Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Planet Sembilan, Diyakini Ada tetapi Belum Pernah Terlihat

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi Planet Sembilan yang memunggungi matahari.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Di antara misteri yang berkembang di tata surya ini ada yang menarik, yaitu tentang "Planet Sembilan" atau "Planet X".

Padahal, planet yang terdaftar di Galaksi Bima Sakti hanya ada 8. Mulai dari Merkurius hingga Neptunus. Pluto sudah dicoret dari daftar dan masuk dalam kategori planet kerdil.

Planet Sembilan yang hingga kini masih berupa hipotesis itu telah menimbulkan kontroversi sejak pertama kali diusulkan.

Planet tak terlihat ini diprediksi ada berdasarkan pengaruh gravitasinya yang tampak pada sekelompok objek kecil dengan orbit yang aneh dan berkelompok.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun sejauh ini, pencariannya kosong. Kritikus berpendapat bahwa petunjuk kehadirannya hanya "hantu" dalam data.

Kapan dan siapa yang membuat hipotesis ini?

Baca juga: Fakta-fakta 8 Planet di Tata Surya dan Kemungkinan Planet Kesembilan

Misteri planet kesembilan

Dilansir dari BBC, 17 Februari 2021, orang yang mengusulkan adanya planet kesembilan itu adalah Percival Lowell yang dikenal dengan banyak kesalahan.

Dia seorang penulis perjalanan dan pengusaha abad ke-19. Dia sangat kaya, selalu berkumis, dan sering terlihat dalam setelah jas tiga potong.

Setelah membaca buku tentang Mars, dia memutuskan untuk menjadi astronom. Selama beberapa dekade, dia membuat sejumlah klaim liar.

Sebelum mengutarakan idenya tentang Planet Sembilan, dia adalah orang yang yakin dengan keberadaan manusia di Mars. Dia juga mengira telah menemukan mereka.

Hal itu lantaran dia menemukan garis-garis aneh yang melintasi planet itu. Menurutnya, itu adalah kanal yang dibangun sebagai upaya terakhir dari peradaban yang sekarat untuk mengambil air dari lapisan es kutub.

Namun, ternyata itu adalah ilusi optik yang diciptakan oleh pegunungan dan kawah di Mars jika dilihat melalui teleskop berkualitas rendah.

Lowell juga percaya bahwa planet Venus memiliki jari-jari. Meskipun asistennya mencoba mencari jari-jari itu juga, tapi tidak nampak. Ternyata itu adalah bayangan dari iris di mata Lowell.

Lalu Lowell bertekad untuk menemukan planet kesembilan di tata surya. Namun setelah mengalami gangguan saraf, dia meninggal di usia ke 61 tahun.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Nebula, Tempat Lahirnya Bintang di Luar Angkasa

Lowell meninggalkan 1 juta dolar untuk melanjutkan penelitian Planet Sembilan. 14 tahun kemudian seorang astronom muda sedang melihat dua foto langit bertabur bintang.

Dia melihat setitik dunia kecil dan kemudian dinamai Pluto. Untuk sementara dianggap sebagai Planet X yang sulit dipahami.

Sayangnya itu bukan planet yang dicari Lowell, karena planet itu tidak cukup kuat untuk menarik Neptunus dan Uranus menjauh dari posisinya.

Tidak lama setelah itu Pluto diketahui tidak cukup memenuhi kriteria sebuah planet. Saat para ilmuwan menemukan Sabuk Kuiper, diprediksi itu berisi ratusan ribu objek yang lebih besar dari 100 km.

Sehingga, para ilmuwan menyadari bahwa Pluto tidak mungkin menjadi satu-satunya objek besar di bagian terluar tata surya dan mulai mempertanyakan apakah itu benar-benar sebuah planet.

Kemudian, mereka menemukan "Sedna" (sekitar 40% ukuran Pluto), "Quaoar" (sekitar setengah ukuran Pluto), dan "Eris" (ukuran hampir sama dengan Pluto).

Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional memutuskan untuk menurunkan status Pluto menjadi "planet kerdil".

Mike Brown, seorang profesor astronomi planet di California Institute of Technology (Caltech) yang memimpin tim yang mengidentifikasi Eris, menyebut dirinya sebagai "orang yang membunuh Pluto" hingga hari ini.

Pada saat yang sama, penemuan benda-benda ini mengungkap petunjuk baru yang besar dalam pencarian planet tersembunyi.

Ternyata Sedna tidak bergerak seperti yang diharapkan semua orang. Sebaliknya, planet kerdil ini mengambil jalur yang aneh dan tak terduga.

Orbitnya sangat berkelok-kelok, dibutuhkan 11.000 tahun untuk menyelesaikannya. Seolah-olah ada sesuatu yang menarik Sedna dan menyeretnya pergi.

Baca juga: Galaksi Alcyoneus, Galaksi Terbesar yang Ditemukan, Membuat Ilmuwan Bingung

Ilmuwan lain memprediksi Planet Sembilan

Pada 2016, Mike Brown dan Konstantin Batygin menulis makalah yang berisi prediksi mereka tentang Planet Sembilan.

Ide mereka datang dari pengamatan bahwa Sedna bukan satu-satunya objek yang tidak pada tempatnya.

Dikutip dari National Geographic, 1 September 2021, mereka berdua meneliti 6 objek yang jalur orbitnya miring dan lonjong.

Tim menyimpulkan bahwa sebuah planet tak terlihat sekitar 10 kali lebih besar dari Bumi secara gravitasi telah menggiring objek ke lintasan mereka.

Namun tak lama setelah pengumuman itu, para astronom mulai meragukan hipotesis Planet Sembilan.

Kekhawatiran utama mereka adalah bahwa pengelompokan orbit yang aneh mungkin tidak mengelompok sama sekali.

Dikutip dari Space, 8 Desember 2021, sebuah hipotesis yang diajukan September 2019 di server pra-cetak arXiv menunjukkan bahwa Planet Sembilan mungkin bukan planet sama sekali.

Sebaliknya, Jaku Scholtz dari Durham University dan James Unwin dari University of Illinois di Chicago berspekulasi bahwa itu bisa jadi bukan planet, melainkan lubang hitam purba.

Lubang hitam itu terbentuk tidak lama setelah Big Bang dan kemudian ditangkap oleh tata surya ini.

Tidak seperti lubang hitam yang terbentuk dari runtuhnya bintang raksasa, lubang hitam primordial diperkirakan terbentuk dari gangguan gravitasi kurang dari satu detik setelah Big Bang.

Lubang hitam itu sangat kecil (berdiameter 5 sentimeter), sehingga akan menantang untuk dideteksi.

Namun terlepas dari hipotesis yang konvergen, para ahli di bidang ini sama sekali tidak mencapai konsensus tentang keberadaan Planet Sembilan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi