KOMPAS.com - Ukraina menyebut lebih dari 11.000 tentara Rusia tewas dalam perang antara Rusia-Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.
Klaim itu disampaikan oleh staf umum angkatan bersenjata Ukraina, Minggu (6/3/2022).
"Di wilayah Luhansk, seluruh area garis depan dipenuhi dengan mayat dan peralatan para penjajah (Rusia)," kata angkatan bersenjata Ukraina, dilansir dari The Independent, Minggu (6/3/2022).
Sehari sebelumnya, Sabtu (5/3/2022), Ukraina mengklaim jumlah tentara Rusia yang tewas sudah mencapai angka 10.000 jiwa.
Kemudian pada 2 Maret 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, jumlah tentara Rusia yang tewas masih ada di angka 6.000 orang.
Baca juga: Sederet Oligarki Rusia yang Terancam Terkena Sanksi Global
Tank, pesawat, dan helikopter Rusia yang hilang
Tak hanya kehilangan belasan ribu pasukan, Ukraina menyebut Rusia telah kehilangan 2.000 unit senjata dan peralatan militer, termasuk 285 tank, 44 pesawat, dan 48 helikopter.
Sementara itu, Ukraina tidak melaporkan berapa jumlah pasukan mereka yang terbunuh dalam konflik itu.
Namun, layanan darurat Ukraina mengklaim bahwa seminggu setelah invasi, sekitar 2.000 warga sipil Ukraina tewas.
Di sisi lain, PBB hanya dapat mengkonfirmasi 364 kematian warga sipil Ukraina pada Minggu (6/36/2022), meski angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.
Dari 364 warga sipil yang dipastikan tewas itu, 23 di antaranya tewas di wilayah yang dikuasai oleh republik separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.
Sisanya tewas di wilayah yang dikendalikan oleh pemerintah Ukraina.
Baca juga: Sejarah Kyiv, Medan Pertempuran Ukraina-Rusia yang Sudah Berumur Puluhan Ribu Tahun
Rusia klaim 498 tentara gugur dan 1.597 luka
Dilansir dari The Week, dalam laporan pertamanya pekan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan sebanyak 498 tentaranya gugur, sementara 1.597 orang lainnya mengalami luka-luka.
Mereka juga menginformasikan bahwa ketika itu sudah ada lebih dari 2.870 anggota militer Ukraina tewas, 3.700-an terluka, dan 572 lainnya ditangkap.
Meski jumlah yang dilaporkan Rusia terpaut jauh dari angka yang diklaim Ukraina, sejauh ini Rusia belum memberikan respon atau reaksi atas perbedaan yang ada.
Terlepas dari hal itu, Rusia telah berhasil menyerang dan menghancurkan pangkalan udara militer Ukraina Staronkovtiantyniv di Ukraina Barat.
Ini merupakan salah satu pangkalan utama Ukraina, dan Rusia berhasil meluluhlantakkannya menggunakan senjata jarak jauh dengan presisi tinggi.
"Angkatan bersenjata Rusia terus menyerang infrastruktur militer Ukraina. Pada pagi hari tanggal 6 Maret, serangan dilakukan dengan senjata jarak jauh berpresisi tinggi," kata juru bicara kementerian pertahanan Rusia, Igor Konashenkov.
"Pangkalan angkatan udara Ukraina di dekat Starokostiantyniv dinonaktifkan," lanjutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.