Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pembiayaan Ibu Kota Baru Pasca-mundurnya SoftBank dari Proyek IKN

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S
Pekerja mengoperasikan alat berat di dekat patok titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (6/2/2022). Titik nol itu merupakan satu referensi atau patokan untuk menghitung tingkat ketinggian bangunan di atas permukaan laut, Pemerintah pusat melalui Kasatgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN PUPR Imam Santoso Ernawi menyampaikan pembangunan fisik IKN Nusantara akan dimulai pada awal Semester II 2022. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - SoftBank Group mengonfirmasi bahwa mereka tidak berinvestasi dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.

Hal ini berbanding terbalik dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebelumnya pada 2020, Luhut menyebut, SoftBank tertarik untuk berinvestasi di IKN Nusantara 100 miliar dollar AS.

"Kami tidak berinvestasi dalam proyek ini, tetapi kami terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund," kata SoftBank, dikutip dari Nikkei Asia, Jumat (11/3/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jadi Kepala Otorita IKN Nusantara, Ini Profil dan Harta Kekayaan Bambang Susantono

Lantas, bagaimana nasib pembiayaan ibu kota baru pasca-mundurnya SoftBank dari proyek IKN?

Nasib pembiayaan IKN

Ketua Tim Komunikasi Ibu Kota Negara (IKN) Sidik Pramono menanggapi hengkangnya SoftBank dari proyek ibu kota baru.

Ia mengatakan, pemerintah akan tetap mengandalkan pendanaan proyek ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, itu dari berbagai sumber.

"Pada prinsipnya, pembiayaan pembangunan IKN bisa berasal dari APBN dan sumber-sumber pendanaan lain yang sah menurut ketentuan perundang-undangan," ujar Sidik, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/3/2022).

Kendati demikian, ia menekankan, porsi pembiayaan dari APBN diupayakan seminimal mungkin.

Baca juga: Beredar Kabar Uang JHT Dipakai Pemerintah untuk Proyek Kereta Cepat dan Ibu Kota Baru, Benarkah?

Komitmen pembiayaan IKN dari pihak luar

Sidik menuturkan, komitmen pihak di luar pemerintah terkait pembiayaan IKN memang masih dalam tahap awal.

"Dalam realisasinya nanti, tentu semuanya akan dibicarakan lebih detail bersama pemerintah," ungkap Sidik.

Ia menambahkan, kelembagaan, termasuk struktur organisasi otorita IKN, akan diatur dalam peraturan presiden (Perpres).

Adapun hal itu menjadi salah satu peraturan turunan prioritas amanat Undang-Undang (UU) IKN, yang harus selesai paling lambat 2 bulan sejak UU IKN diundangkan.

"Saat ini Bappenas bersama kementerian dan lembaga terkait sedang menyiapkan rencana Perpres tersebut," tandas Sidik.

Baca juga: Profil Bambang Susantono Calon Kepala Otorita IKN: Alumnus ITB, Menhub Era SBY

Investasi 100 miliar dollar AS

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Softbank tertarik berinvestasi sebesar sebesar 100 miliar dollar AS di Ibu kota baru.

Luhut mengatakan bahwa dirinya pada 10 Januari 2020 akan menemui CEO SoftBank Masayoshi Son di Jakarta untuk membahas investasi tersebut.

Luhut mengatakan perusahaan investasi asal Jepang tersebut tertarik untuk bergabung dalam pembangunan ibu kota baru, namun tak menjelaskan secara rinci jenis investasi apa yang diinginkan Softbank.

Baca juga: Viral, Video Luhut Sibuk Teleponan Saat Jokowi Berpidato, Ini Kata Jubir

Komite pengarah IKN

Setelah mengumumkan pemindahan ibu kota pada 2019, Presiden Joko Widodo menunjuk CEO SoftBank Masayoshi Son sebagai anggota komite pengarah proyek tersebut.

Nama putra mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair juga menduduki jabatan serupa.

Sebagai tindak lanjut, Son bertemu dengan Jokowi pada Januari 2020 untuk membahas proyek-proyek potensial.

"Kota pintar baru, teknologi terbaru, kota bersih, dan banyak AI. Itu yang ingin saya dukung," katanya kepada wartawan setelah pertemuan.

Baca juga: Tentang Ibu Kota Baru Nusantara dan 8 Hal yang Ditawarkan, Salah Satunya Nol Persen Kemiskinan pada 2035

Kendati demikian, SoftBank belum mengatakan secara terbuka berapa banyak uang yang diinvestasikan untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara ini.

Sebagai informasi, SoftBank adalah investor utama di Indonesia dengan saham di sejumlah perusahaan, seperti GoTo dan Grab.

Bloomberg sebelumnya juga melaporkan bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Son tidak akan lagi menjadi investor dalam proyek ibu kota baru.

Baca juga: SoftBank Mundur dari Investasi Proyek Ibu Kota Negara Nusantara

Babak baru pembangunan IKN Nusantara

Seperti diketahui, pembangunan IKN memasuki babak baru setelah Presiden Joko Widodo melantik Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN.

Bambang merupakan alumnus Insititu Teknologi Bandung (ITB) yang memiliki rekam jejak keahlian di bidang infrastruktur.

Sementara Dhony memiliki segudang pengalaman di bidang properti.

Jokowi pun meminta keduanya bekerja cepat dalam pembangunan IKN ini.

"Saya ingin beliau berdua bekerja dengan cepat. Terutama yang berkaitan dengan kelembagaan diselesaikan," kata Jokowi, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Baca juga: Beredar Kabar Uang JHT Dipakai Pemerintah untuk Proyek Kereta Cepat dan Ibu Kota Baru, Benarkah?

Jokowi juga meminta keduanya untuk menyelesaikan persoalan tanah di kawasan IKN Nusantara.

Karena itu, ia berharap agar Bambang dan Dhony berkoordinasi denga Menteri ATR/BPN Sofjan Djalil.

"Sehingga bisa secepatnya diselesaikan terkait dengan status tanah IKN, kemudian juga identifikasi dan verifikasi tanah yang mungkin masih dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan maupun oleh masyarakat," tegas Jokowi.

"Kita harus memastikan juga pengadaan tanah di kawasan IKN Nusantara ini hanya dapat dialihkan kepada instansi yang memerlukan tanah untuk pembangunan IKN," lanjutnya.

Baca juga: IKN adalah Singkatan dari Ibu Kota Negara Baru, Apa Itu IKN Nusantara?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi