Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Lagi Wajib bagi Pelaku Perjalanan Dosis Lengkap, Apakah PCR-Antigen Masih Akan Tetap Tersedia?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Petugas kesehatan mengambil sampel tes Swab PCR COVID -19 untuk guru dan siswa saat pelacakan kluster sekolah di SMA N 1 Bantul, D.I Yogyakarta, Sabtu (5/2/2022). Pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah itu dihentikan hingga pekan depan menyusul belasan siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan sekitar 800 siswa serta guru mengikuti pelacakan melalui Swab PCR . ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pemerintah mencabut aturan wajib tes Covid-19 berupa PCR dan antigen bagi pelaku perjalanan domestik atau dalam negeri.

Padahal, kasus Covid-19 di Tanah Air belum sepenuhnya menghilang meski angkanya terbilang kecil.

Kini masyarakat yang ingin bepergian tidak lagi wajib melampirkan hasil tes negatif lewat PCR maupun antigen.

Namun demikian, kebijakan itu hanya berlaku bagi yang sudah menerima dua atau tiga dosis vaksin Covid-19.

Ketentuan itu diatur dalam Surat Edaran Nomor 11 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang dalam Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), yang diteken Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto, Selasa (8/3/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bagaimana Antisipasi Pemerintah jika Kasus Covid-19 Melonjak Pasca-aturan Wajib Tes PCR dan Antigen Dicabut?

Lantas, apakah tes PCR-antigen masih akan tersedia di klinik umum?

Penjelasan Satgas Covid-19

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting mengatakan, sebagai syarat perjalanan pemeriksaan PCR dan antigen masih tetap ada bagi mereka yang belum melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap.

Ginting menegaskan, PCR dan antigen masih tetap tersedia di klinik dan rumah sakit untuk sarana diagnostik pelayanan.

"Jadi bukan dihilangkan, tapi berbasis kepada jumlah vaksinasi, bergejala atau tidak, aplikasi PeduliLindungi, dan kepatuhan protokol kesehatan," ujar Ginting, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/3/2022).

Muncul pertanyaan, bagaimana langkah pemerintah jika kasus Covid-19 kembali melonjak pasca-aturan wajib tes PCR dan antigen dicabut sebagai syarat perjalanan.

Terkait hal itu, Ginting menuturkan, langkah pemerintah jika terjadi lonjakan kasus Covid-19, yakni dengan memaksimalkan 3T atau testing, tracing, dan treatment.

"Jika terjadi lonjakan kasus, PPKM levelisasi dibunyikan sesuai indikator epidemiologi di kabupaten kota masing masing. Tentunya program pelacakan kontak dan 3T dimaksimalkan," ujar Ginting.

Baca juga: Rincian Syarat Terbaru Naik Pesawat, Kapal, Kereta Api, dan Transportasi Darat Lainnya, Tanpa PCR-Antigen

Penjelasan Kemenkes

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah upaya jika kasus Covid-19 kembali melonjak.

"Kita siapkan dukungan telemedisin, dan penguatan tracing-testing," ujar Nadia, saat dihubungi terpisah, Rabu (9/3/2022) pagi.

Ia menuturkan, kebijakan soal syarat perjalanan tidak wajib PCR dan antigen bagi mereka yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap bisa saja dikaji ulang bila kasus kembali melonjak.

Hal itu, sebut Nadia, menjadi bagian roadmap menuju masa transisi endemi.

"Kita cukup optimis untuk menuju endemi sekaligus juga kita mulai pelonggaran aktivitas termasuk bagi pelaku perjalanan," tandas Nadia.

Baca juga: Aturan Lengkap PPKM Jawa-Bali 8-14 Maret: Sudah Vaksin Dua Kali, Tak Perlu PCR/Antigen

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi