Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Kedutan Mata, Bukan Cuma Mitos tapi Bisa Ungkap Kondisi Kesehatan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock.com
Ilustrasi mata kedutan
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Kedutan mata seringkali dimaknai sebagai suatu pertanda dalam kepercayaan masyarakat Jawa.

Mata kiri atau kanan berkedut, menandakan seseorang akan mendapatkan kabar baik atau buruk.

Namun, kedutan mata dalam ranah medis diartikan berbeda dengan kepercayaan tersebut. Kedutan bisa jadi sebuah pertanda kondisi kesehatan tubuh yang patut diwaspadai.

Dikutip dari WebMD, mata kedutan adalah kontraksi berulang pada kelopak mata umumnya bagian atas, secara tiba-tiba dan tidak bisa dikendalikan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, apa arti kedutan mata jika dilihat dari kacamata medis?

Baca juga: 9 Tanda Kolesterol Tinggi: dari Gangguan Mata hingga Nyeri Kaki

Arti kedutan mata

Dilansir dari Majalah Women’s Health, dokter mata asal Washington DC Hannah Yecheskel menjelaskan tentang kedutan mata.

Kedutan pada mata disebabkan kejang pada bagian saraf karena otot mata dalam kondisi stres.

Biasanya, kedutan akan hilang dengan sendirinya. Namun, beberapa hal berikut ini bisa menjadi arti mengapa mata tidak berhenti berkedut.

1. Terlalu banyak konsumsi kafein

Mata yang berkedut bisa menunjukkan kebiasaan terlalu banyak mengonsumsi kopi.

Kafein dalam kopi akan meningkatkan detak jantung dan metabolisme. Hal inilah yang membuat otot bekerja dan menyebabkan mata berkedut.

Belum ada pembuktian berapa banyak jumlah kafein yang dapat membuat kedutan pada mata. Akan tetapi, Yecheskel menyarankan untuk mengurangi konsumsi kopi guna meminimalisir efeknya.

2. Stres

Saat seseorang stres, tubuh akan memberikan respons yang berbeda-beda, salah satunya kedutan mata.

“(Kedutan mata) merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang terlalu berat untuk diatasi oleh tubuh,” papar Yecheskel.

Ia menambahkan, jika mata berkedut karena stres, sebaiknya cari tahu akar penyebab stres dan perlahan mulai menyelesaikannya.

Baca juga: Cermati, Ini Jenis Kedutan Mata yang Berbahaya

3. Kurang tidur

Kedutan pada mata bisa juga diartikan sebagai pengingat lantaran kurang tidur. Sebab, kelopak mata adalah salah satu otot yang paling sensitif dalam tubuh.

Oleh karena itu, ketidakseimbangan kecil seperti kurang memejamkan mata atau tidur bisa memicu kedutan.

Jika kedutan dipicu masalah kurang tidur, solusi yang paling tepat tentu menutup mata dan pergi tidur.

4. Alergi

Seseorang yang memiliki alergi dan kambuh, ia akan melepaskan histamin, zat kimia hasil produksi sel darah putih yang dikeluarkan sebagai reaksi alergi.

Sementara itu, salah satu reaksi yang paling umum terjadi saat alergi adalah kedutan yang diiringi rasa gatal dan bengkak di sekitar area mata.

Jika kedutan mata disebabkan alergi, segeralah minum obat anti alergi yang biasa dikonsumsi.

Baca juga: Mengenal Syringoma, Bintil-bintil Kecil yang Kerap Muncul di Bawah Mata

Jenis kedutan mata

Adapun jenis kedutan mata menurut American Academy of Ophthalmology ada tiga, yakni:

1. Kedutan mata

Kedutan jenis ini tidak mempengaruhi penglihatan dan hanya terjadi karena sebab-sebab yang telah dijelaskan sebelumnya.

2. Blefarospasme

Blefarospasme adalah kelainan pada kontraksi otot kelopak mata, sehingga mata terus berkedut.

Dilansir dari laman WebMD, kedutan mata jenis ini bukan kondisi serius, tetapi cukup mengganggu kehidupan sehari-hari.

Namun jika sudah stadium lanjut, kelopak mata bisa tertutup rapat, sehingga penderita tidak bisa melihat.

Kasus blefarospasme juga cukup jarang terjadi dan diperkirakan hanya ada 15-100 kasus per satu juta orang.

3. Hemifacial spasm

Hemifacial spasm adalah gangguan saraf pada wajah yang ditandai dengan adanya kedutan atau kontraksi pada otot-otot di salah satu sisi wajah dan sekitar mata.

Dilansir dari laman Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, penyakit ini termasuk kronis dan bisa memberat.

Meski tidak menimbulkan nyeri, hemifacial spasm yang tidak mendapat penanganan bisa menyebabkan wajah tidak simetris. Hal ini tentu akan mengganggu penampilan fisik dan aktivitas sosial penderita.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi