Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kebocoran Gas Beracun di PLTP Geo Dipa Dieng

Baca di App
Lihat Foto
Instagram
Tangkapan layar gambar kebocoran gas beracun di PLPT Geo Dipa Dieng
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

 

KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara menginformasikan kronologi kejadian kebocoran gas beracun di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa Dieng.

Berdasarkan penjelasan yang disampaikan melalui akun Instagram @bpbd_banjarnegara, Minggu (13/3/2022), kecelakaan kerja ini terjadi di PAD 28 sumur Geo Dipa yang terletak di Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Insiden terjadi pada Sabtu (12/3/2022) sore, tepatnya pada pukul 14.55 WIB.

"Kejadian berawal dari kegiatan quenching sumur dan rilief Valve di mud pump 1. Tiba-tiba terbuka secara otomatis, diduga mengeluarkan gas beracun, sehingga pekerja yang di lokasi tersebut terpapar gas beracun," demikian disebutkan dalam unggahan tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait isu yang beredar di masyarakat bahwa terjadi ledakan dalam peristiwa ini, BPBD Banjarnegara mengonfirmasi hal itu tidak benar.

"Tidak ada ledakan terkait hal ini," tegas BPBD Banjarnegara.

Berdasarkan press release dari GM Geo Dipa Energi unit Dieng, saat ini tercatat korban sebanyak 7 orang.

Dari jumlah itu, 1 orang meninggal dunia dan 6 orang dirawat di RSUD KRT Setjonegoro.

Dalam informasi yang disampaikan sebelumnya, BPBD Banjarnegara sempat merilis inisial para korban sebagai berikut:

1. SA alamat Riau
2. S alamat Tuban
3. EY alamat Cepu
4. IA alamat Tolili Barat
5. AG alamat Kalikajar
6. MS alamat Bandung
7. SL alamat Banjarnegara
8. E
9. L alamat Magelang (meninggal dunia)

Dari informasi sementara yang terkumpul, BPBD Banjarnegara mengatakan para pekerja tersebut sedang melakukan persiapan pengeboran di sumur PAD 28 Geo Dipa, kemudian diduga keluar gas H2S dari sumur yang menyebabkan pekerja mengalami kejang, sesak nafas, dan muntah darah.

Atas kecelakaan di lokasi kerja yang terjadi, Geo Dipa Energi menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas kerugian dan dampak yang terjadi.

BPBD Banjarnegara mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh akan adanya isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca juga: PLTP Geo Dipa Dieng Mengalami Kebocoran Gas, 1 Karyawan Tewas Puluhan Lainnya Keracunan

Situasi sudah terkendali

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto SIK, MH, mengatakan akan dilakukan autopsi terhadap korban yang meninggal.

"Kondisi saat ini, khususnya para korban yang meninggal akan kita lakukan autopsi, sambil menunggu persetujuan keluarga," ujarnya seperti tertera pada rilis dari Humas Polres Banjarnegara yang disampaikan kepada Kompas.com.

Menurut Hendri, berdasarkan informasi yang ia terima, bahwa SOP untuk pembersihan sudah dilakukan dengan baik, akan tetapi pada saat pelaksanaan, setelah 20 menit mulai tiba-tiba keluar gas beracun yang mengakibatkan kecelakaan kerja.

Hendri memastikan lokasi sumur PT Geo Dipa kondisinya sudah aman terkendali, lokasi sudah dipasang police line dan situasi sumur jauh dari pemukiman penduduk.

"Sehingga saat ini percikan maupun gas tidak ada, jadi masyarakat tidak perlu panik karena kondisi sudah terkendali, katanya.

Baca juga: 20 Februari 1979, Letusan dan Gas Beracun di Dieng Tewaskan 149 Orang 

Tanggapan Walhi Jawa Tengah

Atas kejadian ini, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah angkat suara.

Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jawa Tengah, Iqbal Alma, sangat menyayangkan kebocoran gas beracun yang terjadi di Dieng.

Bahkan, ia mengatakan kejadian seperti inilah menjadi alasan warga setempat menolak pembangunan power plan PLTP unit 2 yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga.

"Inilah yang menjadi alasan warga Desa Karangtengah menolak pembangunan power plan 2 PLTP Dieng, karena lokasinya yang dekat permukiman warga dan sangat berrpotensi kejadian ini terjadi ke warga Desa Karangtengah," kata Iqbal, Sabtu (12/3/2022).

Walhi Jateng juga menyebut peristiwa ini menjadi bukti bahwa Geo Dipa tidak siap dalam K3 pegawainya, lebih jauh, Geo Dipa tidak siap akan tanggung jawab terhadap keselamatan masyarakat sekitar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi