KOMPAS.com - Di kehidupan ideal, seseorang memiliki kemewahan untuk tidur dan bangun lebih awal untuk bersiap menghadapi hari esok.
Akan tetapi, banyak kondisi yang membuat seseorang sulit untuk mematuhi filosofi "tidur lebih awal, bangun lebih awal", seperti faktor pekerjaan dan pengasuhan anak.
Dalam hal tidur, ada dua aspek penting yang perlu dipertimbangkan, yaitu jumlah waktu tidur dan konsistensi waktu.
Tidur dalam kondisi ruangan gelap memastikan Anda bisa mendapatkan istirahat cukup dan lebih mudah tertidur.
Baca juga: Tidur Lebih Nyenyak dan Berkualitas, Simak Tipsnya!
Waktu tidur yang dibutuhkan tubuh
Kebanyakan ahli merekomendasikan agar orang dewasa tidur setidaknya 7 jam per malam, dikutip dari Healthline.
Berikut rekomendasi waktu tidur berdasarkan rentang usia:
- 0-3 bulan: 14-17 jam total
- 4-12 bulan: 12-16 jam total
- 1-2 tahun: 11-14 jam total
- 3-5 tahun: 10-13 jam total
- 9-12 tahun: 9-12 jam total
- 13-18 tahun: 8-10 jam total
- 18-60 tahun: minimal 7 jam per malam
- 61-64 tahun: 7-9 jam per malam
- 65 tahun ke atas: 7-8 jam per malam
Baca juga: Gejala Varian Omicron yang Dirasakan Setelah Bangun Tidur, Apa Saja?
Jam tidur terbaik
Seseorang idealnya harus tidur lebih awal dan bangun di pagi hari.
Pola ini cocok dengan kecenderungan biologis kita untuk menyesuaikan pola tidur kita dengan pola tidur matahari.
Sebab, Anda mungkin akan merasa lebih mengantuk secara alami setelah matahari terbenam.
Baca juga: Amankah Tidur Menggunakan Kipas Angin?
Waktu yang tepat tergantung pada kapan Anda cenderung bangun di pagi hari.
Misalnya, jika bangun sebelum jam 6 pagi, Anda harus mempertimbangkan untuk istirahat sebelum jam 11 malam.
Pertimbangan lain adalah jumlah tidur yang dibutuhkan per malam.
Baca juga: Suhu Kamar Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur, Berapa Idealnya?
Ritme sirkadian
Ritme sirkadian adalah istilah untuk menggambarkan jadwal tidur-bangun alami otak atau biasa disebut jam internal tubuh.
Setiap orang mengalami penurunan alami dalam kewaspadaan dan peningkatan kewaspadaan selama waktu-waktu tertentu dalam periode 24 jam.
Orang-orang kemungkinan besar paling mengantuk di dua titik, yaitu antara jam 1 siang sampai 3 sore dan antara jam 2 sampai 4 pagi.
Baca juga: Hati-hati, Ini Efek Kebanyakan Tidur bagi Para Lansia
Semakin baik kualitas tidur yang Anda dapatkan, semakin kecil kemungkinan Anda mengalami kantuk di siang hari.
Ritme sirkadian juga menentukan waktu tidur alami dan jadwal bangun pagi Anda.
Setelah Anda terbiasa tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, otak Anda beradaptasi dengan jadwal ini.
Baca juga: Posisi Tidur Terbaik untuk Mencegah Pikun
Akhirnya, Anda mungkin akan tidur dengan mudah di malam hari dan bangun tepat sebelum jam alarm tanpa masalah.
Ritme sirkadian mungkin tidak seimbang jika Anda bekerja dengan shift yang tidak teratur atau pergi tidur pada waktu yang berbeda sepanjang minggu.
Ini dapat menyebabkan periode kantuk di siang hari.
Baca juga: Posisi Tidur yang Nyaman dan Aman untuk Ibu Hamil
Efek samping kurang tidur
Jika mengalami kantuk di siang hari, itu pertanda Anda kurang tidur di malam hari.
Kondisi ini mungkin akan membuat Anda mudah marah dan pelupa.
Tidak cukup tidur secara teratur juga dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan jangka panjang, termasuk lebih sering sakit, tekanan darah tinggi, diabetes, jantung, kegemukan, dan depresi.
Baca juga: Benarkah Minum Susu Sebelum Tidur Bisa Membuat Kita Lebih Nyenyak?