Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Manasik Haji Menggunakan Metaverse, Ini Penjelasan Kemenag

Baca di App
Lihat Foto
Kementerian Agama RI
Ilustrasi haji
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kabar soal adanya ibadah haji yang dilakukan melalui metaverse sempat ramai beberapa waktu lalu. 

Hal tersebut diawali dengan peluncuran program metaverse oleh pemerintah Arab Saudi pada Desember 2021 yang memungkinkan umat Islam di seluruh dunia dapat mengunjungi Kabah secara virtual.

Secara sederhana, metaverse merupakan sebuah ruang virtual yang memanfaatkan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR).

Teknologi metaverse memungkinkan semua orang dari seluruh dunia berkumpul dan berinteraksi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Soal Kontroversi Haji di Metaverse, Ini Penjelasan MUI

Manasik Haji lewat metaverse

Diberitakan Kompas.com (8/2/2022), Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam memaparkan, kunjungan Kabah lewat metaverse tidak bisa disebut sebagai ibadah haji.

Sebab, ibadah haji memerlukan beberapa ritual yang membutuhkan kehadiran fisik.

Meski begitu, ia mengatakan bahwa Kabah di metaverse bisa dimanfaatkan jemaah untuk mengenali lokasi yang akan dijadikan tempat ibadah.

Sejalan dengan hal itu, Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) akan mulai menjajaki manasik haji lewat metaverse.

Hal tersebut disampaikan oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis (17/3/2022), bahwa layanan haji dan umrah harus bertransformasi ke arah digital.

“Tadi saya juga sudah berbicara kalau manasik itu juga bisa dilakukan dengan cara metaverse,” ujarnya, dikutip dari laman Kemenag.

Baca juga: Ramai soal Ibadah Haji di Metaverse, Ketahui Syarat Wajib Haji

Penjelasan Kemenag

Manasik haji adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukunnya. Dalam kegiatan ini, calon jemaah akan dilatih tata cara pelaksanaan ibadah haji.

Direktur Jenderal PHU Kemenag Hilman Latief memberikan penjelasan mengenai kegiatan manasik haji melalui metaverse.

Menurutnya, kehadiran metaverse sebagai “tempat” untuk melakukan manasik bisa dilakukan suatu saat nanti.

Namun, hanya sebagai pelengkap dari manasik fisik dan manasik studio yang disediakan di setiap asrama haji.

Ia juga menambahkan, metaverse merupakan alternatif tambahan dari digital manasik meski hanya digunakan terbatas.

“Metaverse hanya satu alternatif tambahan dari digital manasik yang mungkin bisa digunakan. Meskipun hanya digunakan orang-orang yang terbatas,” kata dia kepada Kompas.com (21/3/2022).

Baca juga: 10 Cara Mengusir Laron dan Lembing dari Rumah, Ampuh Tanpa Ribet

Jemaah bisa hadir “langsung” di Tanah Suci

Sebelumnya, Yaqut pernah menyampaikan bahwa manasik haji melalui metaverse diharapkan mampu membuat jemaah merasa hadir langsung di Tanah Suci.

“Kalau manasik yang konvensional kan cuma diceritain. Kita paksa para jemaah membayangkan. Nah kalau kita bisa beradaptasi dengan teknologi, mereka bisa merasakan di sekeliling Kabah,” ujarnya.

Yaqut mengimbuhkan, jemaah haji juga akan bisa membayangkan yang belum pernah mereka jumpai seperti putaran tawaf dan sa’i di Tanah Suci.

Tak hanya itu, menurut Yaqut, metaverse bisa juga dimanfaatkan untuk mengajarkan jemaah tata cara menggunakan toilet di pesawat serta memanfaatkan sarana dan prasarana hotel.

“Belum lagi gunakan kunci hotel. Ada jemaah haji gelap-gelapan di dalam hotel. Ternyata kuncinya (kartu) tidak dimasukkan dalam saklar itu. Ini banyak terjadi,” ujarnya.

Kehadiran metaverse bisa menjadi solusi dan cara untuk menyiasati hal-hal seperti itu.

“Saya merasakan kita belum melakukannya secara masif dan saya berharap ke depan ini disiapkan. Mungkin digitalisasi metaverse bisa menjadi solusinya,” ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi