KOMPAS.com - Gempa bumi M 7,3 mengguncang wilayah timur laut Jepang, Rabu (16/3/2022) pukul 23.36 waktu setempat.
Dikutip dari Channel News Asia, gempa menyebabkan satu orang tewas dan 69 lainnya cedera.
Baca juga: Gempa Jepang M 7,3 Picu Peringatan Tsunami, 2 Juta Rumah Mati Listrik
Selain itu ada pula beberapa laporan kebakaran, kata pemerintah, dan sejumlah orang mengalami luka-luka. Penyiar publik NHK mengatakan, satu orang telah meninggal.
"Panggilan telah membanjiri polisi dan ambulans di Fukushima dan Miyagi," kata juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno kepada wartawan.
"Kami melakukan yang terbaik untuk menilai tingkat kerusakan. Gempa susulan besar sering terjadi beberapa hari setelah gempa pertama, jadi harap menjauh dari bangunan yang runtuh dan tempat berisiko tinggi lainnya," kata Matsuno.
Baca juga: 2 Juta Rumah di Jepang Mati Listrik, Dampak dari Gempa M 7,3
Pembangkit nuklir Fukushima
Getaran gempa dilaporkan terasa cukup kuat di daerah Fukushima.
Namun menurut regulator, tidak ada kelainan yang terdeteksi di pembangkit nuklir Fukushima Daini, dikutip dari Asia Nikkei.
Pompa untuk kolam pendingin yang menyimpan bahan bakar bekas di pembangkit terpisah di Fukushima dan Onagawa, di Miyagi, untuk sementara berhenti beroperasi di beberapa reaktor tetapi dengan cepat dipulihkan, kata pengawas nuklir negara itu.
Kereta peluru tergelincir, 2 juta rumah warga padam
Sebuah kereta peluru di jalur Tohoku Shinkansen dengan 100 penumpang dilaporkan tergelincir, tetapi tidak ada cedera yang dilaporkan.
Penyiar publik NHK melaporkan sekitar 2 juta rumah tangga tanpa listrik.
Ada dua gempa bumi besar, pada pukul 23.34 dan 23.36 waktu Jepang, dan dengan gempa terakhir itulah sebagian Tokyo mengalami pemadaman.
Di distrik Kochijoji yang biasanya ramai di Tokyo, pemadaman total menyebabkan matinya lampu di stasiun, restoran, toko serba ada, dan seluruh area perumahan
Penduduk di apartemen tua keluar ke jalan karena takut gedung-gedung runtuh.
Banyak yang menggunakan lampu di smartphone mereka sebagai senter saat mereka berjalan menuju jalan yang lebih lebar di sekitar stasiun.
Pada pukul 12:01 pada hari Kamis, lampu darurat menyala di stasiun, tetapi department store dan pub izakaya yang mengelilingi stasiun tetap dalam kegelapan.
Baca juga: Gempa Magnitudo 7,3 Guncang Jepang Timur, Ada Potensi Tsunami
Lampu lalu lintas padam
Dampak dari mati listrik, sejumlah lampu lalu lintas juga turut padam.
Petugas polisi turun ke perempatan dengan tongkat merah menyala, saling meneriakkan pesan.
"Pejalan kaki akan menyeberang sekarang!" kata seorang petugas polisi, sebelum beralih ke "Mobil akan menyeberang sekarang!" 30 detik kemudian.
Bolak-balik berlanjut ketika penduduk dan penumpang memandang dengan cemas.
Pukul 01.09, lebih dari 90 menit setelah padam, lampu di kawasan Kichijoji tiba-tiba menyala kembali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.