Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam Berdarah Dengue, Ini Gejala hingga Pengobatan DBD

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/TACIO PHILIP SANSONOVSKI
Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah, zika, chikungunya. Nyamuk ini, khususnya nyamuk betina menjadi vektor virus arbovirus, yakni virus penyebab penyakit-penyakit tersebut.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Selain virus corona varian Omicron, demam berdarah dengue atau DBD diketahui juga mengalami peningkatan jumlah kasus.

Terlebih saat musim hujan yang mana banyak genangan air menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.

Berikut 5 hal yang perlu diketahui soal DBD, mulai dari gejala, fase dalam tubuh, hingga pengobatannya:

Baca juga: Waspada DBD, Ini 8 Tanaman yang Bisa Mengusir Nyamuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Apa itu DBD?

Dikutip dari Kompas.com, (24/5/2021), DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue.

Virus ini menular dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Nyamuk Aedes aegypti bersemayam di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali wilayah yang ketinggiannya di atas 1.000 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Untuk menginfeksi manusia, virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti betina ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk.

Baca juga: 5 Penyakit Endemik di Indonesia, dari Malaria, DBD hingga TBC

2. Fase DBD

Dilansir dari Kompas.com, (11/8/2021), dijelaskan mengenai fase demam berdarah.

Ada 3 fase yang bakal dilalui oleh penderita DBD sejak kemunculan gejala pertama sampai dinyatakan sembuh.

Adapun siklus atau fase ini menandakan bahwa tubuh penderita sedang melawan virus dengue yang menjangkit tubuhnya.

1. Fase demam

Gejala:

Penanganan:

2. Fase kritis

Gejala:

Penanganan:

3. Fase penyembuhan

Gejala:

  • Terjadi sesudah 5-7 hari.
  • Pada fase ini, demam yang sudah turun kadang naik sesaat, tetapi tidak setinggi sebelumnya sehingga menyerupai pelana kuda.
  • Fase kadang disertai ruam merah yang merata hampir di seluruh tubuh (convalescene rash) yang akan hilang sendiri.

Penanganan:

  • Seseorang secara umum akan membaik.
  • Beri asupan nutrisi yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, termasuk kadar trombosit

Baca juga: Gejala Demam Berdarah: Demam Tinggi, Bintik Merah, dan Nyeri Ulu Hati

3. Gejala DBD

Ada beberapa ciri-ciri DBD yang spesifik, antara lain:

  • Demam tinggi mendadak dengan suhu di atas 38 derajat Celcius
  • Timbul bintik-bintik merah di kulit
  • Sakit kepala
  • Nyeri saat menggerakan bola mata
  • Nyeri punggung
  • Badan terasa lemah dan lesu
  • Mudah gelisah
  • Ujung tangan dan kaki berkeringat
  • Muntah
  • Ulu hati terasa nyeri
  • Terkadang disertai mimisan dan buang air besar bercampur darah
  • Kadar trombosit turun hingga 100.000/mm3

Dalam beberapa kasus yang serius, penyakit ini menimbulkan pendarahan di saluran pencernaan, syok, dan kematian.

Jika muncul gejala DBD seperti di atas, segera periksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.

Baca juga: Singapura Bersiap Hadapi Wabah DBD Terbanyak Sepanjang Sejarah

4. Pencegahan

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, (5/5/2021), salah satu cara untuk mencegah infeksi DBD, yakni melakukan vaksin demam berdarah.

Saat ini, vaksin demam berdarah telah tersedia dengan nama dagang Dengvaxia.

Vaksin ini bisa diberikan mulai dari usia 9-45 tahun. Untuk dosisnya, vaksin Dengvaxia diberikan dalam tiga dosis dalam jangka waktu 12 bulan.

Selain itu, langkah lain untuk mencegah infeksi DBD bisa dengan 3M, yakni:

  • Menutup tempat penyimpanan air yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
  • Menguras tempat penampungan air.
  • Mengubur barang bekas.

Baca juga: Benarkah Jus Daun Pepaya Mentah Bisa Obati DBD?

5. Pengobatan

Sementara, tidak ada obat-obatan khusus yang perlu dikonsumsi untuk menyembuhkan demam berdarah.

Adapun obat-obatan yang dikonsumsi atau yang diberikan oleh dokter bertujuan untuk meringankan gejala, seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot.

Yang perlu diperhatikan adalah penderita untuk tetap beristirahat dan pastikan asupan cairan cukup agar ia tidak dehidrasi.

Berikan cairan berupa air putih, jus buah, atau cairan elektrolit. Saat memberikan minuman untuk pasien DBD, usahakan minuman tidak diberikan dalam jumlah banyak sekaligus.

Pemberian cairan dalam jumlah besar sekaligus dapat memicu mual dan muntah.

Selain itu, pantau terus suhu tubuh dan kondisi kesehatan penderita DBD sampai dinyatakan sembuh oleh dokter.

(Sumber: Kompas.com, Penulis: Mahardini Nur Afifah, Irawan Sapto Adhi, Nadia Faradiba | Editor: Mahardini Nur Afifah, Irawan Sapto Adhi, Nadia Faradiba)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi