KOMPAS.com - Normalnya, bayi yang baru lahir akan menunjukkan reaksi menangis untuk pertama kalinya dengan suara yang kencang.
Reaksi tangisan ini ditemui baik pada bayi yang dilahirkan dengan cara normal maupun melalui operasi caesar.
Lalu, apa arti tangisan bayi yang baru dilahirkan dari sisi ilmu pengetahuan?
Berikut ini adalah beberapa arti tangisan bayi yang baru lahir:
Tanda baik
Secara garis besar bayi yang menangis saat ia baru dilahirkan merupakan pertanda baik.
Selain menjadi suara yang ditunggu-tunggu oleh kedua orangtuanya, tangisan bayi yang baru lahir juga mengindikasikan bahwa secara medis tubuh bayi dalam kondisi baik.
Justru ketika bayi baru lahir tidak menangis, petugas medis yang menanganinya akan mencari tahu mengapa bayi tidak menangis dan melakukan intervensi tertentu agar bayi yang baru saja mereka bantu proses kelahirannya segera menangis.
Baca juga: Jangan Menjemur Bayi Langsung di Bawah Sinar Matahari, Ini Kata Dokter
Adaptasi
Dilansir dari , tangisan bayi yang baru lahir merupakan bentuk adaptasi sederhana yang dibuat oleh bayi, karena terpisah dari tubuh ibu yang selama 9 bulan terakhir selalu bersamanya.
Dengan tangisan itu, bayi baru lahir berharap akan mendapat atensi dari siapa pun yang ada di sekitarnya untuk kembali mendekatkannya dengan sang ibu.
Maka dari itu, tangisan pada bayi baru lahir biasanya terjadi beberapa detik setelah ia dilahirkan dan dijauhkan dari tubuh sang ibu.
Suara yang dihasilkan dari proses menangis itu juga menjadi usaha bayi agar keberadaannya tidak diabaikan di tengah kondisinya yang masih lemah dan sangat bergantung pada bantuan orang lain.
Baca juga: Kontak Kulit Bayi dan Orangtua, Apa Saja Manfaatnya?
Efek proses kelahiran
Dalam persalinan, bukan hanya ibu yang berjuang melahirkan, tetapi bayi juga berusaha keras mencari jalan lahir yang sempit dan melaluinya agar dapat keluar dari rahim.
Proses ini sangat melelahkan bagi bayi, karena proses itu tidak hanya berlangsung dalam hitungan menit, namun jam, bahkan hari.
Sehingga tak heran setelah dilahirkan bayi akan tidur dalam waktu yang cukup lama. Bahkan, bisa mencapai lebih dari 8 jam.
Baca juga: Jangan Panik, Begini Cara Menurunkan Demam pada Bayi
Tanda bernapas
Dikutip dari Parenting First Cry, bayi menangis setelah dilahirkan merupakan kondisi ideal yang menandakan bayi bisa bernapas menggunakan organ paru-parunya.
Jika paru-parunya berfungsi dengan baik, maka itu berarti bayi dapat bertahan hidup, karena tidak ada masalah dengan napas yang menjadi kebutuhan dasar hidupnya.
Pasalnya, selama di dalam kandungan, janin mendapatkan suplai oksigen dari plasenta yang dihubungkan dengan tali pusat.
Ketika itu, paru-paru belum difungsikan dan masih ada dalam tahap pematangan.
Beberapa saat setelah bayi dan plasenta dilahirkan, dokter atau bidan akan segera memotong tali pusat yang menjadi penghubungnya.
Di saat itu, bayi mulai merangsang paru-paru untuk mulai bekerja, mencari suplai oksigen menggantikan peran plasenta yang sudah tak lagi melekat dengannya.
Keberhasilan kerja paru-paru ini ditandai dengan bentuk tangisan.
Terkait napas, menangis juga menjadi tanda bahwa bayi yang baru dilahirkan pada saat itu benar-benar membutuhkan oksigen dan berusaha untuk bisa mendapatkannya dengan bernapas.
Cara mengeluarkan cairan
Hal lain, tangisan bayi baru lahir juga sebagai upaya yang dilakukannya untuk mendorong sisa-sisa cairan dari dalam rahim yang masih ada di dalam tubuhnya.
Mulai dari mulut, hidung, hingga paru-paru.
Adanya cairan itu, terkadang membuat tangisan pertama bayi disertai dengan suara menggelegak, seperti suara air keluar dari botol.
Ketika air sudah sepenuhnya berhasil dikeluarkan, maka napasnya akan terdengar bersih.
Baca juga: Kenali, Ini Ciri-ciri Bayi Lapar
Bagaimana jika bayi tidak menangis?
Reaksi bayi menangis setelah dilahirkan adalah kondisi ideal yang diharapkan dari setiap proses kelahiran.
Namun, ada juga bayi yang tidak segera menangis sesaat setelah dilahirkan.
Mereka pun akan melakukan berbagai cara agar bayi menangis dengan segera.
Misalnya, menggunakan pompa hisap untuk menyedot sisa-sisa cairan yang mungkin menghambat proses bayi bernapas.
Dokter kadang juga akan melakukan metode konvensional, yakni dengan memukul-mukul pantat bayi, menggendong terbalik (kaki di atas kepala di bawah), atau memijat tubuh bayi.
Meski terlihat kurang nyaman, tetapi dokter akan memastikan tindakan ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
Semua tindakan itu ditujukan untuk menimbulkan rasa sakit sehingga bayi menangis, juga untuk mengeluarkan benda apa pun yang menghambat bayi sehingga ia tidak bisa menangis.
Namun, metode ini dilakukan sebagai jalan ke sekian setelah langkah medis tidak berhasil dilakukan. Di era modern sekarang ini, tindakan konvensional ini juga sudah jarang dilakukan.
Apabila semua metode tersebut belum juga membuahkan hasil, maka bayi akan dipindahkan ke ICU dan dipasang tabung untuk memasok oksigen ke dalam tubuhnya agar bayi bisa bertahan hidup.
Baca juga: 8 Cara Menumbuhkan Rambut Bayi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.