Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Orang Menyukai Kopi meski Rasanya Pahit?

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/SHIXUGANG
Meski bisa digunakan menurunkan risiko stroke, namun jangan mengonsumsi kopi secara berlebihan. Kafein pada kopi, jika dikonsumsi berlebihan dapat berakibat buruk bagi kesehatan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Umumnya, orang tidak menykai rasa pahit dan berbau tajam. Namun, para ilmuwan dibuat bingung oleh popularitas kopi.

Rasa pahit kopi secara teoretis seharusnya mendapat tanggapan negatif dari orang-orang. Sebaliknya, minuman tersebut justru menjadi salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia.

Sebuah studi yang dilakukan pada 2018 lalu telah menemukan alasan di balik orang-orang menikmati kopi meski pahit.

Baca juga: Bahaya Kopi yang Mengandung Sildenafil dan Paracetamol Temuan BPOM

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan dari Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago dan QIMR Berghofer Medical Research Institute di Australia bekerja sama untuk meneliti hubungan antara sensitivitas genetik seseorang terhadap zat pahit.

Mereka juga melihat tingkat minuman pahit yang mereka konsumsi, dikutip dari Medical News Today.

Data pertama berasal dari studi skala besar terhadap kembar Australia yang menunjukkan hubungan antara varian genetik dan bagaimana orang merasakan selera yang berbeda.

Baca juga: 11 Manfaat yang Bisa Didapat dari Secangkir Kopi Hitam

Kafein, kina, dan PROP

Para peneliti menyoroti varian tertentu yang mereka yakini bertanggung jawab atas persepsi kepahitan yang lebih tinggi dalam tiga zat, kafein, kina, dan PROP.

Kina merupakan bahan dalam air tonik, sementara PROP adalah senyawa pahit yang ada di beberapa sayuran.

Data kedua berasal dari UK Biobank, sebuah fasilitas penelitian yang menyimpan sampel darah, urin, dan air liur dari ratusan ribu orang.

Baca juga: Kopi Vs Teh, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

Tim peneliti menggunakan lebih dari 400.000 sampel pria dan wanita bersama dengan jawaban yang dilaporkan sendiri dari kuesioner tentang konsumsi minuman.

Para ilmuwan menemukan, seseorang yang lebih sensitif terhadap rasa pahit kafein minum lebih banyak kopi.

Namun, mereka yang memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap PROP dan kina dilaporkan minum lebih sedikit kopi.

Baca juga: Jangan Mengonsumsi Teh dan Kopi Pagi dalam Kondisi Perut Kosong, Ini Bahayanya

Hubungan antara persepsi rasa dan kesehatan

Mungkin terdengar membingungkan bahwa orang yang lebih sensitif terhadap rasa pahit kafein lebih cenderung menjadi peminum kopi berat, tetapi peneliti studi mungkin tahu alasannya.

Para ilmuwan telah mendokumentasikan dengan baik efek stimulasi kafein pada otak, sehingga membuat mereka percaya bahwa respons ini bertindak sebagai semacam penguatan positif.

Jadi, peminum kopi biasa mengembangkan kemampuan untuk mendeteksi kafein atau sekadar merasakannya.

Baca juga: Benarkah Ampas Kopi Bisa Menghitamkan Rambut?

Jika seseorang secara genetik cenderung untuk merasakan kepahitan dalam beberapa sayuran, maka ia lebih cenderung memilih secangkir teh daripada kopi.

Artinya, orang mungkin secara genetik cenderung menyukai rasa minuman tertentu.

Meski memiliki keterbatasan, penelitian ini dapat menjelaskan mengapa beberapa orang tidak dapat menolak minuman tertentu, kendati ada konsekuensi kesehatan negatif yang menyertainya.

Oleh karena itu, para ilmuwan yang memimpin penelitian ini berencana untuk menyelidiki lebih jauh hubungan antara persepsi rasa dan kesehatan.

Baca juga: Ramai soal Harga Kopi di Kereta Api Disebut Lebih Mahal Dibandingkan yang Dijual di Warung Pinggir Jalan, Kok Bisa?

KOMPAS.com/MAULANA MICKAEL Manfaat Kopi untuk Otak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi