Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Bertransisi ke Fase Endemi Mulai 1 April, Apa Saja Pembatasan yang Dihapus?

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/Ismael Bashiri
Ilustrasi Petronas Tower Kuala Lumpur
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Malaysia akan memasuki masa transisi ke fase endemi Covid-19 pada 1 April 2022.

Hal tersebut disampaikan Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob pada Selasa, 8 Maret 2022, dikutip dari The Star. 

Ia mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan penilaian Kementerian Kesehatan mengenai dampak dan risikonya.

“Saya ingin mengumumkan bahwa Malaysia akan memasuki fase transisi ke endemisitas mulai 1 April,” ujar Ismail Sabri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Rincian Syarat Terbaru Naik Pesawat, Kapal, Kereta Api, dan Transportasi Darat Lainnya, Tanpa PCR-Antigen

Ia mengatakan, transisi ke fase endemisitas berarti strategi yang memungkinkan Malaysia untuk kembali hidup normal setelah 2 tahun menghadapi Covid-19.

“Ini juga merupakan tahap sementara sebelum negara benar-benar masuk ke fase endemi, yang tunduk pada pengumuman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” kata dia.

Dalam keterangannya, Ismail menyebut keputusan ini diambil usai mempertimbangkan tingkat vaksinasi yang tinggi di Malaysia.

Baca juga: Syarat Naik Kereta Jarak Jauh dan KA Lokal Terbaru, Berlaku Mulai 9 Maret 2022

Aturan penggunaan masker wajah

Selain itu juga karena penggunaan tempat tidur rumah sakit yang mulai menurun.

Meski demikian, dilansir dari FreeMalaysiaToday. di bawah fase endemi, orang-orang masih perlu memakai masker wajah saat di tempat umum.

Selain itu, warga yang akan memasuki tempat-tempat publik, masih perlu check-in menggunakan aplikasi MySejahtera.

Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin Standar WHO di PeduliLindungi

Namun hal tersebut tak akan berlaku ketika seseorang memasuki tempat yang terbuka dan tidak ramai.

“Kegiatan shalat berjemaah di masjid, surau, dan rumah ibadah lainnya juga bisa dilakukan tanpa physical distancing,” ujarnya.

Sedangkan untuk perjalanan antarnegara bagian akan diizinkan terlepas dari status vaksinasinya.

"Mulai 1 April nanti, juga tak akan ada lagi batasan terkait kapasitas tempat kerja di Malaysia," kata dia.

Baca juga: Efek Samping Sinopharm yang Resmi Jadi Regimen Vaksin Booster Covid-19

Tidak ada pembatasan operasional bisnis

Adapun nantinya sejumlah jam operasional untuk bisnis juga tak lagi dibatasi.

“Ini berarti Anda semua bisa makan setelah tengah malam, terutama dengan Ramadhan yang akan segera datang. Kita bisa sahur di luar,” kata Ismail.

Relaksasi aturan yang lain yakni penghapusan batas kapasitas 50 persen untuk tempat acara.

Termasuk penghapusan batasan acara pernikahan yang saat ini hanya dengan kapasitas 50 persen.

“Tidak akan ada lagi batas kapasitas 50 persen. Namun, penyelenggara didorong untuk terus memberlakukan aturan physical distancing,” katanya lagi.

Baca juga: Kemenkes Sebut 2,4 Juta Orang Harus Ulangi Vaksinasi Dosis 1, Mengapa?

Ismail mengatakan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memulai transisi ke fase endemi karena tingkat vaksinasi tinggi.

Di mana 98,7 persen populasi dewasa telah divaksin lengkap. Selain itu 64 persen suddah menerima booster.

Menurutnya walaupun ada lonjakan kasus Covid-19 akibat gelombang Omicron, namun presentase infeksi beratnya rendah yakni 0,7 persen.

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 7 Vaksin Covid-19 yang Paling Banyak Dipakai

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi