KOMPAS.com - Keringat masing-masing orang memiliki aroma khas masing-masing.
Aroma keringat terbentuk oleh banyak hal. Mulai dari faktor hormonal, faktor aktivitas fisik yang dilakukan, faktor kebersihan tubuh, juga faktor asupan makanan dan penyakit yang diderita seseorang.
Ada keringat yang tak berbau sama sekali, namun ada pula keringat yang berbau amonia menyengat dan menganggu lingkungan sekelilingnya.
Dikutip dari Healthline, ketika Anda tiba-tiba mengalami perubahan aroma keringat, Anda haruslah waspada dan mencermati kondisi tubuh Anda.
Karena perubahan aroma keringat bisa berhubungan dengan gangguan kesehatan yang tengah mendera tubuh Anda.
Baca juga: Membersihkan Noda dan Aroma Keringat dari Serat Pakaian
Perubahan aroma keringat
Perubahan aroma keringat bisa terjadi di banyak tempat. Seperti di area ketiak, area jari-jemari kaki, area kemaluan, juga sekitar pusar.
Perubahan aroma ini bisa bermacam-macam bentuknya. Bisa aroma amoniak yang lebih menyengat, aroma apek, aroma terlalu asam, aroma amis, atau bahkan aroma segar buah-buahan atau bau basah rumput-rumputan.
Menurut berbagai studi, beberapa gangguan kesehatan memang bisa memberikan efek ke aroma keringat yang keluar dari tubuh kita.
Dilansir dari Medexpress, orang yang sakit memang cenderung "berbau", atau memiliki aroma yang berbeda dari biasanya.
Dr Christoper Dietz, Medical Director dari Medexpress menyatakan bahwa, "Manusia memiliki indera penciuman cukup kuat, dan orang yang sakit atau menjelang sakit, biasanya memiliki aroma berbeda yang bisa tercium oleh orang di sekelilingnya."
Hal inilah yang menyebabkan ada perubahan aroma dari bau napas, keringat, juga urine.
Perubahan aroma tubuh ketika kita sakit ini bisa dibuktikan dengan fakta bahwa seekor anjing terlatih yang bisa mengendus sel kanker dalam tubuh manusia.
Baca juga: Hewan yang Bisa Mengendus Sel Kanker pada Manusia, Apa Saja?
Penyakit yang memicu perubahan aroma keringat
Dilansir dari Kompas.com (11/10/2021), berikut ini beberapa penyakit yang bisa mengubah aroma keringat kita:
1. Stres
Stres atau depresi bisa membuat tubuh memproduksi keringat lebih banyak dan dengan aroma yang lebih kuat dari biasanya.
Orang yang mengidap gangguan mental sering mengalami hiperhidrosis, yaitu keluarnya keringat dari wajah, ketiak dan kaki secara berlebihan dan tak ada hubungannya dengan aktivitas fisik seperti olah raga.
2. Diabetes
Ketika tubuh tak bisa memproduksi insulin atau memproduksi insulin namun tak bisa memanfaatkannya dengan benar sehingga kadar gula dalam darah menumpuk, maka akan terjadi komplikasi yang disebut diabetic ketoacidosis atau DKA.
Pada saat terjadi komplikasi ini, tubuh akan membentuk ketones dalam jumlah banyak, dan zat yang berbau manis seperti buah ini akan keluar lewat urin juga keringat.
Ketika keringat Anda tiba-tiba berbau asam wangi seperti buah, waspadalah. Bisa jadi Anda sudah mengidap prediabetes
Baca juga: Memiliki Keluarga dengan Riwayat Diabetes? Lindungi Diri dengan Pola Makan Berikut Ini
3. Infeksi vagina
Berbagai bakteri bisa menyebabkan infeksi vagina. Dan infeksi ini bisa menimbulkan bau tak sedap yang menyengat.
Bacterial vaginosis adalah infeksi yang paling sering menyerang wanita dan bisa membuat area vagina berbau sedikit amis seperti ikan.
4. Infeksi kulit
Sama seperti vagina, kulit yang terkena infeksi bakteri juga bisa berbau tak enak. Infeksi kulit sering terjadi di area kulit kepala atau jari-jari kaki.
5. Kanker
Kanker juga bisa memicu bau keringat tak sedap.
Luka karena kanker, adalah yang bisa menyumbang bau tubuh tak enak ini.
Selain karena luka terbuka, bau tak enak pada pasien kanker juga bisa disebabkan karena pengonsumsian obat-obatan khusus dalam jangka waktu lama.
Baca juga: 5 Superfood Penangkal Kanker, Beberapa Mudah Didapat dan Murah
6. Penyakit ginjal
Dilansir dari Medexpress, keringat berbau tak enak bisa disumbang dari masalah kesehatan yang ada pada ginjal. Ketika ginjal bermasalah, ginjal akan mengeluarkan urea melalui keringat.
7. Trimethylaminuria
Trimethylaminuria adalah gangguan metabolisme yang bisa menyebabkan sindrom bau ikan atau sindom bau amis.
Gangguan ini terjadi ketika seseorang kekurangan enzim yang bertugas merombak senyawa bernama trimethyamine.
Karena tak dirombak dengan sempurna, senyawa berbau amis ini akan dikeluarkan melalui keringat.
8. Gangguan tiroid
Gangguan pada kelenjar tiroid bisa menyebabkan keringat keluar terlalu berlebihan dan dengan aroma yang terlalu kuat juga.
Keringat yang keluar karena gangguan pada tiroid ini seringnya keluar pada malam hari.
Itulah 8 penyakit yang bisa mengubah aroma keringat.
Jadi ketika keringat Anda tiba-tiba tak wajar, keluar lebih sering dengan bau yang lebih menyengat, segeralah periksakan diri Anda ke fasilitas kesehatan terdekat.
Baca juga: Tidak Banyak Mengeluarkan Keringat Saat Olahraga, Ini Sebabnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.