Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Subvarian Virus Corona Omicron BA.3, Gejala, dan Penularannya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Corona Borealis Studio
Ilustrasi virus corona, virus NeoCov ditemukan ilmuwan Wuhan, China, diklaim sebagai varian baru Covid (Neo Covid).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Virus corona varian Omicron diketahui memiliki subvarian baru yang disebut BA.3. Seperti apa gejala dan tingkat penularan subvarian Omicron BA.3? 

Studi terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap subvarian Omicron, menemukan silsilah anggota keluarga baru, yakni subvarian BA.3.

Ahli penyakit menular WHO Maria van Kerkhove menyebut, Omicron masih merupakan variant of concern atau varian yang menjadi perhatian.

Oleh karena itu, pihaknya telah melacak beberapa subvarian dan menemukan beberapa yang paling menonjol terdeteksi di seluruh dunia.

“Yang paling menonjol terdeteksi di seluruh dunia adalah BA.1, BA.1.1, dan BA.2. Ada juga yang terbaru BA.3, serta turunan lainnya,” jelas Maria, dikutip dari Live Mint (6/3/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: WHO Telah Mengidentifikasi Subvarian BA.3 Omicron, Seperti Apa Karakteristiknya?

Apa itu subvarian Omicron BA.3?

Dikutip dari Live Mint, varian Omicron adalah varian virus corona yang paling banyak bermutasi sejauh ini. Varian ini memiliki tiga garis keturunan, yakni BA.1, BA.2, dan yang terbaru BA.3.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medical Virology (2022), menunjukkan eksistensi subvarian BA.3.

Dijelaskan, pada subvarian Omicron BA.3, tidak ditemukan mutasi spesifik pada protein Spike atau protein S.

Sebaliknya, untuk subvarian BA.3, ada kombinasi mutasi pada protein S milik BA.1 dan BA.2.

Ditemukan di barat laut Afrika Selatan

Masih dari penelitian yang sama, subvarian terbaru ini pertama kali terdeteksi di barat laut Afrika Selatan.

Sementara dua subvarian sebelumnya, BA.1 dan BA.2 juga ditemukan di Benua Afrika, yakni masing-masing di Botswana dan Afrika Selatan.

“Oleh karena itu, virus yang berkembang secara bersamaan dan dari tempat yang sama memiliki peluang yang sama untuk menyebar ke seluruh dunia,” tulis penelitian tersebut.

Baca juga: 7 Kejanggalan Kematian Tangmo Nida, Ada Luka Sayatan di Paha

 

Tingkat penularan subvarian BA.3

Subvarian BA.3 menyebar dengan kecepatan yang sangat rendah. Subvarian ini juga menyebabkan lebih sedikit kasus dibanding BA.1 dan BA.2.

Hal tersebut, dilansir dari penelitian yang sama, kemungkinan karena hilangnya enam mutasi dari BA.1, yakni ins214EPE, S371L, G496S, T547K, N856K, dan L981F.

Ataupun karena mendapatkan dua mutasi dari BA.2, yakni S371F dan D405N.

Penelitian juga menyebutkan bahwa Omicron sejauh ini dianggap sebagai varian Covid-19 dengan gejala paling ringan, tetapi dapat mengembangkan beberapa mutasi yang kemungkinan menyebabkan penyakit serius.

Baca juga: Kenali, Diare Bisa Jadi Salah Satu Gejala Covid-19 Varian Omicron

Gejala subvarian BA.3

Dilansir dari Times of India, gejala akibat infeksi subvarian BA.3 cukup ringan dan hampir sama dengan BA.1 dan BA.2.

Gejala umum infeksi subvarian BA.3 antara lain:

  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Bersin-bersin
  • Sakit kepala
  • Nyeri tubuh
  • Demam ringan. 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beda Gejala Covid-19 Sebelum dan Sesudah Disuntik Vaksin

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi