Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Varian Deltacron di Eropa dan AS, Apa Sudah Masuk Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Naeblys
Ilustrasi Deltacron. Varian baru Covid Deltacron telah terdeteksi di Eropa dan Amerika Serikat. Deltacron adalah varian virus corona kombinasi Delta dan Omicron yang pertama kali dideteksi di Perancis.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat telah mengonfirmasi adanya varian virus corona Covid-19 Deltacron.

Varian Deltacron disebut-sebut adalah kombinasi virus corona varian Delta dan Omicron.

Apakah varian Deltacron sudah ada di Indonesia?

Baca juga: Mengenal Apa Itu Deltacron, Kombinasi Varian Covid Delta-Omicron

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Satgas Covid-19

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr. Alexander Ginting mengatakan, kasus infeksi varian virus corona Deltacron menurutnya belum ditemukan di Indonesia. 

"Sampai saat ini belum ada di laporkan oleh lab biomolekuker Indonesia," kata dr. Alex saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/3/2022).

Ia menjelaskan Deltacron ini adalah sub varian baru yang belum ditentukan galurnya.

"Karena bentuk mutasinya recombinant dari varian berbeda yaitu varian Delta dan Omicron, sehingga memberikan karakteristik yang berbeda pula," jelas Alex.

"Analisis sementara ini dicatat dalam nomenklatur GK/AY.4 dan GRA/BA.1. Jadi serupa dengan virus recombinant yang memiliki percampuran dua materi genetik yang berbeda," kata Alex. 

Muncul sejak awal 2022

Varian corona Deltacron mulai disebut-sebut sejak awal Januari 2022. Ketika itu, ditemukan 25 mutasi yang materi genetiknya berasal dari varian Delta dan varian Omicron.

Alex menyebutkan, awalnya penemuan mutasi Deltacron diduga sebagai kesalahan lab.

"Tetapi belakangan (Deltacron) dilaporkan di beberapa lab biologi molekuker di beberapa negara," ujar dia.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di laman medRxiv, menyebut Deltacron saat ini sudah ada di Amerika Serikat, sebagaimana dikutip dari Fortune, Senin (14/3/2022).

Setidaknya, ada dua kasus teridentifikasi oleh laboratorium yang ada di California sejak Januari lalu.

Baca juga: 5 Fakta Deltacron, Varian Corona Disebut Gabungan Delta dan Omicron

 

Karakteristik varian Deltacron

Kasus itu ditemukan saat laboratorium melakukan pengujian terhadap 30.000 sampel positif Covid-19 yang berasal dari AS.

Lebih lanjur, Alex mengatakan belum diketahui secara pasti bagaimana karakteristik infeksi Deltacron pada manusia.

Selain itu juga belum dapat dipastikan apakah lebih menular dan menyebabkan kearahan dibandingkan varian Delta atau Omicron. 

"Untuk gambaran klinis di pasien masih dalam pengamatan, perlu lab biomolekuler yang high tech untuk gen sequencing untuk mencocokkan berbagai varian yang bermutasi terus," ujar Alex.

Baca juga: Varian Covid Deltacron Terdeteksi di Eropa, Apa yang Perlu Diwaspadai?

Cara mencegah terinfeksi virus corona

Menyikapi hal itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjaga diri agar tidak sampai terinfeksi Deltacron.

Alex menyebut ada sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terinfeksi virus corona, di antaranya:

  • Patuh terhadap protokol kesehatan
  • Vaksinasi Covid-19 dosis lengkap
  • Mengontrol kondisi seseorang dengan komorbid
  • Memonitor surveilans genom sequencing terus-menerus

Nah itulah mengenai penjelasan tentang varian virus corona Omicron yang disebutkan belum masuk ke Indonesia. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi