Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Rusia Vladimir Putin Disebut Mengidap Roid Rage, Apa Itu?

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS via DW INDONESIA
Pengamat melihat Vladimir Putin berperilaku tertutup karena tidak ingin kehidupan pribadi keluarganya menjadi konsumsi publik seperti dua mantan bosnya, Boris Yeltsin dan Anatoly Sobchak.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Badan Intelijen Five Eyes menyoroti sikap dan perilaku Presiden Rusia, Vladimir Putin. Mereka meyakini bahwa Putin mengidap penyakit roid rage.

Hal tersebut lantaran sikap dan perilaku Putin atas invasinya ke Ukraina semakin hari dinilai semakin tidak menentu.

Dikuti dari Daily Mail, Sabtu (12/3/2022), terdapat beberapa perubahan yang teridentifikasi dalam pengambilan keputusan Putin selama lima tahun terakhir, terutama terhadap invasinya ke Ukraina.

Baca juga: Spesifikasi Helikopter Serbu Mi-35P TNI AD Buatan Rusia, Dipersenjatai Rudal Anti-Tank

Gagal berpikir jernih

Perubahan itu terkait kegagalan untuk berpikir jernih yang dilakukan oleh Putin sehingga seolah-olah tidak memberikan arahan tentang elemen kegagalan dalam invasi yang dilakukannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, Badan Intelijen Five Eyes yang terdiri dari Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris dan Amerika Serikat juga percaya bahwa penampilan fisiologis Putin berubah lebih gemuk dari hari ke hari.

Kegemukan Putin terutama di bagian wajah dan lehernya itu diduga akibat efek samping dari penggunaan stereoid yang berkepanjangan.

Badan Intelijen Five Eyes juga menduga Putin mengidap kanker, penyakit parkinson atau dimensia sehingga harus mengonsumsi obat tersebut.

Konsumsi steorid yang berkepanjangan inilah yang mengakibatkan terjadinya gangguan mental yang sering disebut roid rage.

Baca juga: Mengapa Rusia Menyerang Ukraina dan Apa yang Diincar Putin?

Apa itu roid rage?

Dilansir dari CBS News, roid rage merupakan kondisi gangguan kesehatan berupa hilangnya kontrol impuls sehingga menghasilkan reaksi berlebihan melalui stimulus.

Sebagai contoh, seseorang yang mengidap penyakit roid rage akan memberikan reaksi yang berlebihan ketika menengar hal yang tidak disukainya. Misalnya reaksi yang ditimbulkan berupa menghantam dinding dengan kepalan tangannya.

 

Sekilas, reaksi tersebut seperti bentuk emosi kemarahan yang muncul. Namun emosi tersebut ternyata dipicu oleh sistem otak yang terganggu akibat mengonsumsi steroid anabolik.

Kendati demikian, belum ada data yang akurat tentang seberapa umum kondisi tersebut terjadi kepada mereka yang mengonsumsi steorid anabolik.

Namun, mereka yang mengonsumsi steorid anabolik kerap memiliki emosi yang mudah meluap.

Biasanya dari sikap yang ditimbulkan bertingkat, mulai dari agak lebih tegas, naik ke satu tingkat selanjutnya menjadi agresif, kemudian naik ke tingkat berikutnya yang menyebabkan roid rage.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina, Kenaikan Harga Pangan Global, dan Ancaman Kelaparan Dunia

Reaksi pengguna steorid anabolik

Selain itu, orang yang mengonsumsi steorid anabolik memiliki perilaku yang lebih tegas, agresi, dan bersikap mudah terus terang.

Bahkan reaksi penggunaan steorid anabolik bisa berujung pada kemarahan yang mudah muncul.

Di beberapa kasus, penggunaan steorid anabolik ini menjelaskan dorongan untuk melakukan tindakan yang parah. Misalnya dalam kasus pelaku pembunuhan dengan perilaku penyimpangan ekstrem ayng dimiliki pelaku.

Hal tersebut menunjukkan adanya gangguan psikiatris lantaran mengonsumsi obat-obatan jenis tertentu, seperti steroid.

Pasien yang mengonsumsi streorid dalam dosis yang tinggi dan waktu yang lama lebih berpotensi mengalami roid rage.

Baca juga: Perang Rusia Ukraina Bisa Pengaruhi APBN dan Picu Inflasi, Benarkah?

Tanda-tanda pengguna steroid

Mereka yang menonsumsi steorid dapat dikenali dari beberapa perubahan fisik, di antaranya:

  • Perubahan massa otot
  • Jerawat ayng berlebihan
  • Mudah marah atau tempramental
  • Terobsesi dengan massa otot, seperti gegmar melakukan gym.

Biasanya steorid anabolik ini dikonsumsi oleh binaragawan untuk menaikkan massa otot mereka.

 

Kendati demikian, penyalahgunaan obat steorid dapat berbahaya bagi kesehatan.

Konsumsi steorid dalam jangka waktu yang panjang dan dosis yang tinggi dapat berisiko pada kenaikan kadar kolesterol dalam tubuh hingga kerusakan hati.

Adapun potensi penggunaan steorid yang mengakibatkan penyakit roid rage perlu diteliti secara lebih lanjut sebelum diagnosis diberikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi