Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Merek Kopi Saset Mengandung Paracetamol dan Sildenafil Temuan BPOM

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Erick Chevez
Ilustrasi kopi
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan enam merek kopi saset yang mengandung obat kimia berupa paracetamol dan sildenafil, Jumat (4/3/2022).

Keenam merek kopi tersebut telah beredar di Bandung dan Bogor, jawa Barat.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan telah melakukan operasi penindakan obat tradisional dan bahan pangan ilegal dengan Balai Besar POM di Bandung dan Loka POM di Kabupaten Bogor pada Februari.

Dalam operasi penindakan tersebut, BPOM menemukan barang bukti berupa 15 kilogram jenis pangan olahan yang mengandung bahan kimia obat (BKO) dan 36 jenis obat tradisional mengandung bahan kimia obat.

Selain itu, sebanyak 32 kilogram bahan baku obat ilegal berupa paracetamol dan sildenafil juga ditemukan bersamaan dengan 5 kilogram bahan campuran setengah jadi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa saja merek kopi saset yang mengandung paracetamol dan sildenafil temuan BPOM?

Baca juga: Kopi Saset yang Ditemukan BPOM Mengandung Paracetamol dan Sildenafil, Apa Efeknya?

Merek kopi saset mengandung paracetamol dan sildenafol

Berikut 6 merek kopi saset yang mengandung paracetamol dan sildenafil berdasarkan temuan BPOM:

  1. Kopi Bapak
  2. Kopi Cleng
  3. Kopi Jantang
  4. Spider
  5. Urat Madu
  6. Jakarta Bandung

Tak hanya mengandung paracetamol dan sildenafil, keenam merek kopi saset tersebut juga mengantongi izin BPOM palsu di kemasannya.

Baca juga: Kopi Berbahaya Temuan BPOM Masih Ada di Pasar Online, Begini Tanggapan Marketplace

Bahaya kopi mengandung paracetamol dan sildenafil

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (6/3/2022), konsumsi paracetamol dan sildenafil tanpa resep dokter dapat membahayakan kesehatan.

Pasalnya, kedua obat kimia tersebut merupakan senyawa kimia yang bersifat toxic atau beracun sehingga dosis yang dikonsumsi harus sesuai dengan resep dokter.

"Tidak bisa asal masuk (bahan kimia obat) ke dalam produk pangan atau herbal," terang Peneliti Kimia Medisinal BRIN Dr Teni Ernawati.

Dikutip dari Drugs.com, konsumsi obat kimia paracetamol yang tidak sesuai dosis dapat mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh hati.

Obat kimia sildenafil yang dikonsumsi tanpa memperhatikan dosis dapat berakibat pada ereksi yang berkepanjangan.

Sebab, sildenafil atau sering dikenal dengan nama viagra merupakan obat impotensi pada pria yang digunakan untuk mengobati masalah disfungsi ereksi.

Baca juga: 5 Fakta Kopi Saset Paracetamol dan Viagra, dari Merek hingga Bahayanya

2 orang tersangka ditetapkan

Menindaklanjuti temuan kopi saset yang mengandung paracetamol dan sildenafil, BPOM menetapkan dua tersangka terkait pemalsuan izin edar BPOM dan fasilitas produksi ilegal.

Kedua tersangka dikenai Pasal 196 dan 197 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Berdasarkan Pasal 196 UU 36 Tahun 2009:

  • "Seseorang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan obat farmasi yang tidak memenuhi standar persyaratan keamana, khasiat atau manfaat, dan mutu dapat dipidanakan dengan penjara paling laa 10 tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar"

Sementara, pada Pasal 197 menuliskan:

  • "Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan obat farmasi atau alat kesehatan dan tidak memiliki izin edar dapat dikenai pidana penjara maksimal 15 tahun dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar"

Baca juga: BPOM Temukan Kopi Mengandung Sildenafil dan Paracetamol, Apa Bahayanya?

Imbauan BPOM

Kendati telah menyita keenam merek kopi saset tersebut, BPOM mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap produk berizin BPOM dikemasannya.

Pasalnya, izin BPOM yang tertera pada kemasan bisa saja dipalsukan oleh produsen.

Oleh karena itu, Penny mengimbau agar masyarakat melakukan pengecekan izin BPOM melalui BPOM mobil.

“Itulah kenapa kita perlu mengecek BPOM mobile, kalaupun kita sudah melakukan check kemasan, label, kedaluwarsa, tapi tetap harus cek kembali apa betul izin edarnya itu adalah betul-betul tidak palsu," jelas Penny, dilansir dari Kompas.com, Jumat (5/3/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi