Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asteroid 2022 EB5 Menabrak Bumi Dini Hari Tadi, Bagaimana Dampaknya?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi Asteroid 2021 PH27. Asteroid baru yang ditemukan Agustus 2021 lalu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah asteroid menabrak Bumi dini hari tadi, Sabtu (12/3/2022), tepatnya pukul 04.22 WIB.

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang, mengungkapkan asteroid itu dinamai asteroid 2022 EB5.

"Asteroid baru ditemukan beberapa jam sebelum jatuh menumbuk dan selanjutnya dikodekan sebagai asteroid 2022 EB5," ungkap Andi pada Kompas.com, Sabtu (12/3/2022).

Akan tetapi asteroid itu termasuk asteroid mini. Adapun tempat jatuhnya di utara Islandia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Asteroid mini (diameter 3-4 meter) jatuh di utara Islandia pada Sabtu dini hari 12 Maret 2022 TU pukul 04.22 WIB," tutur Andi.

Lebih lanjut dia menjelaskan massa asteroid itu 52 ton dengan kecepatan tumbuk 18,5 km/detik.

Andi juga mengatakan energi yang diangkut sebesar 2 kiloton TNT, setara sepersepuluh kekuatan bom nuklir Nagasaki.

"Dengan diameter yang kecil, asteroid musnah sepenuhnya di udara lewat peristiwa airburst pada ketinggian 35 kmdpl," ujar Andi.

Lanjutnya, hal itu tidak berdampak apapun bagi paras bumi di bawahnya.

Tabrakan asteroid itu tidak diprediksi sebelumnya. Andi mengatakan, jatuhnya ke bumi secara tiba-tiba.

Baca juga: Apa Perbedaan antara Asteroid, Komet, Meteoroid, Meteor, dan Meteorit?

Peristiwa tumbukan asteroid

Sebelumnya, asteroid yang melintas dekat dengan Bumi sudah kerap terjadi. Ratusan asteroid besar bahkan pernah menabrak planet yang  kita diami ini.

Meski begitu batuan luar angkasa yang meluncur ke atmosfer Bumi tersebut ukurannya beragam. Asteroid yang hanya berukuran sekitar 1 meter biasanya tak akan berhasil melewati atmosfer Bumi.

Tumbukan asteroid dengan Bumi yang besar pernah terjadi beberapa tahun lalu.

Dilansir Kompas.com, 21 Februari 2022, terdapat asteroid dengan perkiraan diameternya 15 km menabrak Afrika Selatan.

Tumbukan itu menyebabkan kawah berdiameter 160 km dan kemungkinan terbentuk sekitar 2 miliar tahun yang lalu. Kawah itu dinamai Kawah Vredefort dan menjadi kawah tumbukan terbesar di Bumi.

Selain itu, tumbukan asteroid lain juga pernah melahirkan kawah Chicxulub di Semenanjung Yucatan Meksiko.

Kawah dengan lebar 180 km tercipta dari tumbukan asteroid berdiameter 12 km yang menghantam Bumi 66 juta tahun yang lalu.

Meski kawah tersebut sekarang berada di darat, namun saat itu tumbukan mengenai bawah laut dangkal. Tumbukan asteroid ini menyebabkan kepunahan 75 persen spesies, termasuk dinosaurus nonavian.

Lalu ada pula Kawah Sudbury di Ontario, Kanada. Kawah ini menempati urutan ketiga sebagai kawah tumbukan asteroid tertua yang diketahui di Bumi.

Baca juga: Mengenal Exoplanet dan Kemungkinan Adanya Bumi Lain

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi