Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil 3 BUMN yang Dibubarkan Erick Thohir

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
Menteri BUMN Erick Thohir
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumumkan pembubaran tiga BUMN pada Kamis (17/3/2022).

Ketiga BUMN yang dibubarkan adalah PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Gelas (Persero), dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero).

Meski demikian, pembubaran ketiga perusahaan pelat merah tersebut akan efektif berlaku setelah terbit Peraturan Pemerintah (PP) yang mengaturnya.

“Tentu dengan jalan panjang yang sudah berjalan, alhamdulillah ini kita menunggu nanti peraturan pemerintah di Juni 2022, supaya perusahaan-perusahaan yang selama ini kita tidak diambil kebijaksanaan (bisa dibubarkan),” katanya dalam konferensi pers virtual pada Kamis (17/3/2022), dikutip dari Kompas.com.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut profil 3 BUMN yang dibubarkan:

Baca juga: Erick Thohir Bubarkan 3 BUMN

PT Kertas Kraft Aceh (Persero) atau KKA

PT Kertas Kraft Aceh (Persero) adalah perusahaan produksi kertas kantong semen yang berlokasi di kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

Pabrik yang berdiri pada 21 Februari 1983 ini, memiliki tujuan awal sebagai swasembada kertas kantong semen Indonesia.

Presiden Joko Widodo juga tercatat pernah bekerja di perusahaan ini jauh sebelum menjadi pejabat negara.

Mulai beroperasi pada tahun 1989, sayangnya perusahaan pelat merah ini harus berhenti beroperasi pada 2008 lantaran berbagai alasan.

Bahkan, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) harus memberikan dana talangan sebesar Rp 51,34 miliar dan pinjaman dana restrukturisasi sebanyak Rp 141,62 miliar, sebagaimana dilansir laporan keuangan PPA 2020.

Baca juga: Erick Thohir Ingin Pangkas Jumlah BUMN Jadi 37

PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas

Bergerak di bidang pembuatan kemasan gelas, PT Industri Gelas atau Iglas didirikan pada 29 Oktober 1956.

Perusahaan ini beroperasi pertama kali pada 1959, akan tetapi berhenti sejak 2015.

Ada pun PPA telah menggelontorkan dana talangan sebesar Rp 49,96 miliar dan pinjaman rekonstruksi senilai Rp 89,08 miliar. Akan tetapi, bantuan ini tidak dapat menyelamatkan kinerja operasional Iglas.

Sementara itu, dilansir dari laman Kementerian BUMN, PT Iglas sendiri telah menyelesaikan pemenuhan hak 429 eks karyawannya, termasuk pembayaran pesangon.

Hal tersebut sebagai bagian dari langkah rekonstruksi yang dilakukan oleh PPA terhadap Iglas.

Baca juga: Lowongan Kerja Maret 2022: Ada BUMN Virama Karya, Waskita Karya, hingga Tenaga Kependidikan UGM

PT Industri Sandang Nusantara (Persero) atau ISN

PT ISN merupakan perusahaan pelat merah yang memproduksi tekstil dan turunannya, seperti benang tenun.

Didirikan pada 1999, ISN bertujuan sebagai upaya swasembada pangan yang dicanangkan sejak 1961. Namun, terhitung 2018 lalu, ISN telah berhenti beroperasi.

PPA sebagai perusahaan BUMN di bidang pengelolaan aset telah memberikan suntikan dana talangan sebesar Rp 26 miliar untuk bantuan keberlangsungan usaha.

Sayangnya, bantuan ini tidak dapat menyelamatkan operasional PT ISN.

Baca juga: Lowongan BUMN Waskita Karya Lulusan D3 hingga S2, Cek Persyaratannya!

Alasan pembubaran 3 BUMN

Erick Thohir mengatakan bahwa pembubaran ketiga BUMN tersebut karena sudah lama tidak beroperasi. Menurutnya, kondisi tersebut tak boleh dibiarkan terus-menerus.

“Kita tidak boleh menjadi pemimpin yang zalim yang tidak memastikan keberpihakan untuk menyelesaikan secara baik. Toh jelas perusahaan ini sudah tidak beroperasi,” ungkapnya.

Tambahan, pembubaran yang dilakukan telah melalui kajian atau assessment dari PT PPA (Persero) yang merupakan bagian dari PT Danareksa (Persero).

Ada pun pembubaran ketiga BUMN tersebut merupakan tahap awal dari pembubaran perusahaan pelat merah lainnya.

“Kami juga sedang review beberapa perusahaan lainnya yang ada di bawah Danareksa dan PPA. Jadi dari tujuh kemarin (yang di-review), ini kan tiga sudah selesai, maka masih ada empat lagi,” pungkas Erick.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi