Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pfizer Ajukan Otorisasi Booster Kedua untuk Lansia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
vaksin Covid-19 Pfizer
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pfizer dan BioNTech mengajukan otorisasi darurat suntikan booster kedua vaksin virus corona mereka untuk orang berusia 65 tahun ke atas pada 15 Maret 2022.

Hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan kekebalan yang berkurang beberapa bulan setelah booster pertama.

Diberitakan The Washington Post, 15 Maret 2022, pengajuan ke Food and Drug Administration (FDA) mencakup "data dunia nyata" yang dikumpulkan di Israel.

Keputusan dari FDA bisa datang relatif cepat, terutama jika para pejabat menyimpulkan datanya langsung dan tidak harus ditinjau oleh panel ahli vaksin luar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam sebuah pernyataan, Pfizer dan BioNTech mengatakan dosis tambahan vaksin mereka yang dilakukan setidaknya 4 bulan setelah suntikan booster atau suntikan ketiga, dapat memulihkan tingkat antibodi pemblokiran virus.

Selain itu booster kedua juga mereka klaim telah terbukti melindungi orang dewasa berusia 60 tahun ke atas dari penyakit parah dan infeksi.

Pfizer dan BioNTech menambahkan bahwa orang yang divaksinasi, terutama mereka yang telah menerima booster, bisa memperoleh tingkat perlindungan yang tinggi khususnya terhadap penyakit parah dan rawat inap.

Suntikan booster kedua ini menjadi perdebatan seperti saat akan diberlakukan booster pertama dahulu.

Baca juga: Indonesia Belum Lirik Vaksin Dosis Keempat, Ini Alasannya

Argumen panas meletus dari para ahli. Ada yang berpendapat booster adalah penyelamat. Ada pula yang mengatakan booster tidak perlu, terutama untuk usia muda dan sehat.

Selain itu ada kekhawatiran tentang kesetaraan vaksin karena masih banyaknya warga dunia yang belum mendapatkan vaksin pertama.

Belum lagi terkait dengan anggaran suatu negara untuk menyediakan vaksin booster kedua ini.

Menurut kepala eksekutif Pfizer, Albert Bourla, booster kedua diperlukan karena kekebalan rawan berkurang.

“Saya pikir data kami menunjukkan bahwa (dosis keempat) melindungi. Itu vaksin dosis keempat) meningkatkan perlindungan secara dramatis, dosis keempat dibandingkan dengan yang ketiga untuk omicron setelah beberapa waktu, setelah, katakanlah, tiga sampai enam bulan,” kata Bourla.

Baca juga: Virus Corona dan Arahan Percepatan Vaksin Dosis Kedua...

Pfizer mengutip data dari Kementerian Kesehatan Israel yang meneliti 1,1 juta orang berusia 60 tahun ke atas yang memenuhi syarat untuk suntikan keempat (booster kedua).

Studi itu diterbitkan di server pracetak sebelum peer review. Studi melacak infeksi dan rawat inap di Israel pada paruh kedua Januari, setelah dosis keempat mulai ditawarkan.

Hasilnya, tingkat infeksi lebih rendah bagi mereka yang menerima dosis keempat dibandingkan dengan mereka yang hanya menerima 3 suntikan vaksin saja.

Tingkat penyakit parah secara substansial lebih rendah pada orang yang menerima suntikan keempat. Tapi belum jelas berapa lama perlindungan itu akan bertahan.

Para peneliti menyimpulkan memberikan dosis keempat pada individu yang berisiko mengembangkan penyakit parah telah berperan dalam membatasi beban rumah sakit di Israel selama lonjakan Omicron yang cepat dan menyebar luas.

Sebagai informasi, di Amerika Serikat, empat suntikan vaksin sudah diizinkan untuk orang-orang yang memiliki sistem kekebalan sedang atau parah, yang menghambat respons efektif terhadap vaksin.

Menurut CDC, sekitar 65 persen populasi AS telah divaksinasi lengkap, tetapi hanya 44 persen dari orang-orang itu yang menerima booster.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi