Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Matahari: Proses Terbentuknya Matahari hingga Kematiannya

Baca di App
Lihat Foto
solarsystem.nasa.gov
Matahari yang merupakan sumber energi terbesar bagi bumi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Matahari adalah bola gas pijar yang sangat panas. Matahari terdiri atas empat lapisan, yaitu inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona.

Manusia yang tinggal di Bumi melihat dan merasakan keberadaan Matahari setiap harinya saat siang hari.

Benda itu bukanlah planet melainkan sebuah bintang katai kuning berusia 4,5 miliar tahun. Matahari adalah sebuah bola hidrogen dan helium yang bersinar panas di pusat tata surya ini.

Baca juga: Sejarah Jagorawi, Jalan Tol Pertama di Indonesia Dibuka 9 Maret 1978

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta tentang Matahari

Dilansir dari laman NASA, jaraknya sekitar 93 juta mil (150 juta kilometer) dari Bumi dan merupakan satu-satunya bintang di tata surya atau galaksi Bima Sakti.

Ilmu yang mempelajari tentang Matahari disebut heliofisika. Berikut ini adalah profil singkat Matahari:

  1. Lama hari: 25 hari Bumi di ekuator dan 36 hari Bumi di kutub.
  2. Panjang tahun: Matahari tidak memiliki "tahun" itu sendiri. Tetapi Matahari mengorbit pusat Bima Sakti setiap 230 juta tahun Bumi, membawa planet, asteroid, komet, dan objek lain bersamanya.
  3. Tipe bintang: G2 V, bintang deret utama katai kuning
  4. Suhu permukaan (Fotosfer): 10.000 derajat Fahrenheit (5.500 derajat Celcius)
  5. Suhu korona (atmosfer matahari): hingga 3,5 juta derajat Fahrenheit (2 juta derajat Celcius)
  6. Suhu inti Matahari (bagian terpanas): hingga 27 juta derajat Fahrenheit (15 juta derajat Celcius).

Tanpa energi Matahari, kehidupan seperti yang ada saat ini tidak akan ada di Bumi. Itu adalah objek terbesar di tata surya ini. Diameternya sekitar 865.000 mil (1,4 juta kilometer).

Gravitasinya menyatukan tata surya dan menjaga segala sesuatu mulai dari planet terbesar hingga puing-puing terkecil di orbit di sekitarnya.

Meski sangat besar, Matahari termasuk bintang dengan ukuran rata-rata. Bintang yang besarnya 100 kali lebih dari Matahari telah ditemukan. Selain itu banyak tata surya yang memiliki lebih dari satu bintang.

Baca juga: Fakta-fakta 8 Planet di Tata Surya dan Kemungkinan Planet Kesembilan

 

Nama lain Matahari

Matahari telah disebut dengan banyak nama. Nama latinnya adalah "sol", yang merupakan kata sifat utama untuk semua hal yang berhubungan dengan Matahari (solar).

Matahari juga disebut Helios. Itu seperti nama dewa Matahari dalam mitologi Yunani kuno. Kata itu sering digunakan sebagai istilah, antara lain heliosphere dan helioseismology.

Baca juga: Apakah Ada Bukti Keberadaan Alien atau Kehidupan di Planet Lain?

Orbit dan rotasi

Matahari terletak di galaksi Bima Sakti dalam lengan spiral yang disebut Orion Spur. Itu memanjang keluar dari lengan Sagitarius.

Dalam perjalanannya Matahari mengorbit pusat Bima Sakti, membawa serta planet, asteroid, komet, dan objek lain di tata surya ini.

Tata surya bergerak dengan kecepatan rata-rata 450.000 mil per jam (720.000 kilometer per jam). Walaupun kecepatannya kencang, butuh sekitar 230 juta tahun bagi Matahari untuk melakukan satu perjalanan penuh mengelilingi Bima Sakti.

Matahari berputar pada porosnya saat mengelilingi galaksi. Putarannya memiliki kemiringan 7,25 derajat terhadap bidang orbit planet.

Karena Matahari tidak padat, bagian-bagian yang berbeda berotasi dengan kecepatan yang berbeda. Di ekuator, Matahari berputar sekali setiap 25 hari Bumi, tetapi di kutubnya, Matahari berputar sekali pada porosnya setiap 36 hari Bumi.

Proses terbentuknya Matahari

Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu di awan gas dan debu raksasa yang berputar yang disebut nebula surya.

Saat nebula runtuh, itu berputar lebih cepat dan rata menjadi piringan. Sebagian besar materi nebula ditarik ke arah pusat lalu membentuk Matahari yang menyumbang 99,8 persen dari massa tata surya.

Sebagian besar materi yang tersisa membentuk planet dan objek lain yang sekarang mengorbit Matahari.

Baca juga: Jangan Menjemur Bayi Langsung di Bawah Sinar Matahari, Ini Kata Dokter

 

Bagaimana Matahari mati

Sama seperti bintang lainnya, Matahari pada akhirnya akan kehabisan energi dan mati.

Menjelang kematiannya, Matahari akan mengembang menjadi bintang raksasa merah yang sangat besar, hingga bisa menelan Merkurius, Venus, bahkan Bumi.

Para ilmuwan memperkirakan Matahari akan bertahan 5 miliar tahun atau lebih sebelum menjadi bintang katai putih.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi