Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masak Mi Instan, Apa Perlu Air Rebusan Dibuang?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Ika Rahma H
ilustrasi masak mi instan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Sebuah unggahan mengenai air rebusan mi instan tak dibuang, viral di media sosial TikTok.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun TikTok @wira.nutritionist.

“Ahli gizi pas ditanya ‘Mas kok air rebusan mie nya gak dibuang sih? Kan itu ada lilinnya?” tulis akun tersebut dalam unggahan videonya.

Pihaknya sembari menuliskan caption, “Mikir lilinnya di mana?”.

Baca juga: Mitos atau Fakta Mi Instan Dilapisi Lilin? Simak Jawabannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons warganet

Pada kolom komentar pengunggah kemudian menjelaskan bahwa air rebusan mie instan tak perlu dibuang.

Beragam komentar muncul terkait unggahan tersebut.

“Selama ini gue ditipu mama gue,” tulis akun Ayu Sukma

“Aku dlu mikir ada lilinnya, tp pas prnh lgsg diajak kunjungan industri Indofood ternyata gda lilin dan cetak mie serba pke mesin. Dah nyadar kalo dibodohi,” tulis akun dcy.

Lantas, memasak mi instan rebus haruskah airnya dibuang?

Perlukah membuang air rebusan mi instan?

Ahli gizi Dr dr Tan Shot Yen menjelaskan bahwa ketika merebus mi instan tak perlu membuang air rebusannya.

Ia mengatakan hal ini karena standar pemasakan seharusnya sudah disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan.

Selain itu menurutnya di dalam mi tidak ada penggunaan lilin.

Karena jika di dalam mi digunakan lilin maka menurutnya Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tak akan meloloskan produk tersebut.

“Mana ada lilin dipakai dalam pembuatan mi? Nggak lolos uji BPOM dong,” kata Tan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Air Rebusan Mi Instan, Sebaiknya Dibuang atau Dipakai?

 

Konsumsi makanan sehat

Tan mengingatkan agar masyarakat memperhatikan konsumsi makanan sehat yakni tetap makan sayur dan buah, terutama jika mencari makanan sumber vitamin.

Sehingga ia mengingatkan, jangan sampai masyarakat makan mi dan menganggap mi sebagai sumber vitamin karena kandungan gizi dalam mi utamanya bukanlah itu.

“Salah banget kalau mencari vitamin di mi,” ujarnya.

Sementara itu dihubungi terpisah, ahli gizi dari Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) DR. Toto Sudargo, MKes juga mengatakan hal serupa.

Kandungan dalam mi

Toto menjelaskan sifat lilin adalah tak mudah untuk dicerna dan sangat membahayakan untuk kesehatan.

Selain itu lilin jika terkonsumsi, ada kemungkinan terakumulasi secara terus menerus yang bisa berakibat fatal bagi kesehatan.

Menurutnya, produsen mi tentunya tak akan sembarangan memakai bahan berbahaya semacam itu untuk makanan.

“Jadi menurut saya tidak perlu dibuang rebusan mi tersebut,” ujarnya dihubungi Kompas.com, Rabu (16/3/2022).

Namun Ia mengatakan, jika konsumen masih ragu, boleh saja membuang air rebusan.

Hal ini menurutnya karena ada beberapa orang yang tidak tahan terhadap kandungan natrium yang ada pada mi.

Bagi masyarakat yang tetap ingin menghendaki makan mi dengan air rebusan yang dibuang, menurutnya tidak menjadi persoalan.

“Kadungan zat gizi yang paling tinggi pada mi adalah karbohidrat, dan sifatnya sangat stabil,” ujar Toto.

Baca juga: Perlukah Membuang Air Rebusan Mi Instan?

 

Sedangkan kandungan vitamin yang ada pada mi menurutnya dari fortifikasi yang juga sifatnya cukup stabil, sehingga jika mi direbus dua kali menurutnya kandungan tersebut tetaplah aman.

Toto menjelaskan mi bisa dijadikan sebagai sumber karbohidrat selain beras namun ia mengingatkan jika mengonsumsi mi maka harus ada pendamping berupa lauk hewani (telur daging ayam, bakso ikan dan hasil olahannya).

Serta harus diberi lauk nabati (tahu, tempe dan sebagainya). Selain itu, harus dilengkapi dengan sayuran.

Meski demikian pihaknya tak menyarankan konsumsi mi setiap hari, terutama jika dilakukan tanpa lauk dan sayuran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi