Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Ledakan Gas di Sekolah di AS, 300 Siswa Tewas

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/LUKE JERNEJCIC
Ilustrasi ledakan.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Hari ini 85 tahun lalu, tepatnya 18 Maret 1937, terjadi ledakan gas alam di Texas.

Dikutip dari History, bencana itu membuat hampir 300 orang siswa tewas di sekolah. Mereka bersekolah di The Consolidated School (Sekolah Konsolidasi) of New London, Texas.

Sekolah itu berada di tengah ladang minyak dan gas alam yang besar. Daerah itu didominasi oleh 10.000 derek minyak, 11 di antaranya berdiri tepat di halaman sekolah.

Pada 1930 sekolah itu dibangun dengan biaya hampir 1 juta dolar. Sejak awal, sekolah itu membeli gas alam dari Union Gas untuk memasok kebutuhan energinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagihan gas alam sekolah cukup mahal, rata-rata sekitar 300 dolar per bulan.

Sehingga, para pejabat di Sekolah Konsolidasi dibujuk untuk menghemat uang dengan memanfaatkan saluran gas basah yang dioperasikan oleh Parade Oil Company yang beroperasi di dekat sekolah.

Gas basah adalah jenis gas buang yang kurang stabil dan memiliki lebih banyak pengotor daripada gas alam biasa.

Pada saat itu, tidak jarang konsumen yang tinggal di dekat ladang minyak menggunakan gas ini.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 13 Maret 1781 Planet Uranus Ditemukan

Kronologi kejadian

Pada pukul 15.05 tanggal 18 Maret, yaitu Kamis sore, sebanyak 694 siswa dan 40 guru tengah menunggu bel pulang sekolah berbunyi. Saat itu masih kurang 10 menit lagi.

Akan tetapi ledakan besar menghancurkan atap gedung dan meratakan sekolah. Ledakan datang tanpa peringatan.

Ledakan itu berasal dari gas alam yang tidak berbau. Dampaknya terasa hingga 40 mil jauhnya.

Orang-orang bergegas ke tempat kejadian untuk menarik keluar korban. Ratusan siswa yang terluka diangkut dari puing-puing.

Beruntung, beberapa siswa selamat tanpa cidera, 10 di antaranya ditemukan di bawah rak buku besar yang melindungi mereka dari bangunan yang jatuh.

Pos pertolongan pertama didirikan di kota terdekat Tyler, Overton, Kilgore, dan Henderson untuk merawat yang terluka.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penerbitan Supersemar dan Kontroversinya

Upaya penyelamatan

Dikutip dari NLSD, sekitar 15 menit setelah kejadian, berita tentang ledakan tersebut terdengar melalui sambungan relay telepon dan Western Union. Para orang tua dari siswa kemudian bergegas menuju sekolah.

Warga sekitar dan pekerja lapangan berdatangan dengan membawa peralatan berat. Dalam waktu sekitar satu jam, Gubernur saat itu, James Allred, mengirimkan Ranger dan patroli jalan raya untuk membantu korban.

Pekerja mulai menggali di reruntuhan untuk mencari para korban. Lampu penerangan dinyalakan dan operasi penyelamatan terus dilanjutkan meskipun hujan turun.

Dalam waktu 17 jam, semua korban telah dievakuasi. Puing-puing di sekitar lokasi kejadian telah disingkirkan.

Rumah sakit Mother Francis di Tyler merawat para korban yang terluka. Direktur pemakaman Texas mengirim sekitar 25 petugas untuk persiapan pemakaman.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Ledakan Tambang Batu Bara di Perancis Tewaskan Lebih dari 1.000 Pekerja

Terdapat beberapa versi, tetapi berdasarkan data dari NLSD, dari sekitar 500 siswa dan 40 guru di dalam bangunan, ada sebanyak 294 yang meninggal.

Beberapa petugas penyelamat, siswa, dan guru membutuhkan penanganan psikiatri dan hanya sekitar 130 siswa yang selamat dari luka serius.

Belakangan ditemukan sebuah papan tulis di sana yang bertuliskan:

"Minyak dan gas alam adalah hadiah alam terbesar di Texas Timur. Tanpa mereka, sekolah ini tidak akan ada di sini dan tidak seorang pun dari kita akan belajar pelajaran kita."

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi