Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta tentang IPO GoTo

Baca di App
Lihat Foto
GoTo
Ilustrasi GoTo, perusahaan baru hasil merger antara Gojek dengan Tokopedia. Biaya admin Tokopedia seller ditentukan dari status keanggotaan.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengumumkan rencana penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) pada Senin (15/3/2022) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Nantinya, di Papan Utama BEI kode dari saham tersebut akan menggunakan inisial GoTo.

Dilansir dari laman resmi GoTo, IPO yang dilakukan diharapkan dapat menghimpun pendanaan sebesar Rp 15,2 triliun (USD 1,1 miliar), sehingga berpotensi menjadi salah satu IPO dengan nilai terbesar di Indonesia.

“Langkah ini adalah salah satu momen paling membanggakan dalam sejarah Perusahaan, yang memasuki tahap akhir untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI," kata CEO Grup GoTo Andre Soelistyo, dalam keterangannya, Selasa (15/3/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan adanya IPO ini, GoTo akan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki potensi investasi yang luar biasa di kawasan Asia Tenggara.

Berikut adalah fakta-fakta dari IPO GoTo yang diluncurkan hari ini:

Baca juga: 5 Fakta Seputar GoTo, Perusahaan Baru Merger Gojek dan Tokopedia

1. Harga per lembar saham

Pihak perseroaan menetapkan harga awal dari saham GoTo sejumlah Rp 316 per saham sampai dengan Rp 346 per saham.

Kemudian, perusahaan akan melepas sekitar 52 miliar saham yang setara dengan 4,35 persen saham yang disetorkan dan ditempatkan penuh.

Melalui IPO yang dilakukan, nantinya GoTo diproyeksi mendapatkan dana segar sebesar Rp 15,2 triliun dengan tambahan Rp 2,3 triliun dari greenshoe.

Hal ini membuat IPO GoTo akan menjadi yang terbesar kedua setelah sebelumnya di torehkan oleh PT Bukalapak.com (BUKA) pada tahun 2021 sebesar Rp 21,9 triliun.

Baca juga: Perjalanan Gojek dan Tokopedia hingga Merger Menjadi GoTo

2. Jadwal perilisan

Grup GoTo telah mengumumkan rincian IPO kepada publik pada Selasa, (15/3/2022), dan akan melakukan penawaran awal (book building) antara 15-21 Maret 2022.

Sementara, untuk masa penawaran umum akan ditargetkan pada 29-31 Maret 2022.

Kemudian pencatatan kode saham GoTo di Papan Utama BEI akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan.

GoTo telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau joint lead underwriters untuk IPO.

Baca juga: GoTo IPO, Ini Pemegang Saham dan Modal Awal Pendirian Gojek

3. Perusahaan teknologi

Pasar dalam negeri GoTo di Indonesia berada di jantung Asia tenggara, yang merupakan kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.

Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbesar di kawasan tersebut dengan berkontribusi lebih dari USD 1 triliun pada Produk Domestik Bruto (PBD).

Selain itu, populasi muda di Indonesia juga memiliki minat yang tinggi terhadap penggunaan teknologi, sehingga mendorong daya beli dan pertumbuhan ekonomi digital di negara tersebut.

Dengan begitu, Grup GoTo memiliki posisi yang kuat untuk memanfaatkan pertumbuhan ekonomi pada pasar di Indonesia.

Berikut adalah kinerja bisnis GoTo:

  • Nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) secara proforma sebesar Rp414 triliun (USD28,8 miliar) dalam dua belas bulan terakhir
  • Nilai pendapatan bruto secara proforma sebesar Rp15,1 triliun (USD1 miliar) dalam dua belas bulan terakhir13
  • Nilai pesanan 2 miliar secara proforma dalam dua belas bulan terakhir13
  • Lebih dari 55 juta pengguna bertransaksi secara tahunan (annual transacting user/ATU) secara proforma dalam dua belas bulan terakhir13
  • Lebih dari 2,5 juta mitra pengemudi terdaftar, per 30 September 2021
  • Lebih dari 14 juta pedagang terdaftar, per 30 September 2021.

Baca juga: GoTo Lirik Dual Listing di Bursa New York, Hong Kong, NASDAQ, hingga London

4. Program Saham Gotong Royong

GoTo berencana untuk meluncurkan Program Saham Gotong Royong untuk memaksimalkan dampak sosial dari IPO.

Program tersebut nantinya akan memberikan kesempatan kepada mitra pengemudi, merchants, konsumen yang aktif dan setia, serta seluruh karyawan tetap untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari IPO.

Melalui program tersebut, semua pihak yang terkait akan mendapatkan akses prioritas untuk memesan saham melalui alokasi tetap di IPO.

Selain itu, IPO GoTo akan menjadi sebuah momen yang membanggakan bagi setiap ekosistem GoTo dan bagi orang yang percaya pada 'cita-cita Indonesia'.

“Itulah mengapa, penting bagi kami untuk memberikan kesempatan kepada mitra pengemudi, pedagang, konsumen, dan karyawan di ekosistem kami untuk memperoleh manfaat dari IPO melalui program saham yang sangat inklusif dan unik secara global ini.” ujar Andre.

Baca juga: Cara Beli Saham GoTo di Masa Penawaran Awal

5. Awal sejarah GoTo

Dilansir dari Kompas.com, (17/5/2021), Grup GoTo dibentuk dari dua startup terbesar di Indonesia yang melakukan merge, yakni Gojek dan Tokopedia.

Hal tersebut disampaikan oleh CEO Tokopedia William Tanuwijaya dalam sebuah unggahan di akun Facebook miliknya.

"Gabungan Gojek dan Tokopedia dengan kekuatan visi dan misi yang begitu kuat, akan benar-benar mampu mendorong kemajuan bangsa," ujar Wlliam, dalam unggahannya.

Pada 17 April 2021, CEO Gojek Andre Sulistyo dalam keterangan resminya mengungkapkan bahwa Grup GoTo telah dibentuk dengan membawahi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial.

Berikut ini adalah susunan pentinggi GoTo:

  • CEO Group: Andre Soelistyo dari Gojek
  • Presiden GoTo: Patrick Cao dari Tokopedia
  • CEO Gojek: Kevin Aluwi
  • CEO Tokopedia: CEO Tokopedia

Andre nantinya akan bertanggung jawab di tingkat grup namun juga memimpin bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang diberi nama GoTo Financial.

GoTo Financial mencakup layanan GoPay dan layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi