PenipuanPernahkah Anda mendapatkan SMS atau pesan dari orang yang tak dikenal?
Biasanya pesan tersebut menawarkan hadiah atau uang.
Jika pernah, kemungkinan data Anda sudah dicuri ketika menggunakan saluran VPN gratisan.
VPN seharusnya aman untuk digunakan jika menggunakan yang berbayar dan terpercaya.
(Sumber: Kompas.com/Julio Subagio | Editor: Shierine Wangsa Wibawa, Heru Margianto)
Baca juga: Apa yang Terjadi Ketika Memblokir Seseorang di WhatsApp?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.