Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Melatih Kebugaran Otak dengan Teka-teki

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi otak, kanker ependymoma, kanker otak
Editor: Sandro Gatra

MIRIP halnya dengan otot, pada hakikatnya otak juga membutuhkan latihan demi merawat bahkan meningkatkan kebugaran.

Latihan kebugaran otak bisa dilakukan dengan berbagai cara mulai dari banyak membaca serta berdiskusi dengan orang yang setara atau lebih cerdas (diskusi dengan orang yang kurang cerdas memperlemah kebugaran otak!) sampai ke sering berupaya aktif memecahkan apa yang disebut sebagai teka-teki.

Bisa juga secara pro-aktif melatih kebugaran otak bukan hanya hanya memecahkan, namun malah menciptakan teka-teki.

Sementara bahan teka-teki cukup beranekaragam mulai dari humor sampai ke filsafat yang sangat jenaka sebab terkesan sangat serius.

Inti sukma humor yang berakar pada mashab homo ludens memang potensial didayagunakan sebagai bahan bermain dengan logika yang sangat efektif sebagai latihan kebugaran otak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki melatih kebugaran otak membuat manusia mampu dan mau berpikir secara lebih jitu cermat seksama sampai lincah ke luar dari garis linear alias out the box thinking.

Misalnya, kita bisa melatih kebugaran otak dengan berupaya memecahkan teka-teki tentang jembatan Suramadu yang menghubungkan pulau Jawa dan pulau Madura dengan total kepanjangan 5.438 meter.

Pada suatu hari akibat masalah teknis daya pikul jembatan Suramadu mengalami kemerosotan dahsyat sehingga hanya bisa dilalui sebuah truk dengan berat ragawi berikut muatan maksimal 5.438 kilogram sesuai kepanjangan jembatan Suramadu dalam ukuran meter.

Karena tidak ingin menimbulkan malapetaka ambruknya jembatan Suramadu, maka sebuah truk mengangkut produk jamu melintasi jembatan monumental tersebut dengan berat persis tepat 5.438 kilogram sesuai maksimal daya-pikul jembatan yang rusak itu.

Namun mujur tak bisa diraih nahas tak bisa ditolak mendadak menjelang 2 meter sampai ke pulau Madura seekor burung gelatik seberat 43 gram hinggap di atas truk.

Seharusnya jembatan Suramadu ambruk sebab berat truk plus berat jamu plus berat burung gelatik menjadi total 5.438 kilogram plus 43 gram, yang berarti melampaui daya-pikul maksimal jembatan Suramadu yang sedang rusak sehingga hanya mampu dilewati truk berikut muatan produk jamu dan gelatik maksimal 5.438 kilogram.

Namun ternyata sang truk berjaya melewati jembatan Suramadu dengan selamat sampai ke daratan pulau Madura. Kenapa bisa begitu?

Bagi para ilmuwan matematika dengan kesaktian kalkulus serta kombinatorika mungkin bisa menghitung alasan truk bisa selamat melintasi jemvatan Suramadu.

Namun jawaban sebenarnya bukan matematikal, namun lebih ke fisika enjiyering motor digerakkan dengan enerji tak terbarukan, yaitu setelah menempuh perjalanan 5.438 meter, pasti bensin yang berada di dalam tangki truk sudah berkurang beratnya, lebih dari berat badan seekor burung gereja yang hinggap di truk tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi