KOMPAS.com - Gejala serangan virus Corona dalam tubuh tergantung pada cara sistem kekebalan tubuh inang bereaksi terhadap patogen.
Dilansir Prevention, 15 Februari 2022, ada gejala Omicron baru yang harus Anda waspadai selain sakit kepala yakni sakit perut.
Studi Zoe Covid, yang merupakan studi berbasis aplikasi yang dibuat oleh para ilmuwan di Harvard King's College London Stanford dan Rumah Sakit Umum Massachusetts yang melacak gejala virus melaporkan peningkatan tajam jumlah orang yang melaporkan gejala sejak bulan Desember 2021 hingga akhir Januari 2022.
Gejala tersebut antara lain sakit perut, diare, mual, dan kehilangan nafsu makan.
Dilansir dari WebMD, studi baru menunjukkan bahwa 1 dari 5 orang yang dites positif Covid-19 memiliki setidaknya satu gejala gastrointestinal seperti diare, muntah, atau sakit perut.
Pada bulan Maret 2020, sebuah laporan yang ditulis Forbes mengatakan bahwa sakit perut dan diare mungkin merupakan tanda pertama dari infeksi Covid-19.
Laporan tersebut merujuk pada sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pasien Covid-19 yang didiagnosis dengan gejala gastrointestinal memiliki hasil yang buruk dan peningkatan risiko kematian dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki gejala.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Menyerang Rusa Berekor Putih, Mungkinkah Menular ke Manusia?
Bagaimana rasanya sakit perut akibat virus corona?
Dikutip dari Times of India, 24 Februari 2022, menurut Studi Zoe Covid, nyeri perut terkait Covid berupa nyeri umum di sekitar bagian tengah perut.
Sakit perut biasanya terjadi pada beberapa hari pertama sakit, dan pada kebanyakan orang cenderung berlangsung cukup cepat (dalam satu atau dua hari).
Meskipun gejala itu cukup langka, tapi penelitian tersebut mengatakan bahwa jika muncul berkelompok dengan gejala lain seperti diare dan sesak napas maka seseorang harus dites Covid-19.
“Dalam kasus yang lebih ringan, sakit perut biasanya muncul bersamaan dengan sakit kepala dan kelelahan. Itu juga cenderung terjadi dengan hilangnya penciuman dan nyeri otot yang tidak biasa pada orang dewasa. Sakit perut juga kadang-kadang bisa terjadi bersamaan dengan demam, sakit tenggorokan, dan melewatkan makan di semua kelompok umur,” kata penelitian.
Baca juga: Menurut Studi, Ini Gejala Long Covid yang Paling Banyak Dilaporkan
Bagaimana virus corona mempengaruhi perut?
Menurut studi pada November 2020, SARS-CoV-2 mengganggu aktivitas enzim pengubah angiotensin 2 (ACE2) dan menginfeksi epitel usus dengan menginduksi sitotoksisitas.
Kemudian itu dikeluarkan dalam tinja dan mengakibatkan gejala gastrointestinal dan/atau positif SARS-CoV- 2 viral load atau RNA dalam tinja.
Virus corona memasuki sel usus dan saluran pernapasan menggunakan protein ACE-2 sebagai reseptor.
Ketika partikel SARS-CoV-2 meninggalkan sel yang terinfeksi, hal ini memicu pelepasan sitokin, protein kecil yang berperan dalam peradangan. Proses ini dapat menyebabkan gejala gastrointestinal.
Studi yang dilakukan pada November 2020 juga mengatakan bahwa meskipun Covid-19 ditandai dengan manifestasi saluran pernapasan, gejala gastrointestinal tidak jarang terjadi.
Dalam banyak kasus, gejala gastrointestinal terutama diare, dapat menjadi gejala awal Covid-19 pada pasien yang mungkin tidak diikuti gejala pernapasan.
Baca juga: Daftar 15 Provinsi yang Konsisten Mengalami Penurunan Kasus Harian Covid-19
Bagaimana mengobati sakit perut karena Omicron?
Spesialis penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner, MD, merekomendasikan pasien untuk menghindari makanan berat dan berminyak seperti pizza serta gorengan.
Sebaiknya Anda memilih makanan yang lebih lembut untuk perut seperti pisang, nasi, roti panggang, dan saus apel.
2. Minum banyak airSchaffner mengatakan air bisa membantu menjaga saluran pencernaan bekerja dengan baik dan juga akan membantu rehidrasi jika Anda berjuang dengan diare.
3. Ambil asetaminofenAhli gastroenterologi di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School, Lea Ann Chen, MD, menyarankan jika Anda merasa tidak nyaman dengan kondisi perut, Anda bisa mengonsumsi pereda nyeri OTC seperti acetaminophen (Tylenol).
4. Pertimbangkan pengobatan alami“Obat alami seperti mint dan jahe juga dapat meredakan sakit perut dan mual,” kata Dr. Chen.
Anda dapat mencoba menyeruput teh dengan salah satu atau kedua bahan di dalamnya untuk melihat apakah itu memberi Anda kelegaan.
5. Minum antasida"Histamine-2 blocker famotidine (Pepcid, Pepcid AC) dapat membantu Anda jika mengalami masalah refluks dengan sakit perut Anda," kata profesor dan kepala penyakit menular di University at Buffalo di New York, Dr. Thomas Russo, MD.
Dia mencatat bahwa uji klinis kecil baru-baru ini menemukan bahwa pasien Covid-19 yang menggunakan famotidine gejalanya membaik lebih cepat daripada mereka yang tidak.
"Datanya jauh dari konklusif pada saat ini, tetapi jika Anda merasa mengalami semacam sakit perut asam, Anda bisa mendapatkan famotidine," katanya.
Baca juga: Tepat Dua Tahun Pandemi Covid-19, Ini Tiga Skenario Indonesia di Mata Epidemiolog
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.