Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Mengonsumsi Makanan Pedas? Kenali Baik Buruknya bagi Tubuh

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/AHMAD SU'UDI
Cabai rawit di Pasar Banyuwangi yang mengalami kenaikan harga tiga kali lipat sejak dua minggu lalu, Jumat (4/3/2022).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Makanan pedas baik berbentuk olahan sayur maupun sambal banyak terdapat di Indonesia.

Dari Sabang hingga Merauke, ada ratusan racikan sambal khas nusantara.  

Masyarakat Indonesia memang hobi mengonsumsi makanan pedas terutama sambal. Sambal biasa dimakan bersama dengan lauk atau dicampur dengan nasi hangat.

Selain mengundang selera makan, masakan pedas ternyata juga memiliki manfaat bagi tubuh, seperti menyehatkan jantung dan mencegah depresi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun hati-hati, jika terlalu banyak mengonsumsinya, makanan pedas justru bisa memicu permasalahan kesehatan seperti perut mulas dan diare.

Baca juga: Alami Anosmia? Cobalah Sambal Bawang Agar Selera Makan Meningkat

Manfaat mengonsumsi makanan pedas

Dilansir dari Piedmont, cabai rawit mengandung senyawa capsaicin yang menyebabkan sensasi terbakar ketika Anda memakannya. Namun, capsaicin juga dapat mengurangi rasa sakit pada tubuh.

Ahli Diet Klinis Piedmont Atlanta Hospital Haley Robinson mengatakan terdapat enam cara capsaicin meningkatkan kesehatan Anda.:

1. Menurunkan berat badan

Makanan pedas dapat membantu menurunkan berat badan, karena kandungan capsaicin membantu meningkatkan suhu inti pada tubuh Anda.

"Penelitian telah menunjukkan bahwa makan capsaicin dapat meningkatkan metabolisme Anda hingga 5 persen," kata Robinson.

Sebuah studi menunjukkan bahwa orang akan memiliki 75 kalori lebih sedikit setelah mengonsumsi makanan dengan cabai merah.

2. Mengurangi resiko depresi

Tubuh manusia memproduksi endorfin seperti serotonin yang merespons panas akibat mengonsumsi makanan pedas.

"Capsaicin telah terbukti bekerja sebagai endorfin," kata Robinson.

Hal tersebut membuat Anda merasa lebih baik dan mengurangi risiko depresi atau stress.

Baca juga: Jangan Takut Kepedasan, Ini Bahan Dapur yang Bisa Meredakan Pedas Cabai

3. Mencegah kanker

Capsaicin bekerja sebagai antioksidan untuk melindungi sel-sel dari molekul berbahaya yang disebut radikal bebas. Radikal bebas adalah faktor dapat menyebabkan kanker.

4. Menyehatkan jantung

Capsaicin membantu melawan peradangan yang terbukti sebagai faktor risiko masalah jantung.

Selain itu, cabai rawit dapat mengurangi efek pengrusak dari kolesterol jahat.

"Vitamin A dan C yang ditemukan dalam tanaman ini dapat membantu memperkuat dinding otot jantung, dan panas paprika meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh Anda," kata Robinson.

Dengan mengonsumsi makanan pedas dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.

5. Melancarkan pencernaan

Makanan pedas dapat meningkatkan cairan pencernaan, nantinya peningkatan cairan tersebut dapat membantu mempercepat proses pencernaan dan meredakan diare.

"Capsaicin dapat meningkatkan pencernaan dengan meningkatkan cairan pencernaan di perut," kata Robinson.

6. Meringankan rasa sakit

Capsaicin dapat bekerja sebagai penghilang rasa sakit untuk membantu nyeri rematik atau neuropatik.

Baca juga: Makanan Pedas Disebut Mampu Turunkan Risiko Kematian Dini, Benarkah?

Efek buruk mengonsumsi makanan pedas

Dilansir dari Insider, mengonsumsi makanan pedas dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, terutama jika dikonsumsi terlalu banyak.

Berikut adalah efek buruk mengonsumsi makan pedas:

1. Perut mulas

Mulas terjadi karena asam lambung mengalir kembali ke pipa makanan Anda, hal ini menyebabkan perasaan terbakar di bagian dada.

Banyak makanan pedas mengandung senyawa capsaicin yang dapat memperlambat laju pencernaan.

Maka dari itu makanan pedas dapat tinggal di perut lebih lama, sehingga meningkatkan risiko rasa mulas.

2. Iritasi kulit

Makanan pedas dapat menyebabkan iritasi kulit dan peradangan terhadap kondisi kulit.

Secara khusus, efek samping yang memungkinkan ketika mengonsumsi makanan pedas  adalah meningkatkan risiko tumbuhnya jerawat.

Setelah mengonsumsi makanan pedas, suhu tubuh akan naik dan menghasilkan keringat yang memicu pelepasan minyak di kulit.

Kotoran dan bakteri yang terperangkap oleh minyak tersebut dapat memperparah kondisi kulit, seperti jerawat.

Baca juga: Merawat Kulit dengan Bawang Putih, Begini Caranya

3. Diare

Diare biasanya disebabkan oleh makanan yang mengandung minyak, namun terdapat fakta lain bahwa makanan pedas juga merupakan penyebab yang umum dari penyakit ini.

Capsaicin di dalam makanan pedas dapat mengiritasi lapisan lambung dan usus pada orang yang memiliki gangguan buang air besar.

4. Menyebabkan bau mulut

Mengonsumsi makanan pedas dapat menimbulkan bau mulut, karena terjadinya masalah pencernaan yang disebabkan oleh makanan pedas.

Saat Anda mengalami mulas, isi perut akan naik kembali ke kerongkongan, hal ini dapat menyebabkan keluar gas yang berbau tidak sedap.

5. Menderita insomnia

Karena mengonsumsi makanan pedas dapat menyebabkan mulas, maka kondisi tersebut dapat mempengaruhi kondisi Anda ketika akan mencoba tidur.

Berbaring akan memudahkan cairan asam di perut untuk mengalir kembali ke kerongkongan, sehingga akan mengakibatkan rasa terbakar pada lapisan kerongkongan. Hal ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan membuat Anda sulit tidur.

Untuk menghindarinya, usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan pedas pada larut malam.

Baca juga: Hati-hati, Cabai Disinyalir Bisa Menurunkan Daya Ingat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi