Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Sebut Putin Penjahat Perang, Ini Jawaban Menohok Rusia

Baca di App
Lihat Foto
AFP/ERIC BARADAT via DW INDONESIA
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS - Presiden Amerika Serikan Joe Biden menyebut pemimpin Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang.

Melansir BBC, Biden menyampaikan pernyataan itu secara spontan sebagai tanggapan atas pertanyaan wartawan di Gedung Putih.

"Saya pikir dia adalah penjahat perang," kata Biden.

Ini adalah pertama kalinya Biden mengutuk Presiden Putin, dan Gedung Putih kemudian mengatakan dia berbicara dari hatinya.

Sebelumnya, awal bulan ini ketika ditanya apakah menurutnya Rusia melakukan kejahatan perang, dia mengatakan Gedung Putih mengikuti peristiwa di Ukraina dengan cermat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masih terlalu dini untuk mengatakan itu (kejahatan perang)," kata Biden.

Baca juga: Biden Sebut Putin Penjahat Perang, Kremlin: Bom AS Tewaskan Ratusan Ribu Orang di Seluruh Dunia

Rusia: bom AS tewaskan ratusan ribu orang di dunia

Tak perlu waktu laman, pihak Kremlin langsung merespons pernyataan Joe Biden tersebut.

Juru bicara atau Sekretaris Pers Federasi Rusia Dmitry Peskov mengatakan, apa yang dikatan biden adalah "retorika yang tak termaafkan".

Peskov bahkan menyebut, retorika seperti itu tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan dari pihak kepala negara, yang bomnya telah menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, mengatakan ungkapan Biden yang menyebut Putin adalan penjahat perang berasal dari hatinya setelah melihat gambar "biadab" dari kekerasan di Ukraina.

Dia mencatat bahwa ada proses hukum terpisah, yang dijalankan oleh Departemen Luar Negeri, untuk menentukan kejahatan perang - dan itu sedang berlangsung secara terpisah.

"Putin menimbulkan kehancuran dan kengerian yang mengerikan di Ukraina - membom gedung apartemen dan bangsal bersalin ... ini adalah kekejaman. Ini adalah kemarahan dunia," tulis akun Twitter resmi presiden Joe Biden.

Baca juga: 4 Jenderal Putin Tewas Selama Perang Rusia Vs Ukraina, Ini Profilnya

 

Kritik sejumlah negara ke Rusia

Dengan perang yang memasuki minggu ketiga, Rusia terus menghadapi peningkatan kritik dari negara lain dan dewan internasional atas agresi militernya di Ukraina.

Newsweek melaporkan sebelumnya pada hari Rabu Pengadilan Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa memutuskan dalam pemungutan suara.

Hasilnya Rusia diminta untuk segera menangguhkan operasi militer yang dimulai pada 24 Februari 2022 di wilayah Ukraina.

Juga pada hari Rabu, Dewan Eropa memutuskan untuk mengusir Rusia dari organisasi hak asasi manusia karena invasi yang sedang berlangsung ke Ukraina; namun, Rusia mengatakan akan meninggalkan dewan, Newsweek sebelumnya melaporkan.

Sementara itu, Rusia menghadapi beberapa penyelidikan internasional atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan di Ukraina dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Tidak hanya dalam perang ini tetapi juga dari tahun 2014.

Baca juga: Deretan Kontroversi Putin Selama 22 Tahun Menguasai Rusia

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) membuka penyelidikan atas tuduhan kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia. di Ukraina setelah menerima hampir 40 referensi dari negara lain.

Investigasi akan menyelidiki dugaan kejahatan yang dilakukan di Ukraina antara November 2013 dan November 2014. Penyelidikan kedua akan melihat dugaan kejahatan yang dilakukan mulai Februari 2014, dan seterusnya.

Selain itu, Dewan Hak Asasi Manusia PBB meluncurkan penyelidikan independen atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia selama aksi militer Rusia terhadap Ukraina.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi