Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Caesar: Indikasi, Risiko, Mitos, Kelebihan dan Kekurangannya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO
Ilustrasi tim dokter tengah membantu proses persalinan lewat metode operasi caesar.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Terdapat dua metode melahirkan yang umum dilakukan, yakni melahirkan secara normal maupun dengan tindakan operasi caesar.

Keduanya dilakukan atas pertimbangan pasien dan dokter yang menanganinya.

Melahirkan dengan proses operasi caesar pada dasarnya adalah mengangkat janin dari rahim melalui operasi di perut ibu.

Dokter spesialis kandungan dan dosen fakultas kedokteran Universitas Islam Bandung Dr. dr. Wawang S. Sukarya, Sp.OG. (K), MARS, MH.Kes. menjelaskan terkait operasi caesar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia menyebut, ada indikasi yang membuat persalinan sebaiknya dilakukan melalui metode operasi caesar. Begitu juga kelebihan dan kekurangan metode ini.

Apa saja?

Baca juga: Apa Tanda Bayi Lapar? Ini Ciri-cirinya

Indikasi untuk operasi caesar

Berikut indikasi operasi caesar: 

Indikasi pada ibu:

  1. Panggul sempit absolut
  2. Kegagalan melahirkan secara normal karena kurang kuatnya rahim berkontraksi walaupun telah diberi obat pemicu kontraksi
  3. Tumor-tumor jalan lahir yang menyebabkan obstruksi atau jalan lahir terhalang/tersumbat karena ada tumor
  4. Stenosis serviks atau vagina yang artinya vagina atau leher rahim tertutup
  5. Placenta previa atau plasenta menutupi jalan lahir
  6. Disproporsi sefalopelvik atau ukuran kepala dan panggul tidak seimbang
  7. Ruptura uteri membakat atau ancaman robekan rahim.
Indikasi pada janin:
  1. Kelainan letak, misalnya posisi janin dalam rahim melintang
  2. Gawat janin, pernafasan bayi diatas 160 atau bahkan diatas 180 kali/menit
  3. Prolapsus umbilikalis atau tali pusat keluar mendahului bayi
  4. Bayi besar berukuran >4 kg
  5. Mencegah hipoksia janin (janin kekurangan O²), misalnya karena preeklampsia (tekanan darah tinggi yang menyertai kehamilan).

Baca juga: Jangan Panik, Begini Cara Menurunkan Demam pada Bayi

Kelebihan dan kekurangan operasi caesar

Setiap metode melahirkan pasti ada kelebihan dan kekurangannya, begitu juga dengan metode operasi caesar.

1. Kelebihan

Dr. Wawang menjelaskan, kelebihan utama yang juga menjadi tujuan dari operasi sesar adalah mampu menyelamatkan ibu dan bayi saat kondisi yang tidak normal ditemukan.

"Dengan kata lain mencegah kematian ibu dan atau anak, karena kemungkinan akan terjadi komplikasi bila persalinan itu berlangsung melalui jalan lahir (normal)," kata dr. Wawang pada Kompas.com.

Kemudian, dikutip dari WebMD, kelebihan lain dari metode ini adalah proses kelahiran yang sudah direncanakan sebelumnya, jadi semua persiapan bisa dilakukan sebelumnya.

Berbeda dengan lahiran normal yang akan terjadi secara mendadak.

Baca juga: Benarkah Perempuan dengan Mata Minus Tidak Boleh Melahirkan Normal?

2. Kekurangan

Sementara kekurangannya, seorang perempuan yang pernah melahirkan melalui operasi caesar, pada kehamilan berikutnya proses persalinan harus ditangani oleh dokter spesialis.

"Pada ibu-ibu yang pernah dioperasi caesar, mempunyai risiko yang meningkat karena adanya parut pada rahim yang merupakan titik lemah, sehingga pada persalinan berikutnya hanya boleh dilakukan oleh tenaga profesional yaitu dokter, khususnya dokter spesialis Obstetri & Ginekologi," ujar dia.

Sementara itu, dikutip dari WebMD, Kekurangan lainnya, akibat sayatan yang dibuat di area perut mulai kulit hingga menembus rahim, bisa saja terjadi kerusakan organ di sekitar area yang disayat, pendarahan berlebih, atau infeksi.

Bahkan, bagi perempuan yang pernah menjalani metode operasi sesar 2-3 kali, risiko bahaya akan meningkat.

Plasenta bisa menempel dalam ke rahim karena jaringan parut dari operasi sebelumnya bahkan plasenta ini mungkin sulit dikeluarkan.

Ini akan menyebabkan terjadinya pendarahan hebat yang membutuhkan transfusi darah untuk menyelamatkan sang ibu.

Terakhir, kekurangan dari metode melahirkan sesar adalah biayanya yang lebih mahal jika dibandingkan dengan melahirkan normal.

Kecuali bagi Anda yang biaya melahirkan ditanggung asuransi kesehatan.

Baca juga: Benarkah Tidur Siang Usai Melahirkan Bikin Darah Putih Naik ke Mata?

Risiko pada operasi caesar

Tergolong pada tindakan operasi besar di area perut, caesar memiliki sejumlah risiko baik bagi ibu maupun bagi bayi.

Berikut risiko dari tindakan operasi caesar, dilansir dari NHS:

Risiko bagi ibu:

  1. Infeksi luka: menyebabkan kemerahan, bengkak, nyeri, dan keluarnya cairan dari area luka
  2. Infeksi pada lapisan rahim: gejalanya bisa berupa demam, sakit perut, keputihan yang tidak normal, dan pendarahan vagina yang berat
  3. Pendarahan berlebihan hingga memerlukan transfusi darah bahkan operasi lebih lanjut untuk menghentikannya.
  4. deep vein thrombosis (DVT) atau bekuan darah di kaki yang menyebabkan rasa sakit dan bengkak. Ini bahkan akan sangat berbahaya jika menjalar ke paru-paru (emboli paru)
  5. Kerusakan pada kandung kemih atau saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih

Risiko bagi bayi:

  1. Luka di kulit akibat tidak sengaja tergores saat rahim dibuka, tetapi biasanya ringan dan sembuh dengan segera
  2. Kesulitan bernapas, terlebih jika bayi lahir sebelum usia kandungannya menginjak 39 minggu. Namun, kondisi ini akan membaik dalam beberapa hari.

Baca juga: 8 Cara Menumbuhkan Rambut Bayi

Mitos terkait operasi caesar

Di masyarakat kita, ada banyak mitos yang beredar terkait metode melahirkan melalui operasi caesar.

Di antara semuanya, dua mitos ini adalah yang paling umum ditemui:

  • Caesar lebih mudah daripada lahiran normal

Faktanya, tidak ada yang lebih mudah di antara keduanya. Pada operasi caesar, akan dilakukan operasi besar pada lokasi perut yang memerlukan masa pemulihan yang lebih panjang.

Ada juga risiko-risiko yang harus ditanggung pasien, sekalipun operasi ini menjadi salah satu operasi yang banyak atau rutin dilakukan oleh para dokter kandungan.

  • Jika sudah pernah caesar, tidak bisa melahirkan normal

Ini adalah mitos kedua yang juga banyak kita dengar disampaikan di lingkungan sekitar.

Padahal faktanya, melahirkan normal setelah melahirkan caesar atau Vaginal Birth After Caesarian (VBAC) adalah hal yang mungkin saja terjadi.

Jika kondisi Anda memenuhi kriteria untuk menjadi kandidat VBAC, maka melahirkan dengan jalan normal bukanlah mitos bagi Anda yang pernah melahirkan dengan metode caesar.

Hanya saja, jika Anda ingin melakukan VBAC, lakukanlah di rumah sakit yang memang mendukung untuk itu, karena tidak semua rumah sakit bisa mengakomodasinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi